In-house dan 3PL: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
Sebagaimana diketahui, logistik mengatur perpindahan barang dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam proses pergerakan barang tersebut, tentunya berkaitan erat dengan tuntutan kecepatan, pemberian layanan, dan keterjangkauan daerah pada pengiriman. Oleh karenanya, untuk dapat optimal dalam hal ini, perusahaan membutuhkan logistik in-house atau bekerja sama dengan partner yang berperan sebagai pihak ketiga.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang keduanya, ulasan perbedaan layanan logistik in-house dan 3PL berikut dapat Anda pahami. Anda juga dapat mengetahui keuntungan serta kerugian dari keduanya, dan berbagai faktor untuk memilih in-house atau 3PL.
Apa itu Logistik in-house dan 3PL?
Dengan mengetahui pengertian dari logistik in-house dan 3PL, maka diketahui bahwa keduanya memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaan utama antara logistik in-house dan 3PL:
1. Kepemilikan dan pengelolaan berbeda
Logistik in-house dibangun dan dimiliki serta dikelola secara mandiri, termasuk proses logistik secara internal. Perusahaan yang memiliki logistik in-house memiliki infrastruktur, sumber daya, dan staf yang ditugaskan untuk mengelola fungsi logistik.
Di sisi lain, 3PL mengontrak pihak ketiga yang mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan logistik. Pihak ketiga ini bertanggung jawab atas pengelolaan operasional logistik secara keseluruhan.
2. Biaya dan investasi
Logistik in-house membutuhkan investasi awal yang signifikan dalam infrastruktur, fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia, sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk membeli dan memelihara kendaraan, gudang, sistem manajemen, dan staf yang mengoperasikan logistik ini. Sementara itu, 3PL membuat perusahaan Anda hanya membayar untuk layanan yang mereka gunakan, seperti transportasi, penyimpanan, penanganan barang, dan lainnya.
3. Pengembangan berbeda
Perusahaan yang memiliki logistik in-house mengembangkan keahlian logistik mereka sendiri secara internal. Mereka memiliki kendali penuh atas keputusan strategis dan operasional terkait dengan logistik. Sedangkan, 3PL lebih mengandalkan keahlian dan jaringan pihak ketiga. 3PL memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mendalam dalam mengelola logistik, serta jaringan yang luas dengan penyedia layanan transportasi dan penyimpanan.
4. Fleksibilitas berbeda
Dalam logistik in-house, perusahaan mengendalikan secara penuh operasi logistik, sehingga hal ini memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan proses dan keputusan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Namun, sulit untuk menyesuaikan kebutuhan karena perlu memperluas infrastruktur dan sumber daya sendiri.
Sementara itu dengan 3PL, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan kapasitas dan layanan logistik sesuai dengan permintaan. Kesesuaian kebutuhan menjadi lebih mudah karena pihak ketiga dapat menyesuaikan kapasitas dan sumber daya mereka sesuai kebutuhan.
5. Memiliki tugas berbeda
Perusahaan dengan logistik in-house harus memusatkan perhatian dan sumber daya mereka pada operasi logistik, yang dapat mengalihkan fokus dari kegiatan inti bisnis. Berbanding dengan 3PL, perusahaan dapat membebaskan waktu dan sumber daya untuk fokus pada kegiatan inti, sehingga pihak ketiga yang akan mengelola logistik secara efisien.
Baca juga: Faktor Pengembangan Strategi Logistik & Penerapannya
Keuntungan dan kerugian menggunakan logistik in-house dan 3PL
Antara logistik in-house dan 3PL, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan. Untuk bisa memilih dengan tepat, keuntungan dan kerugian daripada keduanya berikut dapat diketahui.
Keuntungan menggunakan layanan logistik in-house
- Memiliki kendali penuh
Perusahaan memiliki kendali penuh atas semua aspek operasional logistik. Anda dapat menyesuaikan dan mengelola proses logistik sesuai kebutuhan tanpa tergantung pada pihak ketiga.
- Fleksibilitas waktu
Menyesuaikan operasi logistik sesuai dengan kebutuhan bisnis akan lebih mudah dengan logistik in-house. Jika bisnis berubah, maka dengan mudah Anda dapat menyesuaikan jadwal, rute, dan metode pengiriman sesuai permintaan dan persyaratan pelanggan.
- Kemudahan pengembangan
Perusahaan dapat mengembangkan keahlian dan pengetahuan logistik di dalam organisasi, sehingga staf internal untuk mengelola operasi logistik dengan efisiensi tinggi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan bisnis.
- Kontrol biaya lebih mudah
Logistik in-house dapat memberikan kontrol biaya yang lebih baik dalam jangka panjang. Dengan kepemilikan infrastruktur dan sumber daya logistik sendiri, perusahaan dapat mengendalikan pengeluaran dan meminimalkan biaya pengiriman dan penyimpanan.
Kerugian dalam menggunakan layanan logistik in-house
- Investasi awal tinggi
Logistik in-house membutuhkan investasi awal yang cukup signifikan dalam infrastruktur, fasilitas, kendaraan, peralatan, dan sumber daya manusia, sehingga perusahaan harus siap mengeluarkan modal besar sebelum dapat mengoperasikan logistik mereka sendiri.
- Kurangnya spesialisasi
Meskipun perusahaan dapat mengembangkan keahlian logistik internal, mereka mungkin tidak memiliki tingkat spesialisasi yang sama dengan penyedia jasa logistik eksternal. Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam mengelola logistik.
Keuntungan dalam menggunakan layanan 3PL:
- Spesialitas tinggi
3PL memiliki pengalaman dalam pengelolaan logistik serta sumber daya yang diperlukan untuk mengoptimalkan proses logistik dan memberikan solusi yang efisien.
- Lebih mudah melakukan penyesuaian
Dengan 3PL, perusahaan bisa dengan mudah menyesuaikan kapasitas dan layanan logistik sesuai dengan tinggi atau rendahnya permintaan, sehingga pihak ketiga dapat menyesuaikan kapasitas dan sumber daya mereka sesuai kebutuhan. Dengan demikian, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih fleksibel.
- Fokus pada inti bisnis
Dengan menggunakan 3PL, perusahaan dapat membebaskan waktu hingga sumber daya untuk fokus pada kegiatan logistik, sehingga perusahaan dapat lebih fokus pada inti bisnis, seperti pada pengembangan produk, pemasaran, dan pertumbuhan bisnis.
- Biaya lebih fleksibel
Menggunakan 3PL membuat perusahaan lebih efisien dari segi biaya. Hal ini karena biaya logistik dapat disesuaikan dengan volume dan kebutuhan bisnis. Perusahaan hanya membayar untuk layanan yang digunakan.
Kerugian dalam menggunakan layanan 3PL:
- Bergantung pada 3PL
Menggunakan 3PL berarti perusahaan harus bergantung pada pihak ketiga untuk operasi logistik. Ini dapat menimbulkan potensi terjadinya masalah atau ketidaksesuaian yang mungkin mempengaruhi layanan logistik dan kepuasan pelanggan. Oleh karenanya, memilih 3PL yang terbaik menjadi hal yang paling penting.
- Sulit dikontrol secara langsung
Perusahaan mungkin memiliki kendali yang lebih sedikit atas operasi logistik harian jika menggunakan 3PL. Keputusan tentang jadwal, rute, dan penanganan barang mungkin dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga perusahaan harus menerimanya.
- Keamanan informasi dipertaruhkan
Menggunakan 3PL berarti perusahaan harus berbagi data dan informasi dengan pihak ketiga, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan risiko keamanan informasi terkait. Oleh karenanya, pastikan keamanan dan kerahasiaan data menjadi penting dalam kerja sama dengan 3PL.
Baca juga: FTL dan LTL: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
Faktor pertimbangan dalam memilih logistik in-house dan 3PL
Memilih antara logistik in-house atau 3PL adalah hal yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati, dengan memperhatikan faktor. Berikut ini beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan logistik in-house maupun 3PL.
1. Kebutuhan perusahaan
Kebutuhan spesifik dari perusahaan Anda menjadi salah satu hal yang patut dipertimbang dalam memilih logistik in-house atau 3PL. Jika operasi logistik Anda sederhana dan tidak terlalu kompleks, logistik in-house dapat menjadi pilihan. Namun, jika perusahaan Anda memiliki operasi logistik yang kompleks dengan membutuhkan berbagai rute pengiriman, pergudangan, dan persyaratan khusus, 3PL menjadi sumber daya yang diperlukan.
2. Tinggi rendahnya permintaan
Pertimbangkan kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas logistik dengan tinggi rendahnya permintaan. Jika memiliki permintaan yang signifikan, 3PL dapat memberikan kapasitas yang lebih baik. Namun, jika Anda memiliki kebutuhan logistik yang konsisten dan stabil serta dapat dikontrol secara langsung, maka logistik in-house dapat menjadi pilihan.
3. Biaya dan efisiensi
Analisis biaya perlu dilakukan perusahaan untuk memilih menggunakan logistik in-house atau 3PL. Pertimbangkan biaya investasi awal, biaya operasional, dan potensi penghematan yang dapat diperoleh dengan menggunakan setiap pendekatan.
4. Sumber daya perusahaan
Mempertimbangkan sumber daya perusahaan juga menjadi hal yang penting untuk memilih antara logistik in-house atau 3PL. Pasalnya, jika sumber daya memadai dan mampu untuk melakukan kontrol secara langsung, maka logistik in-house menjadi pilihan tepat. Namun, jika sumber daya perusahaan kurang memadai, maka mengandalkan pihak ketiga mungkin mengurangi tingkat kontrol Anda.
5. Kebutuhan Konsumen
Jika Anda memiliki kebutuhan logistik khusus atau membutuhkan tingkat layanan untuk konsumen yang tinggi, maka 3PL dengan spesialisasi tinggi dapat menjadi pilihan yang baik. Namun, jika Anda percaya bahwa perusahaan memiliki sumber daya dan kebutuhan konsumen masih mudah disesuaikan, maka logistik in-house dapat memberikan kendali yang lebih baik atas kepuasan konsumen.
Baca juga: 7 Faktor Kunci dalam Memilih Logistics Software yang Tepat
Dengan mengetahui seluruh hal mengenai logistik in-house maupun 3PL, maka Anda dapat mempertimbangkan kebutuhan logistik secara lebih matang. Perlu diingat, setiap perusahaan harus memilih yang paling sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Jika perusahaan Anda membutuhkan solusi field management platform dengan kustomisasi tampilan tanpa kode dan fitur pemantauan tim lapangan, maka MileApp bisa menjadi solusi tepat. Coba MileApp tanpa dikenakan biaya, klik di sini.
Sumber:
- www.xlstructural.co.nz
- multichannelmerchant.com
- www.sekologistics.com
Jadwalkan demo
Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.