Cross docking merupakan salah satu strategi logistik yang semakin populer di berbagai industri. Teknik ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan aliran barang dari supplier ke pelanggan dengan cara meminimalkan waktu penyimpanan di gudang.
Walmart, salah satu perusahaan retail terbesar di Amerika Serikat, menggunakan cross docking dalam 85% pengirimannya.
Dengan menerapkan cross docking, perusahaan dapat menghemat waktu, ruang, dan biaya operasional.
Cross docking adalah proses transfer barang dari lokasi penerimaan ke lokasi pengiriman tanpa melalui penyimpanan di gudang. Barang yang diterima dari supplier langsung dipisahkan, dikonsolidasikan, dan dikirimkan ke tujuan akhir tanpa perlu disimpan terlebih dahulu. Inilah yang membedakan cross docking dengan metode logistik tradisional.
Baca juga: Perbedaan Clustering dan TSP: Mana yang Cocok Untuk Bisnis Anda?
Proses cross docking melibatkan beberapa tahapan utama:
Dalam praktiknya, cross docking membutuhkan koordinasi yang baik antara supplier, gudang cross docking, dan pelanggan. Jadwal pengiriman dan penerimaan harus diatur dengan cermat untuk memastikan aliran barang yang lancar.
Baca juga: Strategi Meningkatkan Effective Call bagi Sales Lapangan
Dalam jurnal yang dirilis pada International Scientific Conference Transport of Siberia VII, dilaporkan bahwa peningkatan 1% dalam operasi cross docking dapat mengurangi biaya pergudangan hingga 32.4% dan meningkatkan 35.6% efisiensi dalam distribusi.
Cross docking memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan, antara lain:
Dengan menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan barang di gudang, cross docking dapat menghemat waktu dan biaya penyimpanan yang signifikan.
Proses cross docking yang lebih sederhana dan lancar dapat meningkatkan efisiensi operasional logistik secara keseluruhan.
Dengan waktu penyimpanan yang lebih singkat, risiko kerusakan dan kehilangan barang dapat diminimalkan.
Pengiriman yang lebih cepat dan tepat waktu dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.
Konsultan Dave Luton, dalam artikel berjudul ‘Crossdocking as a Supply Chain Strategy’, mengidentifikasi produk-produk yang cocok dikirim dengan cross docking:
Selain itu, Luton juga mengatakan produk-produk yang kurang cocok dikirim dengan cross docking:
Untuk mendukung penerapan cross docking yang efisien, perusahaan dapat memanfaatkan berbagai teknologi dan aplikasi logistik modern. Salah satunya adalah MileApp, sebuah aplikasi route optimization dan manajemen pekerja lapangan yang komprehensif.
MileApp menawarkan fitur-fitur canggih seperti penjadwalan otomatis, optimasi rute, pelacakan kendaraan, dan manajemen tugas lapangan. Dengan menggunakan MileApp, perusahaan dapat mengoptimalkan proses cross docking, mulai dari pengaturan jadwal pengiriman dan penerimaan barang, hingga pengawasan dan koordinasi armada pengiriman.
Dengan kombinasi strategi cross docking yang tepat dan teknologi seperti MileApp, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional logistik mereka, menekan biaya, dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Cross docking merupakan solusi logistik yang layak dipertimbangkan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan daya saing dan produktivitas bisnisnya. lebih lanjut klik sign up disini ya!