RI dan Singapura, Jalin Kerjasama Pengembangan SDM Logistik
Pemerintah Indonesia tengah gencar meningkatkan efisiensi sistem logistik nasional. Salah satu upaya konkretnya adalah menjalin kerja sama dengan Singapura untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di sektor logistik. Langkah ini dinilai krusial mengingat kompleksitas rantai pasok di Indonesia, terutama dengan adanya ribuan pulau.
Deputi Bidang Perdagangan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ali Murtopo Simbolon, menegaskan pentingnya SDM yang kompeten dalam mendukung transformasi ekosistem logistik nasional. Kerja sama dengan Singapura, yang telah memiliki pengalaman mumpuni di bidang ini, diharapkan dapat mempercepat pengembangan kapasitas SDM Indonesia.
Digitalisasi dan Standarisasi Aturan Jadi Prioritas
Selain pengembangan SDM, pemerintah juga fokus pada digitalisasi proses logistik dan penyederhanaan regulasi. Melalui penerbitan Instruksi Presiden tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE), pemerintah berupaya menghilangkan tumpang tindih peraturan dan mempercepat layanan melalui sistem elektronik.
Upaya ini terbukti efektif dengan penurunan dwelling time (waktu tunggu bongkar muat) di pelabuhan menjadi 2,52 hari pada tahun 2023, melampaui target nasional. Ke depannya, pemerintah berambisi untuk menerapkan digitalisasi menyeluruh dalam sistem logistik, termasuk pengembangan infrastruktur seperti dry port.
Biaya Logistik Nasional Menurun Signifikan
Pemerintah juga berhasil menurunkan biaya logistik nasional menjadi 14,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023. Pencapaian ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan biaya logistik paling kompetitif di kawasan ASEAN.
Target jangka panjang pemerintah adalah menurunkan biaya logistik hingga 10% dari PDB dalam 10 tahun ke depan, dan 8% pada tahun 2045. Penurunan biaya logistik ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global dan menarik lebih banyak investasi.
Baca juga: Industri Manufaktur Menopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2024
Menjadi Target Pasar Digital ASEAN, Perokonomian Bertumbuh
Indonesia telah menjelma menjadi magnet investasi digital di kawasan ASEAN, dengan nilai investasi mencapai US$21,97 miliar dan pangsa pasar e-commerce sebesar 40%. Potensi besar ini didukung oleh bonus demografi yang melek teknologi dan ekosistem digital yang semakin matang. Prestasi gemilang Indonesia di kancah global, seperti peringkat tinggi dalam indeks daya saing digital dunia dan jumlah startup unicorn yang signifikan, semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ini, pemerintah terus berupaya memperkuat fondasi ekonomi digital dengan membangun infrastruktur yang memadai, mengembangkan talenta digital, serta menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif. Selain itu, sektor logistik yang berperan krusial dalam menopang pertumbuhan ekonomi juga terus dioptimalkan melalui berbagai inisiatif, seperti peningkatan efisiensi, inovasi digital, dan kolaborasi lintas sektor.
Baca juga: Benarkah Bisnis Truk Logistik Masih Prospektif? Begini Penjelasannya
MileApp, sebagai salah satu pionir inovasi dalam sektor logistik di Indonesia, berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memodernisasi rantai pasok nasional. Dengan solusi-solusi berbasis teknologi yang inovatif, MileApp tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku usaha untuk bersaing di pasar global. Melalui integrasi teknologi digital, MileApp turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Tenggara.
Jadwalkan demo
Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.