Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Planning Persediaan yang Efisien: Menghindari Overstock dan Understock

Planning Persediaan yang Efisien: Menghindari Overstock dan Understock

Manajemen persediaan yang efisien menjadi salah satu aspek yang penting dalam menjalankan bisnis yang sukses. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan menghindari dua masalah utama yang sering terjadi dalam rantai pasokan, yaitu overstock atau understock. Biasanya, overstock terjadi ketika Anda memiliki terlalu banyak persediaan yang tidak dapat dijual dengan cepat, sementara understock terjadi ketika Anda kehabisan persediaan saat ada permintaan pelanggan. Jika dua hal ini terjadi, maka berbagai dampak buruk akan timbul. Oleh karenanya, penting untuk menyusun strategi dalam mengatur stok. Bagaimana caranya? Berikut ulasan yang dapat Anda simak!

Dampak dari Kelebihan Stok (Overstock)

[caption id="attachment_4523" align="aligncenter" width="700"]

Ilustrasi ovetstock

Ilustrasi ovetstock (unsplash.com)[/caption]Kelebihan stok (overstock) adalah masalah yang sering dihadapi oleh banyak bisnis, dan memiliki dampak yang cukup signifikan. Berikut beberapa dampak-dampak utama dari kelebihan stok:

1. Biaya penyimpanan meningkat

Salah satu dampak terbesar dari kelebihan stok adalah biaya penyimpanan yang meningkat. Saat Anda memiliki terlalu banyak persediaan, Anda perlu menyediakan tempat yang memadai untuk menyimpannya. Hal ini mencakup biaya gudang, listrik, asuransi, dan biaya lain yang terkait dengan penyimpanan fisik barang. Semakin besar persediaan yang Anda miliki, semakin tinggi biaya-biaya ini. Selain itu, dilansir dari engagebay, terbatasnya ruang untuk menyimpan lebih banyak stok dapat menyebabkan peluang kehabisan stok yang lebih tinggi untuk SKU lain yang memiliki permintaan tinggi.

2. Pengurangan nilai produk

Barang yang disimpan terlalu lama atau tidak terjual dapat mengalami penurunan nilai, apalagi untuk barang-barang yang mudah rusak atau memiliki masa pakai terbatas, seperti barang makanan atau produk teknologi. Ketika nilai barang-barang ini menurun, Anda mungkin harus menjualnya dengan harga diskon atau mengalami kerugian karena penurunan nilai tersebut.

3. Pengurangan keuntungan penjualan

Kelebihan stok juga dapat mengurangi keuntungan bisnis Anda. Ketika barang-barang dibiarkan di g tanpa terjual, uang yang diinvestasikan dalam persediaan tersebut tidak dapat digunakan untuk investasi lain yang lebih menguntungkan. Dikutip dari sumber yang sama, hal ini dapat memperlambat pertumbuhan bisnis Anda dan mengurangi keuntungan bersih yang Anda hasilkan. Baca juga: Cara Meningkatkan Distribusi Melalui Teknologi

Dampak Kekurangan Stok (Understock)

[caption id="attachment_5775" align="aligncenter" width="700"]

Cara Hindari Overstock dan Understock

Ilustrasi understock (unsplash.com)[/caption]Sebaliknya, ketika persediaan barang atau produk tidak mencukupi permintaan pelanggan, berbagai dampak negatif juga dapat terjadi dan berpengaruh pada penjualan. Berikut dampak-dampak tersebut secara rinci, dilansir dari erplain.

1. Omset menurun

Salah satu dampak paling langsung dari kekurangan stok adalah kehilangan penjualan. Jika Anda tidak memiliki barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, pelanggan mungkin akan beralih ke pesaing yang memiliki stok yang memadai. Setiap penjualan yang hilang berarti berpotensi menurunkan omset, hal ini akhirnya bisa mengurangi pendapatan tahunan Anda.

2. Rusaknya citra usaha

Ulasan negatif berkembang biak ketika ada ketidakpuasan, dan hal ini sangat buruk bagi citra merek suatu bisnis. Ulasan pelanggan berdampak pada perolehan pelanggan baru dan mendorong pembelian kembali. Jika Anda kehabisan stok, maka reputasi bisnis akan memburuk seiring berjalannya waktu.

3. Hilangnya Pelanggan Tetap

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, saat kehabisan stok dan citra usaha menurun, maka risiko hilangnya pelanggan tetap akan semakin tinggi. Bagi pelanggan, mendapati diri mereka tidak dapat memesan dalam jumlah yang cukup atau pilihan barang yang terbatas dapat menyebabkan kekecewaan karena tidak menerima produk, dan perasaan seperti waktu terbuang percuma. Hal ini akan mengarahkan calon pelanggan ke pengecer lain yang akan dengan senang hati segera memenuhi pesanan mereka.Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan dari Sistem Canvassing

Strategi untuk Menghindari Kelebihan Stok dan Kekurangan Stok

[caption id="attachment_5836" align="aligncenter" width="700"]

Cara Hindari Overstock dan Understock

Ilustrasi manajemen persediaan (unsplash.com)[/caption]Setelah mengetahui dampak dari dari overstock dan understock, penting untuk Anda mengetahui strategi untuk untuk menghindari kedua masalah tersebut dan menjaga keseimbangan persediaan yang optimal. Berikut ini beberapa strategi yang bisa Anda adaptasikan dalam bisnis Anda, dilansir dari Sterling-team.

1. Lakukan analisis data

Langkah pertama untuk menghindari kelebihan stok dan kekurangan stok adalah dengan melakukan analisis data yang cermat. Strategi ni melibatkan pemahaman yang mendalam tentang pola permintaan pelanggan, tren musiman, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Dalam hal ini, data historis dapat menjadi panduan berharga untuk meramalkan permintaan atau demand forecasting di masa depan.

2. Manajemen inventaris diperkuat

Startegi selanjutnya untuk menghindari dua kesalahan tersebut adalah dengan menginvestasikan bisnis dalam sistem manajemen inventaris yang baik. Anda bisa menggunakan perangkat lunak khusus, seperti inventory management system untuk dapat membantu Anda melacak persediaan Anda secara real-time, memprediksi kebutuhan persediaan, dan mengelola pesanan dengan lebih efisien. Dengan informasi yang akurat dan terkini, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam manajemen persediaan.

3. Kerjasama dengan pemasok

Pemasok adalah mitra penting dalam rantai pasokan Anda. Untuk itu, Anda perlu mempertahankan komunikasi dan jalin hubungan yang kuat dengan pemasok. Cobalah untuk diskusikan kebutuhan persediaan Anda secara teratur dan pertimbangkan untuk bekerja sama dalam perencanaan persediaan bersama, sehingga dapat membantu mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan stok dan memastikan pasokan yang stabil.

4. Audit berkala

Jangan lupa untuk lakukan audit berkala terhadap sistem manajemen persediaan Anda. Tinjau proses secara menyeluruh dan identifikasi area di mana mungkin menghadapi masalah. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang bekerja dan apa yang perlu diperbaiki, Anda dapat membuat perubahan yang tepat waktu, sehingga persediaan bisa stabil dan stok tidak akan lebih ataupun berkurang.

5. Perkirakan permintaan musiman

Jika bisnis Anda dipengaruhi oleh faktor musiman, seperti musim liburan atau perubahan cuaca, maka penting untuk memperkirakan permintaan musiman dengan akurat. Hal ini agar memungkinkan Anda untuk menyiapkan persediaan tambahan saat dibutuhkan, tanpa kelebihan stok di luar musim.

6. Atur perencanaan jangka panjang

Selain fokus pada kebutuhan persediaan saat ini, Anda juga bisa lakukan perencanaan jangka panjang untuk mengantisipasi pertumbuhan bisnis yang dapat me Ini melibatkan investasi dalam persediaan tambahan untuk mendukung pertumbuhan yang direncanakan.Baca juga: 9 Tips Memilih Penyedia Layanan 3PL yang TepatItu dia cara menghindari overstock dan understock yang dapat Anda ketahui. Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, manajemen persediaan yang efisien sangat berperan signifikan dalam penjualan. Untuk membantu strategi di atas, MileApp dapat menjadi field app yang membantu kinerja persediaan dan proses logistik berjalan lebih baik. Coba MileApp sekarang agar Anda #GoExtraMile. Klik sign up di sini. Sumber:

  • Sterling-team.com
  • engagebay.com
  • erplain.com