Strategi Efektif Meningkatkan Produktivitas di Industri FMCG

Industri FMCG saat ini tengah mengalami transformasi yang pesat. Disrupsi teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan telah membentuk lanskap persaingan yang baru.

Perusahaan FMCG yang sukses adalah bisnis-bisnis yang mampu beradaptasi dengan cepat, memanfaatkan teknologi secara efektif, dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin kompleks.

Dengan fokus pada inovasi, personalisasi, dan keberlanjutan, industri FMCG memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan.

Teknologi sebagai Penggerak Produktivitas FMCG

Untuk mempertahankan daya saing, perusahaan FMCG perlu terus berinovasi dan meningkatkan produktivitas. Salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan produktivitas ini adalah kemajuan teknologi. Berikut ini beberapa teknologi yang paling berpengaruh di setiap aspek bisnis FMCG.

1. Otomatisasi

Penggunaan robot dan mesin cerdas dalam proses produksi telah meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan manusia. Otomatisasi juga memungkinkan perusahaan untuk beroperasi 24/7.

2. Analisis data

Dengan memanfaatkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, perusahaan FMCG dapat menganalisis tren pasar, perilaku konsumen, dan kinerja supply chain lebih mendalam. Hal ini memungkinkan bisnis FMCG untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik dan lebih cepat.

3. Kecerdasan buatan (AI)

AI telah diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti prediksi permintaan, route optimization di proses distribusi, dan pengembangan produk baru. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan layanan pelanggan melalui chatbot dan virtual assistant.

4. Internet of Things (IoT)

IoT memungkinkan perusahaan FMCG untuk menghubungkan berbagai perangkat dan mesin dalam supply chain sehingga memungkinkan pemantauan dan kontrol yang lebih baik atas proses produksi dan distribusi.

Baca juga: PJP atau Permanent Journey Plan untuk FMCG

Strategi Mengoptimalkan Produktivitas FMCG

Teknologi telah menjadi pendorong utama peningkatan produktivitas dalam industri FMCG. Untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan produktivitas di bisnis tersebut.

1. Meningkatkan Kolaborasi dengan Retailer

Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menggunakan platform terintegrasi yang dapat menyederhanakan perencanaan, meningkatkan berbagi data, dan meningkatkan visibilitas di seluruh rantai pasok. Dengan menggunakan teknologi, perusahaan FMCG dapat memperoleh manfaat signifikan.

2. Perencanaan yang Lebih Akurat

• Prediksi demand: Platform teknologi dapat membantu perusahaan FMCG dalam memprediksi permintaan konsumen dengan lebih akurat. Dengan pengolahan data yang lebih baik, perusahaan dapat menghindari kelebihan stok atau kekurangan stok untuk menghindari kerugian finansial.
• Balancing restock: Teknologi dapat membantu mengoptimalkan restock produk dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti permintaan sesuai musim, promosi, dan tren pasar. Hal ini memastikan bahwa produk tersedia di rak-rak toko pada waktu yang tepat dengan kuantitas yang sesuai prediksi.

3. Manajemen Inventaris yang Efisien

• Pengurangan limbah: Dengan menggunakan teknologi untuk melacak inventaris secara real-time, perusahaan FMCG dapat mengurangi limbah akibat kerusakan, produk kadaluarsa, atau kelebihan stok.
• Peningkatan tingkat stok: Teknologi dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah stok kosong dengan cepat sehingga perusahaan dapat memastikan produk yang diinginkan selalu tersedia bagi pelanggan.

4. Operasi yang Lebih Efisien

• Otomasi tugas-tugas berulang: Dengan mengotomatiskan pekerjaan rutin seperti pemesanan, pengiriman, dan pelaporan, maka perusahaan FMCG dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan manusia.
• Alokasi tenaga kerja yang optimal: Teknologi dapat membantu mengoptimalkan alokasi tenaga kerja dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti beban kerja, keterampilan, dan ketersediaan. Hal ini tentu dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya tenaga kerja.
• Komunikasi yang lebih baik: Platform kolaborasi yang didukung oleh teknologi dapat memfasilitasi komunikasi yang lancar antara tim yang terlibat dalamsupply chain, seperti departemen marketing, warehouse, dan sales. Komunikasi yang baik meningkatkan koordinasi dan pengambilan keputusan.

5. Meningkatkan Prediksi Permintaan dengan Demand Sensing

Pendekatan ini membantu mengurangi kehabisan stok dan kelebihan inventaris, mengoptimalkan proses pengisian ulang, dan meningkatkan visibilitas keseluruhan supply chain, hingga ke pelanggan ritel.

Dengan mempertimbangkan perubahan permintaan, preferensi konsumen, dan menggunakan data ritel, perusahaan FMCG dapat lebih baik menyelaraskan produksi, distribusi, dan pengadaan dengan permintaan pasar aktual, meningkatkan efisiensi dan mengurangi limbah.

Hal ini sangat berguna karena perusahaan seringkali mengandalkan pesanan ulang retailer untuk menebak kondisi permintaan, yang mungkin tidak mencerminkan permintaan konsumen real-time.

Demand sensing juga memungkinkan perencanaan skenario proaktif, memungkinkan perusahaan untuk menguji berbagai strategi dan mengantisipasi tantangan potensial, sehingga membuat keputusan yang lebih informatif.

Implementasi demand sensing di perusahaan FMCG menawarkan beberapa manfaat signifikan, seperti meningkatkan perputaran inventaris dengan merespons sinyal permintaan secara real-time,

juga memungkinkan perencanaan skenario proaktif untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Selain itu, demand sensing juga dapat meningkatkan tingkat layanan dan meminimalkan kehilangan penjualan.

6. Mengoptimalkan Proses Produksi dan Distribusi

Dengan memanfaatkan AI dan machine learning, perusahaan dapat menciptakan perkiraan permintaan yang sangat akurat yang menginformasikan jadwal produksi dan rencana distribusi.

Strategi ini memastikan bahwa produk diproduksi dan dikirimkan dalam jumlah yang tepat, pada schedule yang terencana, serta mengurangi biaya. Perencanaan produksi yang efisien melibatkan penjadwalan pesanan produksi untuk meminimalkan waktu penggantian dan memaksimalkan pemanfaatan peralatan.

Sistem ini sangat penting untuk pengelolaan warehouse dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan. Di sisi distribusi, mengoptimalkan rute transportasi dan operasi gudang dapat secara signifikan meningkatkan kecepatan dan keandalan pengiriman, memastikan bahwa produk mencapai konsumen dengan cepat dan dalam kondisi optimal.

Pemantauan real-time dan kemampuan perencanaan ulang yang fleksibel sangat penting untuk mengatasi gangguan dalam supply chain, misalnya kegagalan pengiriman karena kerusakan alat transportasi atau perubahan permintaan yang tiba-tiba.

Dengan terus menyelaraskan aktivitas produksi dan distribusi dengan kondisi pasar saat ini, perusahaan FMCG dapat mempertahankan tingkat layanan yang tinggi, mengurangi biaya operasional, dan tetap kompetitif di pasar yang cepat.

Dengan mengoptimalkan proses produksi dan distribusi, perusahaan FMCG dapat mencapai beberapa manfaat utama:

• Meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan melalui pengiriman tepat waktu.
• Mengurangi biaya operasional dengan mengoptimalkan jadwal produksi dan rute transportasi.
• Meningkatkan pemanfaatan peralatan dan meminimalkan waktu henti dengan penjadwalan produksi yang efisien.
• Memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan kontrol alergen melalui perencanaan strategis.
• Meningkatkan fleksibilitas dan responsivitas terhadap perubahan pasar dengan pemantauan real-time dan perencanaan ulang yang cepat.
• Mempertahankan keunggulan kompetitif dengan terus menyelaraskan operasi dengan kondisi pasar saat ini.

Baca juga: Masa Depan Platform No-Code dalam Bisnis Logistik

Dalam persaingan bisnis FMCG yang semakin ketat, keunggulan kompetitif sangatlah penting. Ingin melihat bagaimana MileApp dapat membantu bisnis FMCG Anda? Jadwalkan demo gratis sekarang dan temukan bagaimana solusi kami dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Tim ahli kami siap membantu Anda mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.