MileApp
Distribution

Apa itu planogram dalam FMCG?

Apa itu planogram dalam FMCG?

Di industri fast moving consumer good (FMCG), merchandising yang efektif merupakan kunci penting untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong penjualan. 

Dalam lingkungan ritel yang sangat kompetitif, perusahaan FMCG harus berjuang untuk menonjolkan produk-produk mereka di antara ribuan pilihan lainnya. Inilah mengapa konsep “planogram” menjadi begitu penting dalam mengoptimalkan penempatan produk dan meningkatkan penjualan.

Apa itu Planogram?

Planogram adalah representasi visual dari tata letak rak yang direncanakan dan disetujui oleh perusahaan FMCG dan peritel. Ini berfungsi sebagai panduan untuk mengatur penempatan produk di rak-rak toko secara strategis.

Sebuah planogram terdiri dari beberapa komponen utama.

1. Tata Letak Produk
Planogram menentukan posisi yang tepat untuk setiap produk di rak, dengan mempertimbangkan visibilitas, ketinggian rak yang ideal untuk setiap kategori, serta pengelompokan produk sejenis atau merek yang berdekatan.

2. Pengaturan Rak
Planogram mentapkan cara rak-rak disusun, seperti jumlah rak, tinggi rak, lebar rak, dan jarak antara rak. Ini memastikan agar produk ditampilkan dengan cara yang menarik dan mudah dijangkau oleh konsumen.

3. Pedoman Merchandising Visual
Selain penempatan produk, planogram juga memberikan panduan untuk elemen-elemen merchandising visual seperti penanda harga, pajangan produk, poster promosi, dan dekorasi yang dapat menarik perhatian konsumen.

Dengan mengikuti planogram yang telah ditetapkan, merchandiser dapat memastikan bahwa produk-produk ditampilkan secara optimal di toko, meningkatkan visibilitas, dan menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen.

Pentingnya Planogram dalam Merchandising FMCG

Planogram memainkan peran yang sangat penting dalam merchandiing FMCG karena memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan, peritel, dan konsumen.

Dengan manfaat-manfaat ini, planogram menjadi alat yang sangat penting dalam strategi merchandising FMCG. Perusahaan FMCG dan peritel yang mengimplementasikan planogram secara efektif dapat meningkatkan visibilitas produk, mendorong penjualan, serta menciptakan pengalaman belanja yang lebih baik bagi konsumen

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecepatan Pengiriman Kecepatan Pengiriman Bisnis Retail Anda

Membuat dan Mengimplementasikan Planogram

Untuk memastikan keberhasilan penerapan planogram dalam merchandising FMCG, diperlukan proses yang sistematis mulai dari analisis data hingga implementasi di lingkungan ritel. Berikut adalah tahapan-tahapan penting dalam membuat dan mengimplementasikan planogram yang efektif:

  1. Analisis Data: Sebelum merancang planogram, perusahaan FMCG dan peritel perlu mengumpulkan dan menganalisis berbagai data terkait, seperti penelitian pasar, data penjualan, dan wawasan preferensi konsumen. Informasi ini memberikan gambaran tentang produk yang laris, kategori yang paling diminati, serta pola perilaku belanja konsumen. Dengan memahami data ini, mereka dapat membuat keputusan yang tepat mengenai penempatan produk dan alokasi ruang rak.
  2. Desain dan Tata Letak: Setelah memiliki wawasan dari data, tahap selanjutnya adalah merancang planogram itu sendiri. Proses ini melibatkan penentuan tata letak produk yang optimal, mempertimbangkan faktor-faktor seperti visibilitas, ketinggian rak yang ideal, alur lalu lintas konsumen, dan pengelompokan kategori produk. Desain planogram juga harus memastikan pemanfaatan ruang rak yang efisien serta presentasi visual yang menarik.
  3. Implementasi: Setelah planogram selesai dirancang, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannya di lingkungan ritel. Ini melibatkan beberapa tahapan penting: some text
    1. Pelatihan Staf Toko. Sebelum planogram dapat diimplementasikan, penting untuk memastikan bahwa staf toko memahami tata letak baru dan alasan di balik setiap pengaturan. Pelatihan yang memadai akan membantu mereka mengikuti planogram dengan benar dan memberikan pengalaman belanja yang konsisten kepada pelanggan.
    2. Penerapan di Toko. Langkah selanjutnya adalah menerapkan planogram di rak-rak toko sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. Proses ini mungkin melibatkan pemindahan produk, pengaturan ulang rak, dan penempatan elemen merchandising visual seperti penanda harga dan pajangan produk. 
    3. Pemantauan Kepatuhan: Setelah penerapan, diperlukan upaya untuk memantau kepatuhan terhadap planogram di semua lokasi toko. Alat seperti MileApp dapat membantu dalam hal ini, dengan memungkinkan merchandiser untuk memeriksa kepatuhan secara digital dan melaporkan setiap penyimpangan dari planogram yang telah disetujui.

Proses yang cermat dalam membuat dan mengimplementasikan planogram sangat penting untuk memastikan visibilitas produk yang optimal, meningkatkan penjualan, dan menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen. Dengan kombinasi analisis data yang mendalam, desain yang cerdas, serta implementasi dan pemantauan yang konsisten, perusahaan FMCG dan peritel dapat memaksimalkan manfaat dari penggunaan planogram dalam strategi merchandising mereka.

Baca Juga: Cara Menganalisis Biaya dalam Reverse Logistik

Manfaat Penggunaan Planogram

Implementasi planogram yang efektif dalam merchandising FMCG dapat memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan, peritel, dan konsumen. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan planogram:

  1. Peningkatan Visibilitas Produk: Salah satu tujuan utama dari planogram adalah meningkatkan visibilitas produk di mata konsumen. Dengan penempatan yang strategis di rak-rak toko, produk menjadi lebih mudah terlihat dan dijangkau oleh pembeli. Planogram memastikan produk-produk dikelompokkan dengan kategori yang tepat, diletakkan pada ketinggian rak yang sesuai, dan diatur dengan mempertimbangkan alur lalu lintas konsumen.
  2. Manajemen Persediaan yang Lebih Baik: Planogram membantu peritel mengoptimalkan tingkat persediaan dan mengurangi risiko kehabisan stok atau kelebihan stok produk tertentu. Dengan mengikuti alokasi ruang rak yang telah ditetapkan dalam planogram, peritel dapat memantau tingkat penjualan setiap produk dan menyesuaikan persediaan secara lebih tepat. Hal ini mengurangi potensi kerugian akibat produk yang tidak terjual atau kehabisan stok produk yang laris.
  3. Presentasi Merek yang Konsisten: Bagi perusahaan FMCG, planogram memungkinkan mereka untuk mempertahankan presentasi merek yang konsisten di seluruh lokasi ritel. Dengan mengikuti pedoman yang sama dalam penempatan produk, pengelompokan kategori, dan elemen merchandising visual, konsumen akan mengalami pengalaman belanja yang seragam terlepas dari toko mana mereka mengunjungi. Ini membantu memperkuat citra merek dan menjaga loyalitas pelanggan.
  4. Efisiensi Operasional yang Lebih Tinggi: Dengan adanya panduan yang jelas dari planogram, proses merchandising menjadi lebih efisien dan terstruktur. Merchandiser dapat dengan cepat memeriksa kepatuhan terhadap planogram menggunakan alat seperti MileApp, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengatur ulang rak-rak toko. Hal ini meningkatkan produktivitas dan memungkinkan sumber daya dapat difokuskan pada tugas-tugas lain yang penting.
  5. Peluang untuk Cross Selling: Planogram yang dirancang dengan baik dapat cross-selling dan penjualan tambahan upsellin). Dengan mengelompokkan produk-produk terkait secara berdekatan, konsumen lebih cenderung untuk melihat dan mempertimbangkan pembelian produk tambahan yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Dengan manfaat-manfaat ini, planogram menjadi alat yang sangat penting dalam strategi merchandising FMCG yang efektif. Perusahaan FMCG dan peritel yang mengimplementasikan planogram dengan benar dapat meningkatkan visibilitas produk, mengoptimalkan manajemen persediaan, menjaga konsistensi merek, serta menciptakan pengalaman belanja yang lebih baik bagi konsumen.

Baca Juga: Cara Menganalisis Biaya dalam Reverse Logistik

Tantangan dan Praktik Terbaik

Meskipun planogram memberikan banyak manfaat, implementasinya tidak selalu berjalan mulus. Terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi serta praktik terbaik yang harus diikuti untuk memastikan keberhasilan penerapan planogram dalam merchandising FMCG.

  1. Masalah Kepatuhan: Salah satu tantangan utama dalam penggunaan planogram adalah memastikan kepatuhan terhadap tata letak yang telah ditetapkan di seluruh lokasi ritel. Merchandiser di lapangan terkadang mengabaikan planogram karena berbagai alasan, seperti kurangnya pelatihan, kekurangan stok, atau preferensi pribadi. Hal ini dapat mengganggu presentasi produk yang konsisten dan mengurangi efektivitas strategi merchandising.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan FMCG dan peritel harus memberikan pelatihan yang memadai kepada staf toko tentang pentingnya mengikuti planogram. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan teknologi seperti MileApp untuk memantau kepatuhan secara digital dan dengan cepat mendeteksi serta mengatasi penyimpangan dari planogram yang telah disetujui.

  1. Optimalisasi Berkelanjutan: Preferensi dan pola perilaku konsumen selalu berubah seiring waktu, begitu pula dengan tren pasar dan produk baru yang muncul. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan FMCG dan peritel untuk secara teratur meninjau dan menyesuaikan planogram mereka agar tetap relevan dan efektif.

Praktik terbaik adalah melakukan analisis data penjualan, riset pasar, dan umpan balik konsumen secara berkala untuk mengidentifikasi perubahan dalam permintaan dan preferensi. Berdasarkan informasi ini, planogram dapat dioptimalkan dengan menyesuaikan penempatan produk, alokasi ruang rak, atau menambahkan elemen merchandising visual baru yang sesuai dengan tren terkini.

  1. Kolaborasi dengan Pemasok: Pengembangan dan implementasi planogram yang efektif membutuhkan kolaborasi erat antara perusahaan FMCG dan peritel. Kedua pihak harus terlibat dalam proses perencanaan, berbagi data penjualan dan wawasan konsumen, serta mencapai kesepakatan tentang alokasi ruang rak yang sesuai.

Baca Juga: Cara Menganalisis Biaya dalam Reverse Logistik

Praktik terbaik adalah membangun komunikasi yang terbuka dan saling percaya antara perusahaan FMCG dan peritel. Kedua pihak harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan visibilitas produk, mendorong penjualan, dan memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini dan mengikuti praktik terbaik, perusahaan FMCG dan peritel dapat memaksimalkan manfaat dari penggunaan planogram dalam strategi merchandising mereka. Hal ini akan membantu meningkatkan efisiensi operasional, menjaga konsistensi merek, serta menciptakan lingkungan belanja yang lebih terorganisir dan menarik bagi konsumen.

Kombinasi antara distribusi yang tepat dan strategi pemasaran yang baik akan membawa kesuksesan dalam industri yang bergerak dengan cepat ini. Selain itu, proses distribusi dan pemasaran FMCG juga bisa berjalan lebih baik dengan sistem otomatisasi.

MileApp sebagai field app yang bisa membantu dalam hal Distribution Management System dan kinerja sales bisa menjadi sistem otomatisasi yang kamu pilih. Coba hubungin MileApp sekarang agar #GoExtraMile!

Hubungi sales

Jadwalkan demo

Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.