10 Cara Mengatasi Peningkatan Permintaan dalam Pengiriman Last Mile
Dalam era e-commerce yang berkembang pesat, permintaan pengiriman last-mile atau pengiriman terakhir menuju konsumen menjadi semakin meningkat. Kenaikan permintaan ini tidak hanya dipicu oleh pertumbuhan pasar online, tetapi juga oleh perubahan pola konsumen yang lebih memilih kenyamanan dalam berbelanja.
Sebagai respons terhadap tren ini, perusahaan logistik dan e-commerce berada di garis depan untuk mengatasi tantangan pengiriman last mile yang semakin kompleks. Berikut cara mengatasi peningkatan permintaan dalam pengiriman tersebut, dilansir dari Onfleet.
1. Optimalisasi rute pengiriman
Peningkatan permintaan dalam pengiriman last mile dapat menimbulkan tantangan dalam merencanakan rute pengiriman yang efisien. Oleh karena itu, perusahaan dapat menerapkan teknologi rute otomatis yang memanfaatkan algoritma cerdas untuk memilih rute terpendek dan tercepat. Pemantauan real-time juga dapat membantu dalam penyesuaian rute secara dinamis, memastikan bahwa pengemudi menghindari lalu lintas yang padat dan memilih jalur yang optimal. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengatasi lonjakan permintaan sambil meningkatkan efisiensi operasionalnya.
Baca juga: Last Mile Automation: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya
2. Investasi dalam armada kendaraan
Menghadapi peningkatan permintaan yang signifikan seringkali membutuhkan peningkatan dalam jumlah dan jenis armada kendaraan. Perusahaan dapat menginvestasikan lebih banyak dalam armada kendaraan, termasuk kendaraan berkapasitas besar atau jenis kendaraan yang cocok untuk barang-barang tertentu. Diversifikasi armada dapat membantu meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas dalam mengelola volume pengiriman yang meningkat.
3. Kolaborasi dengan pihak ketiga
Dalam menghadapi lonjakan pesanan, kolaborasi dengan pihak ketiga seperti penyedia layanan pengiriman eksternal atau aggregator logistik dapat menjadi strategi yang efektif.
Pihak ketiga seringkali memiliki infrastruktur yang kuat dan kemampuan untuk menangani volume pengiriman yang besar. Dengan menjalin kemitraan, perusahaan dapat meningkatkan kapasitasnya tanpa harus membangun infrastruktur pengiriman tambahan sendiri.
4. Penggunaan teknologi pemantauan real-time
Teknologi pemantauan real-time memainkan peran kunci dalam mengatasi peningkatan permintaan dalam pengiriman last mile. Dengan memantau pergerakan barang secara langsung, perusahaan dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan situasi, seperti penundaan atau perubahan rute yang diperlukan. Pemantauan real-time juga memberikan visibilitas yang lebih baik atas seluruh rantai pasok dan memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
5. Penyimpanan lokal
Pusat penyimpanan lokal atau gudang di area yang strategis dapat menjadi solusi untuk mengatasi peningkatan permintaan dalam pengiriman last mile. Dengan menempatkan stok di dekat pusat populasi atau area yang sering dikunjungi, perusahaan dapat mengurangi jarak tempuh dan waktu pengiriman. Penyimpanan lokal juga memungkinkan pemenuhan pesanan lebih cepat dan efisien.
Baca juga: Breaking Down Last Mile Delivery: Konsep, Tren, dan Solusi
6. Implementasi pengambilan sendiri (Pick-up Points)
Memberikan opsi pengambilan sendiri di titik-titik tertentu dapat menjadi cara yang efektif untuk mengurangi tekanan pada pengiriman last mile langsung ke rumah pelanggan. Dengan memberikan alternatif ini, pelanggan dapat memilih waktu dan lokasi pengambilan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, mengurangi potensi penumpukan pesanan di pusat distribusi.
7. Penjadwalan pengiriman yang tepat
Penjadwalan pengiriman yang tepat waktu memainkan peran penting dalam mengelola volume pengiriman yang meningkat. Perusahaan dapat menggunakan algoritma penjadwalan yang cerdas untuk menentukan waktu pengiriman yang optimal, meminimalkan risiko penumpukan, dan memastikan barang tiba pada waktu yang diinginkan oleh pelanggan.
8. Pemilihan titik distribusi strategis
Memilih titik distribusi yang strategis di pusat-pusat perkotaan dapat membantu memfasilitasi pengiriman last mile yang lebih efisien. Dengan memposisikan gudang atau pusat distribusi di lokasi yang strategis, perusahaan dapat meminimalkan jarak tempuh dan waktu pengiriman, mengoptimalkan proses distribusi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
9. Penggunaan analisis data
Analisis data adalah alat yang sangat berharga dalam mengatasi peningkatan permintaan dalam pengiriman last mile. Dengan memahami pola permintaan dan perilaku konsumen melalui analisis data, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan proaktif. Data juga dapat memberikan wawasan tentang tren permintaan jangka panjang, memungkinkan perusahaan untuk merencanakan strategi pengiriman yang lebih efektif dan responsif.
10. Pemahaman Kebutuhan dan Preferensi Pelanggan
Melalui analisis data pelanggan, peroleh pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan. Hal ini memungkinkan penyesuaian strategi pengiriman last mile untuk memenuhi harapan pelanggan dengan lebih baik.
Baca juga: Peran E-commerce dalam Transformasi Last Mile Delivery di Indonesia
Dengan berbagai langkah-langkah strategis ini, peningkatan permintaan dalam pengiriman last mile dapat teratasi dan operasional akan lebih efisien. MileApp, sebagai solusi manajemen logistik yang canggih, dapat memperkuat implementasi strategi ini. Dengan memberikan visibilitas real-time terhadap pergerakan barang, optimalisasi rute, dan pemantauan armada, MileApp menjadi mitra yang tak ternilai dalam menghadapi peningkatan permintaan dalam pengiriman last mile.
Integrasi dengan MileApp memberikan perusahaan kemampuan untuk mengelola dan melacak pengiriman dengan lebih efisien, memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi, dan menciptakan rantai pasok yang responsif. Coba MileApp sekarang agar Anda #GoExtraMile, sign up di sini!
Sumber:
- onfleet.com
Jadwalkan demo
Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.