Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Tips Mendistribusikan Makanan Ringan dengan Efisien

Tips Mendistribusikan Makanan Ringan dengan Efisien

Industri makanan ringan merupakan sektor yang tak kenal lelah dalam memenuhi keinginan konsumen akan camilan praktis dan lezat. Menurut laporan Statista Global Consumer Survey, dilansir dari Databoks, pada Oktober 2020 menunjukkan 30,8 persen orang berusia 25-34 tahun di Indoensia paling banyak mengonsumsi makanan ringan. 

Sedangkan, kelompok usia 35-44 mengonsumsi makanan ringan sebanyak 28 persen dan 18-24 tahun mengonsumsi sebanyak 23,6 persen. Sementara itu, sedikit orang berusia di atas 45 tahun mengonsumsi makanan ringan, yaitu sebesar 15,6 persen untuk usia 45-54 tahun dan 2 persen untuk usia 55-64 tahun.

Menyaksikan persentase ini, pelaku industri makanan ringan dihadapkan pada tantangan distribusi yang semakin kompleks. Kehadiran berbagai produk inovatif dan tuntutan pasar yang terus berubah mendorong para pemangku kepentingan untuk mencari strategi distribusi yang efisien guna menjaga daya saing. Untuk itu, beberapa tips distribusi makanan ringan ini dapat Anda ketahui. 

Pentingnya Distribusi Makanan Ringan 

supermarket
Ilustrasi supermarket

Distribusi makanan ringan bukan sekadar mengantarkan produk dari produsen ke konsumen, melainkan melibatkan serangkaian langkah strategis untuk menjaga kualitas, keamanan, dan kepuasan pelanggan. Dengan ini, pentingnya distribusi makanan ringan terletak pada kemampuannya untuk memenuhi tuntutan pasar yang dinamis. 

Dengan persaingan yang ketat dan ekspektasi konsumen yang semakin tinggi, distribusi yang efisien dapat menjadi pembeda utama antara kesuksesan dan kegagalan suatu merek. Kemampuan untuk menjangkau sebanyak mungkin pangsa pasar, menjaga keamanan produk selama perjalanan distribusi, dan memberikan pengalaman konsumen yang memuaskan adalah beberapa aspek yang menandai pentingnya strategi distribusi yang terencana dengan baik.

Baca juga: Cara Mengelola Supply Chain produk FMCG dengan Efisien

Tantangan Umum dalam Proses Distribusi

Ilustrasi distribusi makanan ringan (ANTARA/Rony Muharrman)

Dilansir dari Supply Chain Game Changer, salah satu tantangan utama proses distribusi adalah kompleksitas jaringan rantai pasokan, terutama dengan pertumbuhan bisnis dan diversifikasi produk. Seiring dengan ekspansi geografis, perusahaan seringkali dihadapkan pada tuntutan untuk mencapai lokasi yang lebih luas dan beragam, yang dapat meningkatkan kompleksitas pengelolaan persediaan dan rute pengiriman.

Selain itu, perubahan dalam pola konsumsi dan permintaan yang fluktuatif dapat menjadi tantangan serius. Ketidakpastian dalam permintaan dapat menyebabkan kesulitan dalam meramalkan kebutuhan distribusi, yang berpotensi mengakibatkan kelebihan stok atau kekurangan stok di titik penjualan. Perubahan tren konsumen dan preferensi pasar juga dapat memerlukan penyesuaian cepat dalam strategi distribusi agar tetap relevan dan kompetitif.

Faktor-faktor eksternal, seperti kondisi lalu lintas, peraturan transportasi, dan kondisi cuaca, juga dapat menjadi hambatan dalam menjalankan proses distribusi. Tantangan ini memerlukan manajemen risiko yang efektif untuk memastikan ketersediaan produk, pengiriman tepat waktu, dan kepuasan pelanggan yang optimal.

Baca juga: Cara Mengelola Stok dan Persediaan yang Efektif dalam Bisnis FMCG

Tips Mendistribusikan Makanan Ringan dengan Efisien

industri makanan ringan
Ilustrasi distribusi makanan ringan (alfand.web.id)

Distribusi makanan ringan yang baik bukan hanya tentang mengirimkan produk ke konsumen dengan cepat, tetapi juga memastikan keamanan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Oleh karenaya, beberapa distribusi makanan ringan harus efisien. Ini tipsnya, dilansir dari Ignition. 

1. Pasok bahan baku dari sumber terpecaya

Mendapatkan bahan baku dan bahan berkualitas tinggi adalah kunci untuk menghasilkan produk makanan ringan yang lezat dan bergizi yang memenuhi harapan konsumen. Dalam memenuhi hal ini, bekerja sama dengan pemasok terpercaya yang memprioritaskan praktik pengadaan berkelanjutan dapat membantu memastikan pasokan dan kualitas yang konsisten.

Selain itu, dalam hal pengadaan bahan mentah dan bahan-bahan, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti musim, ketersediaan, dan biaya. Misalnya, jika Anda memproduksi makanan ringan yang mengandung jenis buah tertentu, Anda harus memastikan bahwa Anda dapat memperoleh buah tersebut sepanjang tahun untuk menjaga konsistensi produk Anda. 

Selain itu, bekerja sama dengan pemasok yang memprioritaskan praktik pengadaan berkelanjutan dapat membantu Anda menarik konsumen yang semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari pilihan makanan mereka.

2. Proses manufaktur dan produksi

Proses manufaktur dan produksi yang efisien sangat penting untuk menghasilkan produk makanan ringan berkualitas tinggi kepada konsumen. Untuk mewujudkan hal ini, mengadopsi teknologi manufaktur modern dan menerapkan proses kontrol kualitas yang ketat dapat membantu mengurangi tingkat pemborosan dan kesalahan serta meningkatkan efisiensi.

Ketika berbicara tentang proses manufaktur dan produksi, ada berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, Anda harus menentukan ukuran batch yang optimal untuk produk Anda guna meminimalkan limbah dan memaksimalkan efisiensi. 

Selain itu, Anda juga harus menerapkan proses kendali mutu seperti pengujian produk secara berkala dapat membantu memastikan bahwa produk makanan ringan memenuhi standar industri dan harapan konsumen.

3. Manajemen inventaris dan pergudangan

Dalam hal manajemen inventaris dan pergudangan, penting untuk memiliki sistem yang memungkinkan Anda melacak tingkat inventaris dan tanggal kedaluwarsa dengan mudah. Hal ini dapat membantu Anda menghindari pemborosan produk dan memastikan bahwa Anda selalu memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan. 

Selain itu, pengoperasian gudang yang efisien dapat membantu Anda meminimalkan waktu dan biaya pengiriman, yang sangat penting jika Anda menangani produk yang mudah rusak.

4. Membangun saluran distribusi dan kemitraan retail

Membangun saluran distribusi dan kemitraan ritel sangat penting agar produk makanan ringan Anda sampai ke tangan konsumen. Adanya kolaborasi dengan mitra dapat menyiapkan jaringan distribusi yang efektif dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan pengecer, sehingga dapat membantu meningkatkan penjualan, bahkan mengembangkan merek Anda.

Sebelum membangun saluran distribusi dan kemitraan ritel, penting untuk melakukan riset dan mengidentifikasi calon mitra yang selaras dengan nilai merek dan target pasar Anda. Misalnya, jika Anda memproduksi produk makanan ringan yang dipasarkan kepada konsumen yang sadar kesehatan, bermitra dengan pengecer yang mengkhususkan diri pada produk alami dan organik mungkin merupakan pilihan yang tepat.

Selain itu, berkolaborasi dengan mitra untuk menyiapkan jaringan distribusi yang efektif dapat membantu Anda menjangkau khalayak yang lebih luas dan meningkatkan penjualan.

Baca juga: Manajemen Persediaan: Pengertian dan Manfaat bagi Distributor

Dengan mengikuti tips ini, pelaku industri makanan ringan dapat memperbaiki proses distribusi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meraih kesuksesan yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, aplikasi seperti MileApp menjadi mitra yang sangat berharga. MileApp tidak hanya menyediakan solusi canggih untuk pengelolaan rute pengiriman, tetapi juga memungkinkan pemantauan real-time, analisis data, dan manajemen inventaris. 

Dengan mengintegrasikan teknologi ini, perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi distribusi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengoptimalkan kinerja operasional secara menyeluruh. Sign up MileApp sekarang agar proses distribusi makanan ringan Anda #GoExtraMile!

Sumber:

  • Clipstrip.com
  • Haveignition.com
  • databoks.katadata.co.id