Perbedaan Gross Weight dan Net Weight dalam Pengiriman Barang
Saat melakukan pengiriman baik domestik maupun internasional, catatan mengenai berat barang harus dilampirkan dengan jelas pada labelnya. Hal ini penting karena berpengaruh pada harga pengiriman yang ditetapkan per bobot muatan, serta untuk memastikan kendaraan pengangkutan tidak overload. Dalam hal bobot barang di pengiriman logistik, parameter yang dicantumkan pada bill of lading mengacu ke shipping cost sehingga untuk memahami perbedaan tipe berat, baik gross weight maupun net weight menjadi penting.
Berat kontainer menjadi salah satu komponen utama pada bill of lading. Misalnya, kontainer kecil yang diletakkan di atas kontainer besar saat shipping bertujuan untuk memastikan kestabilan kapal pengangkut. Kesalahan berat yang tidak disampaikan bisa berbahaya, dapat membuat vessel tenggelam sehingga penyampaian berat barang harus akurat untuk mencegah hal ini terjadi.
Apa itu Gross Weight?
Gross weight atau berat kotor suatu produk merujuk pada total beratnya, termasuk kemasan langsungnya dan kemasan tambahan apa pun yang mungkin digunakan selama transportasi. Ini dapat mencakup pengisi pelindung, kotak, palet, peti, dan bahan pelindung lainnya. Berat kotor suatu pengiriman memainkan peran penting selama proses pengiriman. Ini membantu memastikan bahwa sebuah kapal (truk, kapal laut, pesawat, dll.) tidak kelebihan muatan dan menentukan kargo maksimum yang dapat dibawa dengan aman sambil mematuhi peraturan pengiriman internasional.
Apa itu Net Weight?
Net weight atau berat bersih adalah total berat barang tanpa termasuk berat kemasan. Dengan kata yang lebih sederhana, itu hanya berat produk itu sendiri tanpa faktor eksternal apa pun yang dapat menambah beratnya. Misalnya, kendaraan pengangkut sedang mengangkut sayur-sayuran. Berat sayuranl, tidak termasuk bahan kemasan, akan dianggap sebagai berat bersih.
Konsep berat bersih cenderung bervariasi antar industri. Dalam manufaktur, hal ini membantu menilai jumlah bahan baku yang digunakan untuk suatu produk tertentu. Sedangkan dalam ritel, ini menunjukkan jumlah produk yang diterima pelanggan, tidak termasuk kemasan. Dalam logistik, berat bersih menentukan berat kargo sebelum dikemas untuk transportasi. Ini membantu perusahaan pengangkutan menentukan biaya pengiriman dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan berat.
Baca juga: Same Day Delivery: Tren dan Strategi
Perbedaan Utama Gross Weight dan Net Weight
Kunci utama perbedaan gross weight dan net weight adalah sebagai berikut:
Parameter | Net Weight | Gross Weight |
Bobot | Bobot produknya saja | Bobot produk, kemasan, dan aksesoris |
Definisi | Berat bersih barang sebelum dikemas | Berat barang keseluruhan |
Konsistensi | Perhitungannya konstan atau tetap di setiap hal | Perhitungannya berbeda tergantung moda trasnportasi |
Unit | Kilogram atau pound | Metric ton |
Tare weight | Tidak termasuk tare weight | Termasuk tare weight |
Gross weight dan net weight punya perbedaan dalam perhitungan rumus masing-masing.
Berat Bersih
Untuk menghitung berat bersih, pertama-tama ukur total berat produk (dengan bahan kemasan atau kontainernya). Selanjutnya, perlu diketahui berat bahan kemasan atau kontainer, yang merupakan tare weight. Kurangi tare weight dari total berat untuk mendapatkan berat bersih.
Rumus:
Net weight = Total Berat – Tare weight
Berat Kotor
Tambahkan berat bersih produk ke berat kemasannya untuk menemukan berat kotor. Tergantung pada moda transportasi, Anda mungkin juga perlu menambahkan berat kapal angkut. Berikut beberapa contoh:
- Transportasi darat: Gross weight dihiitung dari berat truk ditambah net weight dan tare weight.
- Transportasi laut: Gross weight dihitung dari jumlah net weight dan tare weight.
- Transportasi udara: Gross weight termasuk jumlah berat pesawat, seluruh penumpang dan kru di dalamnya, serta muatan bahan bakar.
Rumus:
Gross weight = Net Weight + Tare Weight + Container Weight (jika ada)
Penerapan Gross Weight dan Net Weight dalam Industri Logistik
Konsep berat kotor (gross weight) dan berat bersih (net weight) memiliki peran yang sangat krusial dalam industri logistik. Kedua istilah ini tidak hanya sekadar angka, tetapi menjadi dasar dalam perhitungan biaya pengiriman, perencanaan rute, dan kepatuhan terhadap regulasi.
- Perhitungan Biaya Pengiriman: Baik gross weight maupun net weight menjadi acuan utama dalam penentuan tarif pengiriman. Berat kotor digunakan untuk menghitung biaya transportasi secara keseluruhan, termasuk biaya bahan bakar dan tenaga kerja yang diperlukan untuk mengangkut barang. Sementara itu, berat bersih seringkali digunakan untuk menghitung biaya penanganan barang di gudang dan terminal.
- Perencanaan Rute: Informasi mengenai gross weight sangat penting dalam perencanaan rute pengiriman. Dengan mengetahui berat total muatan, perusahaan logistik dapat memilih kendaraan yang tepat dan merencanakan rute yang efisien untuk menghindari kelebihan muatan.
- Kepatuhan terhadap Regulasi: Baik dalam skala nasional maupun internasional, ada regulasi yang membatasi berat maksimum kendaraan dan muatan yang diperbolehkan. Dengan mengetahui pemahaman ini, perusahaan logistik dapat memastikan bahwa setiap pengiriman mematuhi peraturan yang berlaku, menghindari denda, dan mencegah terjadinya kecelakaan.
- Asuransi Pengiriman: Informasi mengenai gross weight dan net weight juga diperlukan dalam proses asuransi pengiriman. Nilai asuransi yang akan dikenakan akan dipengaruhi oleh berat barang yang diangkut.
- Inventarisasi: Dalam kegiatan pergudangan, net weight digunakan untuk melakukan inventarisasi barang. Dengan mengetahui berat bersih setiap jenis barang, perusahaan dapat melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan bahwa stok barang sesuai dengan catatan.
Tips Mengelola Gross Weight dan Net Weight dengan Efektif
1. Akurasi Data:
- Timbangan yang dikalibrasi: Kalibrasi rutin akan memastikan hasil pengukuran yang akurat.
- Standarisasi prosedur: Terapkan prosedur standar operasional (SOP) yang jelas untuk menimbang barang, baik itu gross weight maupun net weight.
- Dokumentasi yang rinci: Dokumentasi yang baik akan memudahkan pelacakan dan verifikasi data.
2. Optimasi Kemasan:
- Kemasan minimalis: Kemasan yang berat akan meningkatkan biaya pengiriman dan mengurangi kapasitas muatan kendaraan.
- Material Kemasan: Material seperti plastik berbusa atau kertas bergelombang bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi berat kemasan.
- Pengisian Ruang Kosong: Ruang kosong dalam kemasan diisi dengan bahan pengisi yang ringan, seperti kantong udara atau kertas tisu, untuk mencegah barang bergeser dan rusak selama pengiriman.
3. Manajemen Inventaris:
- Sistem informasi: Sistem informasi yang terintegrasi memudahkan pengelolaan data inventaris, termasuk berat bersih dan berat kotor setiap jenis barang. Sistem ini akan membantu Anda melacak stok barang dan mempermudah perencanaan pengiriman.
- Audit Berkala: Audit fisik terhadap stok barang secara berkala bertujuan untuk memastikan bahwa data dalam sistem sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Baca juga: Overload Pengiriman: Arti, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mengelola gross weight dan net weight secara efektif, sehingga meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sumber: porter.in
Jadwalkan demo
Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.