Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Dari Produsen ke Konsumen, Ini Tipe Logistik Berdasarkan Bisnis Prosesnya

Dari Produsen ke Konsumen, Ini Tipe Logistik Berdasarkan Bisnis Prosesnya

Logistik dan distribusi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan bisnis. Tidak hanya sebatas pada pengiriman barang dari produsen ke konsumen. Hampir semua bisnis melibatkan kegiatan logistik dalam prosesnya. Mulai dari proses barang mentah, produksi, hingga pengiriman barang, seperti yang dijelaskan lebih rinci di bawah ini.

Procurement Logistics - Pengadaan Barang Mentah (Bahan Baku)

Fokus pada pengadaan barang-barang mentah untuk proses produksi

Procurement adalah proses pengadaan atau pembelian barang yang meliputi manajemen bahan baku yang diperoleh dari perusahaan supplier / pemasok untuk dikirimkan pada proses produksi. Proses procurement memegang peran penting dalam barang jadi yang akan didistribusikan kepada konsumen nanti. Oleh sebab itu, biasanya perusahaan mengalokasikan secara seksama bahan baku tersebut sesuai dengan jumlah yang diperlukan pada waktu tertentu.

Pengirimannya sendiri biasanya menggunakan kendaraan bervolume besar seperti truk. Seiiring dengan perkembangan teknologi, pengalokasian jumlah muatan bahan baku tersebut semakin mudah. Salah satunya dengan menggunakan logistics software untuk manajemen kendaraannya (Transportation Management System - TMS).  Melalui sistem tersebut maka jumlah barang dapat dialokasikan secara optimal dalam kendaraan tersebut.

Production Logistics - Logistik Produksi

Logistik produksi memastikan bahwa proses logistik dapat menghasilkan barang dengan kualitas dan kuantitas yang tepat.

Setelah pengadaan bahan baku sudah lengkap, selanjutnya masuk ke proses produksi. Proses ini meliputi distribusi barang di dalam pabrik, pengemasan, hingga pengiriman ke gudang-gudang. 

Pada proses ini peran gudang sangat penting untuk menjaga stok dan kualitas barang. Sebuah logistics software untuk Warehouse Management System (WMS) memiliki peran penting pada proses ini. Sistem manajemen gudang tersebut akan sangat membantu untuk memudahkan para pekerja gudang mengontrol dan memanajemen stok barang dengan lebih akurat dan efisien.

Sales Logistics - Logistik Penjualan

Logistik tipe logistik
Proses komersial untuk penjualan barang-barang hasil produksi

Kebanyakan orang mengira bahwa kegiatan logistik hanya mengacu pada tahap ini saja, padahal tidak demikian. Logistik penjualan merupakan tahap akhir dari proses produksi barang. Barang-barang yang sudah jadi, dikemas, dan siap pakai kini didistribusikan ke titik-titik distribusi seperti grosir dan pengecer. Namun peran e-commerce sekarang membuat distribusi barang bisa dilakukan langsung ke tangan konsumen akhir. 

Kebanyakan perusahaan menggunakan jasa 3PL di tahap ini untuk memudahkan proses pendistribusian barang ke konsumen akhir. Proses ini akan menjadi lebih efisien dengan menggunakan logistics software. Konsumen dapat memantau barang pesanannya melalui smartphone secara real-time. Selain itu, juga memudahkan para kurir untuk mengetahui alamat konsumen dengan lebih akurat yang terintegrasi dengan peta online. Serta menjalin komunikasi yang lebih mudah dengan konsumen sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengantaran barang itu sendiri.

Reverse Logistics

Logistik tipe logistik
Reverse logistics berkaitan dengan operasi logistik untuk barang-barang yang telah digunakan.

Biasa disebut juga recovery / recycling logistics atau logistik daur ulang. Jika biasanya proses dari supplier / distributor ke konsumen maka reverse logistics adalah proses pengembalian barang dari konsumen supplier / distributor. Fungsi dari logistik ini adalah mengembalikan barang-barang yang telah terpakai untuk dijadikan bahan baku proses produksi selanjutnya atau dengan kata lain pengembalian barang dari konsumen ke distributor untuk dimanfaatkan kembali. Misalnya, seperti proses daur ulang botol plastik, kertas bekas, serta barang-barang elektronik yang sudah rusak/tidak terpakai. Salah satu contoh riilnya adalah tabung gas dan galon. Apabila produk tersebut habis maka konsumen akan mengembalikan ke tempatnya membeli seperti di warung. Kemudian barang akan dikirimkan lagi ke pusat return lalu ke reseller dan diisi ulang dengan gas atau air.

Manajemen logistik dari berbagai bisnis proses tersebut perlu dilakukan secara rinci dan rapi agar barang dapat didistribusikan dengan tepat. Hasilnya, kepuasan konsumen akan terjaga dan perusahaan dapat mencapai target bisnisnya. MileApp hadir untuk membantu para pelaku bisnis dalam manajemen proses logistik secara praktis dan efisien dengan memanfaatkan teknologi digital. Platform MileApp dirancang dapat beradaptasi dengan bisnis proses yang bervariasi dalam rantai logistik.