Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Peran E-commerce dalam Transformasi Last Mile Delivery di Indonesia

Peran E-commerce dalam Transformasi Last Mile Delivery di Indonesia

Di industri 4.0 saat ini, berbelanja online menjadi salah satu kegiatan yang tak dapat terhindarkan, apalagi mengingat pertumbuhan e-commerce yang saat ini sangat melesat. Di Indoneia, tren belanja di e-commerce telah meningkat 5-10 kali lipat lebih tinggi. Menurut riset i-Price, jumlah pencarian produk tersebut di e-commerce meningkat hingga 140 persen pada 2021, jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi tahun 2019.Peningkatan minat ini mempengaruhi pengiriman last mile yang menjadi layanan logistik akhir untuk transaksi e-commerce. Dapat dikatakan, e-commerce berperan penting dalam transformasi pengiriman last mile. Untuk mengenal lebih dalam proses tranformasi tersebut, ulasan berikut bisa kamu pahami.

Permasalahan Last Mile Delivery di Indonesia

[caption id="attachment_2486" align="aligncenter" width="700"]

Teknologi yang bisa membantu optimalkan pengiriman last mile Anda

Ilustrasi last mile delivery (pexels.com)[/caption]Tingginya penggunaan last mile delivery di Indonesia tentu tak berjalan dengan begitu mulus. Terdapat berbagai tantangan dan permasalahan yang perlu dilewati terlebih dahulu. Berikut ini beberapa tantangan yang kerap dihadapi dalam pengiriman last mile.

1. Infrastruktur transportasi yang kurang memadai

Infrastruktur transportasi yang terbatas, seperti jalan rusak, macet, dan kurangnya aksesibilitas, dapat menghambat pengiriman yang efisien. Hal ini dapat memperpanjang waktu pengiriman dan meningkatkan risiko kerusakan atau kehilangan barang. Ketika hal ini terjadi, maka kepuasan pelanggan akan terpengaruhi.

2. Tingginya biaya logistik

Biaya logistik yang tinggi menjadi salah satu kendala dalam last mile delivery. Faktor-faktor seperti biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, dan biaya pengelolaan gudang dapat memberikan tekanan pada perusahaan pengiriman, terutama pada operasi pengiriman yang terjadi di daerah yang sulit dijangkau. Secara keseuluruhan, pengiriman last mile dapat menyumbang 53 persen dari total biaya pengiriman, di mana ini menjadi pertanda bahwa pengiriman last mile cukup memakan biaya logistik yang tinggi.

3. Keterbatasan tenaga kerja dan kemampuan geografis

Keterbatasan tenaga kerja terampil dalam industri logistik, terutama dalam hal pengemudi dan kurir pengiriman, dapat menjadi hambatan dalam pengiriman last mile. Selain itu, kondisi geografis yang sulit, seperti berbagai lokasi terpencil, daerah pegunungan, atau kawasan yang sulit dijangkau, dapat menyulitkan pengiriman barang secara tepat waktu.Tantangan utama dalam merencanakan rute juga menjadi faktor yang mempengaruhi pengiriman yang harus dipertimbangkan oleh tim. Ini termasuk jadwal pengemudi, kemampuan dan fitur kendaraan, ketersediaan pelanggan, dan banyak lagi. Semua ini sulit untuk ditangani secara manual. Baca juga: Keuntungan Menggunakan Aplikasi Manajemen Pengiriman

Peran e-commerce dalam Transformasi Last Mile Delivery

[caption id="attachment_4677" align="aligncenter" width="700"]

sales tools field

ilustrasi belanja online (pinterest.com)[/caption]Peran e-commerce dalam transformasi last mile delivery sangat signifikan. e-commerce telah membawa perubahan besar dalam industri logistik dan pengiriman, dengan memperkenalkan berbagai inovasi dan strategi yang meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan. Berikut ini adalah beberapa peran penting e-commerce dalam transformasi last mile delivery:

1. Investasi e-commerce dalam infrastruktur logistik

E-commerce telah mendorong investasi besar dalam infrastruktur logistik. Perusahaan e-commerce besar, seperti Amazon dan Alibaba, telah membangun gudang-gudang terdekat dengan pelanggan di berbagai lokasi, sehingga memungkinkan penyimpanan dan pengiriman yang lebih cepat dan mengurangi waktu pengiriman, serta meningkatkan ketepatan waktu.Selain itu, e-commerce juga telah mendorong perkembangan infrastruktur logistik yang lebih terjangkau dan efisien. Perusahaan e-commerce sering kali berinvestasi dalam pengembangan jaringan pengiriman lokal, hub pengiriman terpadu, dan teknologi otomatisasi gudang untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan proses last mile delivery.

2. Inovasi teknologi dalam Last Mile Delivery

e-commerce telah menjadi pendorong utama dalam inovasi teknologi dalam last mile delivery. Penggunaan teknologi seperti aplikasi pengiriman, pelacakan secara real-time, dan pengiriman menggunakan rute yang telah dioptimalkan telah mengubah cara pengiriman barang dilakukan.Selain itu, penggunaan aplikasi pengiriman, seperti route optimization software juga memungkinkan pelanggan untuk melacak status pengiriman mereka secara real-time, memberikan transparansi dan memastikan kepuasan pelanggan. Tak berhenti disitu, teknologi lain seperti big data analytics, kecerdasan buatan (AI), dan Internet of Things (IoT) juga digunakan dalam analisis rute pengiriman, manajemen inventaris, dan perencanaan pengiriman yang lebih efisien.

3. Kemitraan strategis antara E-commerce dan perusahaan logistik

e-commerce telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan logistik untuk meningkatkan last mile delivery. Perusahaan e-commerce bekerja sama dengan perusahaan logistik untuk meningkatkan jaringan distribusi, memperluas cakupan geografis, dan meningkatkan kapasitas pengiriman.Ini terbukti saat beberapa perusahaan e-commerce juga telah mengembangkan layanan pengiriman mereka sendiri. Misalna, Amazon Prime dan Alibaba's Cainiao Network telah mengintegrasikan langkah-langkah logistik dari gudang hingga pengiriman terakhir. Hal ini memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan lebih terkoordinasi.Kolaborasi strategis dalam penggunaan teknologi, pertukaran data, dan pengembangan solusi logistik yang inovatif juga menciptakan sinergi antara kedua sektor dan mempercepat transformasi dalam last mile delivery.Baca juga: 5 Tanda Anda Perlu Route Optimization Software

Manfaat Transformasi Last Mile Delivery oleh e-commerce

[caption id="attachment_4427" align="aligncenter" width="700"]

ilustrasi wanita bahagia melihat performance sales (pinterest.com)

Ilustrasi wanita bahagia melihat paket telah sampai (pinterest.com)[/caption]Transformasi last mile delivery oleh e-commerce telah membawa sejumlah manfaat yang signifikan. Ini terbukti dari semakin tingginya layanan ini. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari transformasi tersebut:

1. Penyampaian yang lebih cepat dan efisien kepada konsumen

Dengan memanfaatkan teknologi dan infrastruktur logistik yang lebih baik, e-commerce mampu menyediakan pengiriman yang lebih cepat dan efisien kepada konsumen. Peningkatan dalam manajemen rantai pasok dan penggunaan algoritma pengoptimalan rute memungkinkan paket dikirim dengan lebih efisien, mengurangi waktu pengiriman, dan memperpendek jarak tempuh.Selain itu, e-commerce juga telah mengintegrasikan sistem pelacakan pengiriman yang canggih, memungkinkan konsumen untuk melacak dan mengetahui status pengiriman mereka secara real-time. Hal ini memberikan kepuasan kepada konsumen dengan memberikan visibilitas dan transparansi dalam proses pengiriman.

2. Penurunan biaya logistik

Transformasi last mile delivery dari dampak e-commerce juga berkontribusi pada penurunan biaya logistik, meskipun pada awalnya ini menjadi sebuah tantangan. Namun, dengan mengoptimalkan rute pengiriman dan memanfaatkan teknologi, e-commerce dapat mengurangi biaya operasional seperti biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, dan biaya manajemen gudang.Selain itu, e-commerce juga dapat mengurangi biaya penanganan kembali atau reverse logistics dengan memperbaiki proses pengembalian barang yang lebih efisien. Hal ini membantu mengurangi biaya pengolahan dan penyimpanan barang yang dikembalikan, serta meminimalkan kerugian yang terkait dengan retur produk.

3. Peningkatan kepuasan pelanggan

Dengan penyampaian yang lebih cepat, visibilitas pengiriman yang lebih baik, dan pengalaman pengguna yang lebih lancar, transformasi last mile delivery oleh e-commerce meningkatkan kepuasan pelanggan. Konsumen memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap pengiriman yang cepat, akurat, dan aman. e-commerce menjawab harapan ini dengan meningkatkan efisiensi dan keandalan pengiriman.Peningkatan kepuasan pelanggan juga terjadi melalui kemudahan akses dan pengalaman belanja online yang menyenangkan. Dengan adanya opsi pengiriman yang fleksibel, pelanggan dapat memilih waktu dan lokasi pengiriman yang sesuai dengan preferensi mereka. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka.

4. Peningkatan daya saing industri E-commerce di Indonesia

Dengan memberikan pengiriman yang lebih cepat, efisien, dan terpercaya, e-commerce dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, kemampuan untuk menyediakan pengiriman yang baik dan pengalaman belanja yang memuaskan menjadi faktor penting dalam memenangkan persaingan. Transformasi last mile delivery oleh e-commerce telah membantu industri e-commerce di Indonesia untuk menjadi lebih kompetitif di pasar domestik dan global.Baca juga: Tantangan dan Peluang dalam Reverse LogisticsDengan terus berkembangnya e-commerce dan inovasi dalam last mile delivery, maka akan terus membentuk pengalaman belanja online yang lebih baik dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi semua pihak yang terlibat. Oleh karenanya, pastikan last mile delivery dilakukan dengan rute yang optimal. Anda bisa menggunakan MileApp untuk Route Optimization Software, coba sekarang dengan klik di sini sekarang!Sumber:

  • Fareye.com
  • supplychaindigital.com