Cara Kerja Cold Storage

Cara Kerja Cold Storage

Cara kerja cold storage memainkan peran penting dalam memastikan produk seperti makanan, obat-obatan, dan bahan kimia tetap segar dan aman. Penyimpanan dengan suhu tertentu membantu produk-produk ini sampai pada pelanggan dengan tepat dan aman. Hampir semua ruang penyimpanan dingin dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terkonfigurasi berdasarkan apa yang disimpan. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana cara cold storage ini beroperasi, ulasan berikut dapat Anda simak.

Penggunaan Cold Storage

[caption id="attachment_6368" align="aligncenter" width="700"]

cold storage

Ilustrasi cold chain (unsplash.com)[/caption]Sebagaimana disebutkan sebelumnya, cold storage adalah ruang penyimpanan dingin dengan ukuran suhu tertentu untuk menjaga produk-produk sensitif dan mudah basi tetap aman. Dalam hal ini, produk-produk sensitif tersebut termasuk sebagai berikut, dilansir dari stockarea.io

1. Makanan

Beberapa industri, menggunakan layanan penyimpanan dingin untuk mengawetkan makanan. Restoran, gerai makanan, supermarket, dan toko kelontong adalah beberapa dari industri ini. Salah satu storage yang paling berguna untuk industri ini adalah Blast freezer yang diperlukan untuk menyimpan makanan dalam jumlah besar dalam jangka waktu lama.

2. Lilin

Di daerah beriklim panas dan lembab, lilin dan barang serupa yang terbuat dari bahan mirip lilin harus disimpan di tempat yang dingin. Pencairan akan merusak barang-barang ini dan menyebabkan kerugian biaya bagi industri pembuatan lilin, sehingga meningkatkan kebutuhan akan fasilitas penyimpanan dingin.

3. Kamera dan Karya Seni

Tak banyak yang mengetahui bahwa kamera dan karya seni menggunakan cold storage dalam penyimpanannya. Dalam hal ini, pembuat film dapat mencegah kerusakan film kamera dengan menyimpannya di suhu dingin. Selain itu, karya seni lama juga memerlukan suhu yang terkontrol di ruang penyimpanannya karena cat mungkin mulai terkelupas dari kanvas.

4. Tumbuhan

Suhu dingin membuat tanaman tetap sehat, terutama tanaman hias. Toko bunga dan perusahaan bunga hias khususnya membutuhkan fasilitas tersebut untuk menyimpan bunga yang batangnya telah dipotong.

5. Kosmetik

Lipstik, maskara, cat kuku, dan lainnya juga butuh untuk disimpan dalam ruang penyimpanan dingin. Hal ini karena beberapa kosmetik ditakutkan akan meleleh atau rusak jika terlalu lama di suhu tinggi. Oleh karena itu, saat menyimpannya dalam jangka waktu lama, perusahaan perlu memiliki suhu optimal di gudang.

6. Bahan kimia farmasi

Perusahaan farmasi yang menangani obat-obatan sangat sering menggunakan gudang penyimpanan dingin untuk menyimpan sirup, suntikan, dan lainnya untuk melindunginya dari denaturasi. Oleh karena itu, suhu dingin mencegahnya rusak dari adanya kontaminasi.

7. Tekstil

Perusahaan tekstil yang bergerak di bidang bahan kain organik seperti bulu, kulit atau wool selalu membutuhkan fasilitas cold storage di gudangnya. Hal ini karena bahan-bahan tersebut dapat membusuk pada suhu tinggi, sehingga membuat tidak layak untuk digunakan. Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Efisiensi dalam Pengelolaan Cold Chain

Cara Kerja Cold Storage

[caption id="attachment_6373" align="aligncenter" width="700"]

cold storage

Ilustrasi cold storage (unsplash.com)[/caption]Cold storage bekerja pada sistem pendingin yang membantu menjaga suhu dan lingkungan yang memadai sesuai spesifikasi setiap barang yang disimpan. Berikut adalah komponen utama ruang penyimpanan dingin yang mengatur kerja cold storage:

1. Kompresor

Kompresor menjadi komponen paling utama yang menjalankan cold storage. Adanya kompresor berfungsi untuk menaikkan suhu dan tekanan uap refrigeran yang keluar dari Evaporator. Ketika tekanan meningkat, titik didih meningkat dan kompresor dapat mengembunkan zat pendingin (misalnya amonia) pada suhu kondensor. Komponen ini membutuhkan energi untuk bekerja, sehingga menjadi salah satu yang menghabiskan hampir seluruh daya di ruangan dingin.

2. Kondenser

Komponen ini diperlukan untuk menghilangkan panas dari zat pendingin dan air yang bersirkulasi. Kondensor bertindak sebagai heat sink, dan efisiensi pertukaran panasnya menentukan efisiensi pabrik penyimpanan dingin. Cara kerjanya adalah dengan melakukan perubahan fasa kondensor dari gas menjadi cair pada suhu dan tekanan tinggi.

3. Receiver

Receiver menjadi komponen tempat zat pendingin masuk setelah perubahan fasa dari kondensor. Setelah mencapai komponen penerima, refrigeran cair akan menuju ke katup ekspansi untuk menurunkan suhu dan tekanan.

4. Expansion Valve

Komponen cold storage ini membantu mengurangi suhu dan tekanan zat pendingin menggunakan alat pelambatan. Dalam komponen ini, proses throttling terjadi melalui gesekan dan terjadi perubahan suhu dan tekanan refrigeran, sehingga membuat tekanannya berubah dari tekanan di receiver ke evaporator.

5. Evaporator

Proses siklus yang menurunkan suhu produk yang disimpan terjadi di sini. Dalam prosesnya, dibutuhkan panas dari kompartemen penyimpanan atau atmosfer yang seharusnya di dinginkan. Adanya panas ini digunakan untuk menguapkan zat pendingin cair, sehingga produk dapat didinginkan dan diawetkan.

6. Blower

Sebagaimana diketahui, blower pada cold storage tentu menjadi komponen di mana udara dingin disebarkan ke seluruh ruangan melalui proses konveksi, sehingga mencapai suhu ruangan yang diinginkan.Baca juga: Cara Mengukur Kinerja Pengiriman Cold ChainDengan mengupas cara kerjanya, Anda dapat mengetahui lebih mendalam atas teknologi yang ini, yang bisa menjaga kualitas produk tetap terjaga. Kinerja cold storage tersebut juga bisa Anda pantau melalui MileApp dengan fitur-fitur lengkap dan canggihnya, seperti salah satunya task management yang berguna untuk memaksimalkan kinerja cold storage ini. Coba sekarang dengan klik sign up di sini. Sumber:

  • Stockarea.io