Home » 4 Tipe Warehouse Management System (WMS) Paling Populer

4 Tipe Warehouse Management System (WMS) Paling Populer

Published On: August 13, 2021Categories: Logistics, Supply ChainTags: , , , , 2.2 min read
4 Tipe Warehouse Management System (WMS) Paling Populer

Perangkat lunak Warehouse Management System (WMS) hadir dalam berbagai jenis dan metode implementasi. Jenisnya biasanya tergantung pada ukuran dan sifat organisasi. WMS juga dapat sangat bervariasi dalam sisi kompleksitas. WMS dapat dirancang atau dikonfigurasi untuk kebutuhan spesifik organisasi berdasarkan fungsi maupun jenis barangnya. 

Ada beberapa jenis sistem manajemen gudang yang dapat dipilih agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Diantaranya ada 4 jenis paling populer yang sering digunakan oleh perusahaan. Meskipun banyak fitur yang serupa, tetapi paket dan gaya implementasi yang membedakannya.

1. Standalone WMS

Sistem ini umumnya digunakan secara lokal pada perangkat keras dan jaringan bisnis. Harganya cenderung yang paling rendah, tetapi juga cenderung tidak memiliki banyak manfaat dibandingkan tipe WMS lainnya.

Mengintegrasikan program eksternal dengan perangkat lunak Anda yang sedang berjalan memang berhasil, tetapi sering kali menyebabkan masalah seperti adanya duplikasi pada entri, informasi yang lambat/tidak real-time, dan biaya tambahan untuk kustomisasi maupun konfigurasi. Standalone WMS ideal untuk bisnis kecil atau bisnis yang tidak memiliki anggaran perangkat lunak yang besar.

2. Sistem ERP 

ERP adalah sistem khusus yang dapat menawarkan eksekusi dan skalabilitas rantai pasokan yang solid, menggabungkan sebagian besar aplikasi untuk berbagai fungsi baik di dalam ranah pergudangan, logistik, supply chain maupun fungsi lain seperti akuntasi, HR, dsb.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa meskipun sistem ERP dapat menawarkan fitur WMS, tetapi fitur manajemen gudang bukanlah fungsi inti ERP. Solusi ERP  yang Anda pilih harus menyediakan fitur manajemen gudang sebelumnya.

3. Cloud Based WMS

WMS berbasis cloud adalah model komputasi terpusat berbasis web yang menggunakan teknologi cloud. Sering kali juga disediakan menggunakan “software-as-a-service” (SaaS) dan terkenal karena skalabilitas dan penerapannya yang cepat. Hal ini dapat memberikan manfaat yang sama dari WMS yang lebih tradisional namun memberikan implementasi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.

Manfaat perangkat lunak WMS berbasis cloud mencakup fleksibilitas yang lebih baik, pemulihan bencana, skalabilitas, dan keamanan. Sistem ini juga menawarkan kepada pengguna berupa kemampuan untuk menerima pembaruan perangkat lunak otomatis tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan sehingga bisa memberikan daya saing teknologi yang lebih baik.

Sistem ini sangat cocok untuk bisnis dengan kebutuhan multi-lokasi dan menawarkan banyak fleksibilitas serta kompleksitas sistem. Jenis sistem ini dapat beradaptasi dengan kebutuhan bisnis Anda dan dapat meningkatkan produktivitas bisnis terlepas dari ukuran, volume, atau kompleksitas operasional.

4. Supply Chain Execution (SCE)

WMS dapat dianggap sebagai sub kategori di bawah Supply Chain Management (SCM). Perangkat lunak SCM memiliki cakupan yang lebih luas dan secara alami dapat membantu pengguna untuk mengelola banyak aspek dari rantai pasokan.

Menggunakan modul rantai pasokan sebagai WMS mengharuskan bisnis Anda berinvestasi dalam aplikasi rantai pasokan yang juga menyediakan fitur pergudangan. Hal ini memungkinkan bisnis gudang 3PL untuk mengeksplorasi berbagai manfaat yang terkait dengan SCM. Opsi ini biasa digunakan bersamaan dengan penggabungan aplikasi WMS lainnya.