Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

10 Tren dan Inovasi Teknologi dalam Reverse Logistics

10 Tren dan Inovasi Teknologi dalam Reverse Logistics

Tren dan inovasi teknologi dalam reverse logistics menjadi hal perlu perusahaan pahami seiring perkembangan zaman. Hal ini penting untuk diadaptasi dalam logistik Anda karena tantangan dan peluang Reverse Logistik semakin berkembang seiring dengan perubahan dalam teknologi.

Dari penggunaan Big Data untuk mengelola retur hingga inovasi di bidang daur ulang, setiap aspek dari reverse logistics mengalami transformasi. Ini bukan hanya sebuah perubahan, hal ini menjadi revolusi dalam cara produk dikelola setelah produk meninggalkan tangan konsumen. Lantas, apa saja tren dan inovasi dalam logistics? Berikut daftarnya dilansir dari startus-insights.

1. Manajemen pengembalian dan penggantian

ilustrasi melakukan reverse logistcis

Ilustrasi melakukan Reverse Logistcis (unsplash.com)

Kompleksitas proses pengembalian dan penggantian dalam reverse logistics sering kali mengakibatkan kemacetan operasional, respons yang tertunda hingga ketidakpuasan pelanggan.

Dengan menggunakan otomatisasi tingkat lanjut dan alur kerja berbasis AI, perusahaan dapat menyederhanakan dan memudahkan langkah-langkah yang terlibat dalam penanganan pengembalian. Hal ini mencakup pengelolaan semua langkah reverse logistics, mulai dari kontak awal dengan pelanggan hingga disposisi produk akhir.

Adanya otomatisasi pengambilan keputusan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan data real-time, membuat penyedia logistik dengan mudahnya memastikan pendekatan yang lebih konsisten, efisien, dan berpusat pada pelanggan dalam mengelola pengembalian, sehingga mengurangi kesalahan dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Baca juga: 5 Tips Mengoptimalkan Supply Chain melalui Reverse Logistics

2. AI dan Analisis

AI

Ilustrasi AI (unplash.com)

Kecerdasan buatan (AI) dan analitik dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan operasi reverse logistics dengan memberikan wawasan tentang perilaku pelanggan, kinerja produk, dan permintaan pasar. Perusahaan dapat menggunakan AI dan analitik untuk memprediksi tingkat pengembalian, mengidentifikasi cacat, mengelompokkan pelanggan, dan merekomendasikan solusi.

Misalnya, AI untuk menganalisis masukan dan ulasan pelanggan guna memahami alasan mereka mengembalikan produk dan cara memperbaikinya. Perusahaan juga dapat menggunakan analitik untuk memantau siklus hidup produk dan merencanakan skenario akhir masa pakainya.

3. Perdagangan ulang

Perdagangan ulang barang dikembalikan

Ilustrasi perdagangan ulang barang dikembalikan (unsplash.com)

Tak dapat dipungkiri, jumlah yang tidak tepat atas barang-barang yang dikembalikan, terutama barang-barang yang dianggap tidak dapat dijual dalam kondisi saat ini, menyebabkan hilangnya pendapatan.

Hal ini perlu dikurangi karena merupakan dampak negatif dari meningkatnya tren konsumerisme. Dalam hal ini, beberpaa perusahaan menawarkan platform e-commerce, yaitu platfrom yang memfasilitasi penjualan kembali produk yang dikembalikan, diperbaharui, atau digunakan kembali dengan memanfaatkan analisis data dan wawasan pasar.

Platform perdagangan ulang memanfaatkan penetapan harga dan penentuan posisi yang dinamis untuk menempatkan barang di pasar sekunder, sehingga dapat menemukan pelanggan baru yang kemudian memberikan aliran pendapatan tambahan bagi bisnis dan juga mendorong keberlanjutan dengan memperpanjang siklus hidup produk.

4. Pergudangan sesuai permintaan

gudang logistik

Ilustrasi pergudangan (unsplash.com)

Salah satu tantangan reverse logistics adalah volume pengembalian yang tidak dapat diprediksi. Hal ini menyebabkan keterbatasan ruang dan inefisiensi dalam pergudangan. Oleh karena itu, muncul inovasi berupa pergudangan on-demand, yang menawarkan solusi untuk masalah ini dengan memungkinkan bisnis meningkatkan kebutuhan penyimpanan secara dinamis berdasarkan aliran pengembalian secara real-time.

Solusi pergudangan ini memberikan efisiensi dalam menangani pengembalian tanpa biaya tambahan untuk pemeliharaan fasilitas besar dan permanen. Fleksibilitas ini memastikan pemanfaatan ruang yang optimal dan juga mengurangi biaya karena bisnis hanya membayar untuk ruang yang mereka gunakan. Hal ini memastikan pendekatan yang hemat biaya terhadap permintaan reverse logistics yang terus berfluktuasi.

Baca juga: Cara Mengelola Reverse Logistics dalam Industri FMCG

5. Analisis prediktif dan Big Data

analisis data

Ilustrasi analisis prediktif dan big data (unsplash.com)

Big data beroperasi melalui pengintegrasian data dari berbagai sumber untuk mengelola data dan menganalisisnya menjadi sebuah wawasan yang dapat ditindaklanjuti, termasuk analisis visual. Pendekatan data yang komprehensif ini membuka peluang baru untuk identifikasi model bisnis, dan juga memungkinkan perusahaan mengungkap pola tersembunyi.

Dengan ini, peningkatan manajemen data dalam proses reverse logistics memungkinkan perusahaan menemukan akar penyebab pengembalian dan meningkatkan kualitas produk, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Selain itu, perusahaan juga dapat dengan mudahnya mengantisipasi volume pengembalian dan memahami alasan di baliknya yang terkadang sulit ditemukan, sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan inventaris dan pengambilan keputusan yang reaktif.

Oleh karena itu, timbul inovasi analitik prediktif, yang dimungkinkan oleh pengelolaan data yang ditingkatkan serta memanfaatkan data historis untuk memperkirakan tren pengembalian di masa depan, sehingga bisnis ready untuk mempersiapkan dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik.

6. Manufaktur ulang

Ilustrasi manufaktur barang (unsplash.com)

Ilustrasi manufaktur barang (unsplash.com)

Kurangnya pemanfaatan produk yang dikembalikan menyebabkan pemborosan bahan baku, hilangnya peluang pendapatan, dan pada akhirnya meningkatkan limbah. Adanya inovasi manufaktur ulang, mampu mengatasi tantangan ini dengan menggunakan teknik baru untuk membongkar dan meremajakan komponen-komponen produk dikembalikan tersebut agar memenuhi atau bahkan melampaui spesifikasi aslinya.

Dengan cara ini, akan memulihkan sebagian besar nilai asli produk dan juga menghemat sumber daya, serta mengurangi dampak terhadap lingkungan. Solusi reverse logistics ini semakin memastikan bahwa produk yang diproduksi ulang dapat memenuhi standar kualitas, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan kembali produk tersebut ke pasar dan memaksimalkan pemulihan nilai.

7. Blockchain dan IoT

IoT

Ilustrasi IoT (unsplash.com)

Dilansir dari sebuah artikel di LinkedIn, blockchain dan IoT (Internet of Things) dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi reverse logistics dengan membuat buku besar transaksi digital dan sistem yang terintegrasi. Dengan ini, perusahaan dapat melacak dan memverifikasi asal, kondisi, dan kepemilikan barang yang dikembalikan, serta mengotomatiskan proses dan pembayaran.

Jika dimisalkan, penggunaan blockchain dan IoT untuk membuat kontrak cerdas yang memicu tindakan ketika kondisi tertentu terpenuhi, seperti mengeluarkan pengembalian dana, mengirimkan pemberitahuan, atau memperbarui inventaris.

8. Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular

Ilutrasi ekonomi sirkular (europarl.europa.eu)

Ekonomi sirkular adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan nilai dengan merancang produk dan sistem yang dapat digunakan kembali, diperbaiki, diproduksi ulang, atau didaur ulang.

Hal ini dapat membantu Anda meningkatkan keberlanjutan, profitabilitas, dan daya saing reverse logistics perusahaan dengan memperpanjang umur produk, mengurangi konsumsi sumber daya, dan menciptakan aliran pendapatan baru.

Prinsip ekonomi sirkular ini bisa perusahaan pakai untuk merancang produk yang modular, tahan lama, serta mudah dibongkar dan dipasang kembali. Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan strategi ekonomi sirkular untuk menawarkan layanan seperti menyewakan, menyewakan, atau berbagi produk, alih-alih menjualnya.

9. Cloud-powered reverse logistics

cloud computing

Ilustrasi menggunakan teknologi cloud (Pinterest.com)

Cloud computing dapat membantu perusahaan untuk menyederhanakan manajemen logistik terbalik, kolaborasi, dan skalabilitas dengan menyediakan akses ke data, aplikasi, dan layanan melalui internet.

Dengan ini, perusahaan dapat menggunakan cloud computing untuk menyimpan, memproses, dan menganalisis data dalam jumlah besar, serta menjalankan perangkat lunak dan platform yang mendukung fungsi logistik terbalik Anda.

Misalnya, perusahaan dapat menggunakan cloud computing untuk menerapkan sistem perencanaan sumber daya perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP), manajemen inventaris, manajemen pesanan, dan Customer Relationship Management (CRM) yang dapat berintegrasi dengan mitra dan proses reverse logistics perusahaan.

Baca juga: Pentingnya Analisis Data dalam Manajemen Reverse Logistic

10. Robot dan Otomatisasi

Robot Arm Carrier memindahkan barang di warehouse

Penerapan teknologi menjadi salah satu solusi permasalahan logistik (sumber: unsplash)

Adanya robot dan otomatisasi dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kecepatan, akurasi, dan produktivitas reverse logistics dengan melakukan tugas yang berulang. Anda dapat menggunakan robot dan otomatisasi untuk menangani, menyortir, memeriksa, dan mengangkut barang yang dikembalikan, serta untuk berintegrasi dengan sistem dan perangkat lain.

Misalnya, perusahaan menggunakan robot dan otomatisasi untuk memindai kode batang, mengidentifikasi cacat, memuat dan membongkar truk, serta berkomunikasi dengan gudang dan operator.

Itulah beberapa inovasi yang dapat mengoptimalkan proses reverse logistics dan mendorong manfaat lingkungan dan ekonomi yang signifikan. Tren reverse logistics dalam teknologi logistik ini bisa saja hanya merupakan permukaan dari tren untuk mengidentifikasi peluang dan teknologi baru untuk diterapkan ke dalam bisnis Anda, sehingga sangat membantu dalam memperoleh keunggulan kompetitif.

Salah satu bukti konkret dari inovasi ini adalah munculnya MileApp sebagai solusi untuk memudahkan pelacakan real-time proses reverse logistics dan manajemen tugas dengan fitur-fitur yang lengkap dan mudah diakses secara mobile. Coba MileApp sekarang agar Anda #GoExtraMile, klik di sini untuk sign up.

Sumber:

  • Linkedin.com
  • startus-insights.com