Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Cara Menyederhanakan Supply Chain Management dalam Industri Manufaktur

Cara Menyederhanakan Supply Chain Management dalam Industri Manufaktur

Cara menyederhanakan supply chain management dalam industri manufaktur menjadi langkah penting untuk menghadapi kompleksitas rantai pasok yang terus berkembang. Ketidakseimbangan antara operasional dan kebutuhan akan efisiensi dapat menyebabkan hambatan yang signifikan. Oleh karenanya, dibutuhkan langkah-langkah konkret dalam hal ini.

Setiap langkah tersebut dirancang untuk membawa dampak positif bagi kelangsungan operasional dan keunggulan kompetitif. Berikut langkah menyederhanakan supply chain management lebih lanjut dan apa arti dari supply chain management yang kompleks serta penyebabnya!

Seperti Apa Supply Chain Management yang Kompleks dalam Industri Manufaktur? 

Kompleksitas rantai pasokan mengacu pada jaringan rumit aktivitas dan proses yang terlibat dalam penyampaian produk atau layanan kepada pelanggan. Ini mencakup segalanya mulai dari sumber bahan mentah, transportasi, pergudangan, manajemen inventaris, hingga  distribusi. Setiap aspek dalam jaringan yang saling berhubungan ini dapat menimbulkan kompleksitas tersendiri yang memerlukan pertimbangan cermat. Beberapa aspek tersebut adalah:

1. Jumlah pemangku kepentingan dan komunikasi 

Salah satu aspek kunci dari kompleksitas rantai pasokan adalah jumlah pemangku kepentingan yang terlibat serta komunikasi yang dilakukan. Mulai dari pemasok hingga produsen, distributor hingga pengecer, dan bahkan konsumen akhir semuanya memainkan peran penting dalam membentuk lanskap rantai pasokan secara keseluruhan. Mengkoordinasikan entitas yang beragam ini memerlukan saluran komunikasi dan kolaborasi yang efektif. 

Adanya komunikasi dan kolaborasi yang tidak memadai antar pemangku kepentingan dapat memperburuk kompleksitas rantai pasokan. Kurangnya koordinasi antara pemasok, produsen, distributor, pengecer, dan pelanggan mengakibatkan kesenjangan informasi, pengambilan keputusan yang tertunda, hingga proses yang tidak efisien.

2. Variabilitas 

Fluktuasi pola permintaan, tren pasar, kondisi perekonomian, dan gangguan yang tidak terduga dapat menambah ketidakpastian yang harus dikelola secara efektif. Hal ini menjadikan perusahaan perlu menyeimbangkan permintaan dengan kemampuan produksi, sekaligus memastikan tingkat inventaris yang optimal.

3. Globalisasi 

Ketika perusahaan memperluas operasinya secara global, mereka menghadapi beragam pasar, peraturan, dan budaya. Hal ini menyebabkan beragamnya permintaan dan preferensi pelanggan, sehingga mengharuskan bisnis untuk mengelola banyak pemasok dan jaringan distribusi di berbagai wilayah.

4. Proliferasi produk

Dengan meningkatnya persaingan dan ekspektasi pelanggan terhadap penawaran yang, perusahaan cenderung memperkenalkan berbagai macam produk dalam portofolio mereka. Setiap produk baru menambah kompleksitas seperti mencari bahan mentah, mengelola tingkat inventaris, dan mengoordinasikan jadwal produksi. Hal ini berpengaruh terhadap operasional dalam manufaktur. 

Baca juga: Peran Teknologi Digital dalam Transformasi Industri Manufaktur

Cara Menyederhanakan Supply Chain Management dalam Industri Manufaktur 

Dengan mengetahui sumber kompleksitas supply chain management dalam industri manufaktur tersebut, maka penting untuk menyederhanakan kinerja untuk menjaga segala sesuatunya berjalan lancar dan efisien. Ini caranya, dilansir dari Tycoon Success.

1. Pilih mitra yang andal

Sama seperti membangun tim yang kuat, memilih pemasok dan mitra yang andal sangatlah penting. Mitra yang dapat diandalkan menjaga agar segala sesuatunya berjalan lancar, seperti memperoleh stok bahan dengan cepat tanpa harus memproduksi semuanya sendiri. Ini seperti bola dioper kepada Anda, artinya perusahaan manufaktur hanyalah mencetak gol. Untuk itu, carilah mitra yang menyelesaikan tepat waktu dan menjaga standar kualitas.

2. Jaga persediaan agar terkendali 

Mempertahankan tingkat inventaris yang optimal dapat mencegah kelebihan dan kekurangan stok. Hal ini membuat lini produksi manufaktur dapat tetap berjalan dengan maksimal sehingga pelanggan Anda puas. Di sini, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak, seperti sistem manajemen inventaris

3. Beradaptasi dengan teknologi

Di zaman yang sangat modern saat ini, perusahaan tidak bisa memisahkan teknologi dari manajemen rantai pasokan. Hal ini karena ada banyak hal yang perlu diotomatisasi untuk mengoptimalkan proses manufaktur, mulai dari sistem manajemen inventaris, seperti disebutkan sebelumnya hingga perencanaan rute untuk mendapatkan pelacakan waktu nyata, dan analisis data membantu memprediksi permintaan, melihat tren, dan mengoptimalkan operasi secara keseluruhan.

4. Komunikasi rutin

Komunikasi yang jelas adalah tulang punggung rantai pasokan yang sukses, meski hal ini sangat kompleks. Anda bisa selalu berikan informasi kepada semua pihak, mulai dari pemasok hingga distributor, untuk mencegah kesalahpahaman.

5. Lean manufacturing

Dilansir dari Binus University, lean manufacturing adalah metode di dalam manajemen  produksi yang memfokuskan penggunaan dan pemberdayaan sumber daya untuk menciptakan nilai bagi pelanggan seefisien mungkin agar mengurangi pemborosan, dalam hal waktu, bahan, atau sumber daya. Dengan adanya lean manufacturing ini dapat menghasilkan penghematan biaya dan pengoperasian yang efisien.

6. Antisipasi hal tak terduga

Hidup ini penuh kejutan, begitu pula dalam dunia bisnis, termasuk industri manufaktur. Apapun dapat terjadi tanpa diduga. Untuk itu, penting membangun fleksibilitas dalam rantai pasokan untuk mengantisipasi hal-hal seperti perubahan permintaan yang tiba-tiba atau gangguan pemasok, hingga perekonomian. 

7. Tinjau, lakukan pelatihan dan pengembangan

Meninjau proses manufaktur Anda secara teratur, mengumpulkan umpan balik, hingga melakukan perbaikan menjadi salah satu cara untuk menjadikan opersional efektif dan tetap sederhana. Selain meninjau operasional, Anda juga bisa mengadakan pelatihan rutin, mengingat perubahan kecil dapat menghasilkan keuntungan besar seiring berjalannya waktu. Sama seperti atlet yang membutuhkan latihan, tim rantai pasokan Anda juga memerlukan pelatihan. Anda bisa membekali mereka dengan keterampilan yang tepat untuk mengelola manufaktur secara efektif.

8. Berkontribusi pada berkelanjutan

Di dunia saat ini, keberlanjutan bukanlah sebuah kata kunci saja, namun juga sebuah kebutuhan. Buatlah pilihan yang ramah lingkungan dalam rantai pasokan, baik bagi lingkungan dan reputasi perusahaan Anda. 

Baca juga: Peran Analisis Data dalam Mengoptimalkan Bisnis Manufaktur dan Distributor

Dengan merinci setiap langkah strategis ini, perusahaan manufaktur dapat memahami kepentingan menyederhanakan supply chain management dan bagaimana setiap elemen dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Untuk itu, inovasi seperti yang ditawarkan oleh MileApp dapat memberikan solusi terkini untuk mendukung perusahaan dalam mengoptimalkan proses supply chain management mereka.

MileApp dengan fitur yang dimilikinya dapat memberikan kemudahan integrasi sistem, pelacakan pengiriman real-time, dan analisis data yang mendalam. Kemitraan antara industri manuf aktur dan MileApp menciptakan ekosistem yang mendukung visi penyederhanaan supply chain management. Layanan fleksibel, notifikasi yang tepat waktu, dan integrasi dengan sistem e-commerce membuat MileApp menjadi solusi terdepan dalam menghadapi dinamika rantai pasokan. Sign up MileApp sekarang agar bisnis Anda dapat #GoExtraMile!

Sumber:

  • Oboloo.com
  • tycoonsuccess.com