MileApp
News

Penegakan Truk ODOL untuk Pekan Depan

Penegakan Truk ODOL untuk Pekan Depan

Salah satu permasalahan krusial dalam sektor transportasi darat adalah maraknya praktik over dimension dan overloading pada kendaraan angkutan barang, khususnya truk. Fenomena ini terjadi ketika suatu kendaraan mengangkut muatan dengan dimensi atau berat yang melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 

Definisi Truk ODOL

  • Over Dimension: Istilah ini mengacu pada kondisi di mana dimensi fisik kendaraan, seperti panjang, lebar, dan tinggi, telah dimodifikasi melebihi batas yang diizinkan. Modifikasi dimensi kendaraan umumnya dilakukan dengan tujuan meningkatkan kapasitas angkut. Meskipun modifikasi dimensi diperbolehkan, namun harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan melalui uji tipe kendaraan.
  • Over Loading: Kondisi ini terjadi ketika kendaraan mengangkut muatan yang melebihi batas berat yang telah ditentukan. Setiap kendaraan memiliki batas jumlah berat yang diizinkan (JBI) yang harus dipatuhi. JBI ini ditentukan berdasarkan sejumlah faktor, seperti jenis kendaraan, jumlah sumbu, dan konstruksi kendaraan. Ketentuan JBI ini diatur oleh Kementerian Perhubungan.

Baca juga: 10 Jenis Layanan Logistik yang Perlu Anda Ketahui

Dampak Negatif Truk ODOL

Kendaraan yang beroperasi dalam kondisi ODOL memiliki sejumlah dampak negatif yang signifikan. Pertama, ODOL dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan. Beban berlebih yang ditanggung oleh jalan raya akibat kendaraan ODOL secara bertahap akan merusak permukaan jalan, jembatan, dan fasilitas jalan lainnya.

Kedua, ODOL dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Kendaraan yang kelebihan muatan cenderung sulit dikendalikan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Selain itu, truk ODOL juga dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan itu sendiri, seperti ban pecah, rem blong, atau kerusakan pada sasis.

Baca juga: Bagaimana Pengiriman Same Day Mengubah Bisnis Ritel

Tantangan Implementasi Kebijakan Zero ODOL di Indonesia

Kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) telah menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Berdasarkan data dari Korlantas Polri, pelanggaran ODOL menempati peringkat atas dalam jenis pelanggaran lalu lintas. Lebih mengkhawatirkan lagi, kecelakaan yang melibatkan kendaraan ODOL seringkali bersifat massal dan fatal, melibatkan tabrakan beruntun yang mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah besar.

Langkah Strategis Penerapan Penegakan Hukum ODOL

Menyadari dampak buruk ODOL, pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu langkah strategis adalah target untuk mewujudkan Indonesia bebas dari truk ODOL pada tahun 2021. Beberapa upaya konkret yang telah dilakukan antara lain:

  • Peningkatan Regulasi: Pemerintah terus berupaya menyempurnakan regulasi terkait penimbangan kendaraan bermotor. Revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 134 Tahun 2015 menjadi salah satu contoh upaya dalam meningkatkan efektivitas pengawasan.
  • Peningkatan Infrastruktur: Pembangunan dan peningkatan prasarana Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) menjadi prioritas. Selain itu, penerapan sistem informasi yang terintegrasi juga terus dikembangkan untuk mempermudah pengawasan.
  • Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan teknologi seperti e-tilang pada Jembatan Timbang Online (JTO) diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya praktik suap.
  • Kemitraan dengan Swasta: Pemerintah mengajak pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pengelolaan jembatan timbang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan.
  • Penegakan Hukum: Pemerintah telah menerapkan berbagai sanksi tegas bagi pelanggar ODOL, mulai dari tilang elektronik, transfer kelebihan muatan, hingga proses hukum pidana.

Rekomendasi Implementasi Terkait ODOL untuk Masa Depan

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan melakukan analisis dan memberikan beberapa rekomendasi, antara lain:

  • Pengembangan Infrastruktur UPPKB: Pembangunan UPPKB secara serentak di lokasi-lokasi strategis seperti jalan tol, pelabuhan, dan kawasan industri perlu segera direalisasikan.
  • Peningkatan Teknologi: Kementerian Perhubungan perlu meningkatkan sarana dan perangkat IT pada Unit Pengujian Kendaraan Bermotor agar terintegrasi dengan UPPKB.
  • Sosialisasi dan Koordinasi: Perlu dilakukan sosialisasi yang intensif kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai pentingnya mematuhi peraturan terkait ODOL. Selain itu, koordinasi antara pemerintah, industri, dan perusahaan karoseri perlu ditingkatkan untuk memastikan pelaksanaan normalisasi kendaraan.

Baca juga: Keuntungan Menggunakan Aplikasi Manajemen Pengiriman

Perbandingan Kebijakan ODOL di Negara Lain

Praktik Over Dimension Over Loading (ODOL) merupakan permasalahan global yang dihadapi oleh banyak negara. Berbagai negara telah menerapkan kebijakan yang berbeda-beda untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah perbandingan singkat kebijakan ODOL di beberapa negara:

Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, regulasi terkait ODOL diatur oleh Federal Motor Carrier Safety Administration (FMCSA). FMCSA menetapkan batas dimensi dan berat kendaraan yang diperbolehkan beroperasi di jalan raya federal. Pelanggaran terhadap peraturan ODOL dapat mengakibatkan sanksi administratif, denda, atau bahkan pencabutan izin operasi.

Jepang

Jepang memiliki sistem pengawasan yang ketat terhadap kendaraan ODOL. Pemerintah Jepang menerapkan sistem penimbangan kendaraan elektronik yang terintegrasi dengan sistem informasi lalu lintas. Pelanggaran ODOL dapat mengakibatkan denda yang tinggi dan pencabutan izin operasi.

Australia

Di Australia, regulasi ODOL diatur oleh masing-masing negara bagian. Namun, secara umum, Australia memiliki peraturan yang ketat terkait dimensi dan berat kendaraan. Pelanggaran ODOL dapat mengakibatkan denda, pencabutan izin operasi, atau bahkan tindakan hukum pidana.

Baca juga: Cara Meningkatkan Kecepatan Pengiriman Bisnis Retail Anda

Mewujudkan Indonesia bebas ODOL merupakan tantangan yang kompleks. Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, serta pemanfaatan teknologi yang tepat, target tersebut dapat dicapai. Penegakan hukum yang konsisten, peningkatan infrastruktur, dan sosialisasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan upaya ini.

Hubungi sales

Jadwalkan demo

Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.