Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Perbedaan Warehouse Management System (WMS) dan Supply Chain Management (SCM)

Perbedaan Warehouse Management System (WMS) dan Supply Chain Management (SCM)

Sekilas Warehouse Management System (WMS) dan Supply Chain Management (SCM) terlihat mirip. Padahal, keduanya adalah konsep yang berbeda. SCM memiliki cakupan yang lebih luas sehingga bisa dikatakan bahwa WMS adalah bagian dari SCM. 

SCM adalah penanganan arus barang dan jasa dari manufaktur produk mentah hingga sampai ke tangan konsumen. Proses ini membutuhkan organisasi untuk memiliki jaringan pemasok (yang berfungsi sebagai penghubung dalam rantai) untuk memindahkan produk melalui setiap tahapnya. 

Pada dasarnya, konsep Supply Chain Management (SCM) berdasarkan pada dua ide inti:

Pertama, hampir setiap produk yang mencapai pengguna akhir mewakili upaya kumulatif dari banyak organisasi. Organisasi-organisasi ini secara kolektif disebut sebagai rantai pasokan. Kedua, bahwa sejak rantai pasokan telah ada sejak lama, sebagian besar perusahaan hanya memperhatikan apa yang terjadi di dalam tempat operasional bisnis mereka. Hanya sedikit perusahaan yang memahami, apalagi mengelola seluruh rantai aktivitas yang pada akhirnya mengirimkan produk ke konsumen akhir. 

Supply Chain Management (SCM) memainkan peran penting dalam kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk dan layanan. Manajemen rantai pasokan yang baik sangat penting untuk mengurangi biaya operasi dari kegiatan pengadaan melalui fungsi operasi dan logistik dan di seluruh rantai pasokan. 

Sementara WMS mengacu pada manajemen gudang yang terdiri dari perangkat lunak serta berbagai proses yang memungkinkan perusahaan untuk mengontrol dan mengelola operasi gudang dari saat barang masuk dan keluar gudang. Proses manajemen gudang penting untuk memenuhi tujuan bisnis yang paling utama, yaitu menjaga biaya operasi serendah mungkin dan memaksimalkan margin keuntungan.

Manajemen rantai pasokan hanya dapat beroperasi secepat, akurat, dan efisien selama proses gudang juga berjalan baik. WMS memainkan peran penting dalam SCM dengan mengelola proses pesanan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pengiriman barang jadi. 

Misalnya, jika bahan baku tidak diterima dengan benar atau ada suku cadang yang salah tempat di gudang maka dapat menyebabkan proses rantai pasokan lambat dan terganggu. WMS sangat penting dalam memastikan bahwa proses ini bekerja dengan lancar dengan melacak inventaris dan memastikan bahwa barang disimpan dan disortir dengan benar serta dikirim dan dilacak secara akurat.