Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

5 Macam Biaya Logistik yang Penting Diperhatikan

5 Macam Biaya Logistik yang Penting Diperhatikan

Biaya logistik adalah semua biaya yang berhubungandengan proses pengiriman dan penyimpanan barang dari titik asal hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Dalam konteks bisnis, biaya logistik merupajan elemen yang terlibat dalam rantai pasokan, termasuk pengelolaan persediaan, transportasi, penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman. Dengan kata lain, biaya logistik mencakup semua pengeluaran yang terjadi dalam proses pengelolaan barang dari awal hingga akhir dalam rangkaian distribusi.

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan, biaya logistik di Indonesia saat ini mencapai 14,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2022. Persentasenya naik 0,93% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 13,36%. dan masih lumayan cukup jauh untuk target di tahun 2024 yaitu di kisaran 17% dari Produk Domestik Bruto (PDB) di 2024 menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Biaya logistik untuk setiap perusahaan berbeda-beda, tetapi umumnya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap misalnya, biaya penyusutan penyimpanan, transportasi, dan pajak. Biaya variabel misalnya, biaya tenaga kerja, biaya modal yang terlibat, dan konsumsi bahan bakar.

Diantara biaya tersebut, ada biaya penting yang menjadi bagian dari logistik dan rantai pasokan Anda. Namun, ada juga biaya atau biaya tersembunyi yang tidak Anda sadari yang perlu diperhatikan berikut ini.

ilustrasi proses penggambaran biaya logistik

1. Biaya transportasi dan pengiriman

Biaya transportasi dan pengiriman terkait dengan peralihan lokasi dan moda transportasi. Termasuk mendapatkan persediaan dari produsen ke gudang dan kemudian ke konsumen akhir. Meski kelihatannya transparan, namun ada beberapa komponen dari biaya ini yang tidak kita sadari. seperti

  1. Biaya tambahan untuk bahan bakar. Pada dasarnya ini adalah biaya tambahan yang dibebankan karena fluktuasi harga minyak.
  2. Biaya bongkar dan muat. Ketika barang Anda berangkat atau tiba di tempat tujuan, seseorang harus melakukan bongkar muat. Anda mungkin akan mengeluarkan biaya di bagian ini.
  3. Biaya gerbang. Biaya gerbang disini terkait dengan gudang. Pergudangan adalah bisnis dan Anda akan menemukan biaya tambahan untuk parkir, perawatan, ataupun biaya lainnya yang harus dibayarkan kepada pemilik tanah tersebut.
  4. Biaya tambahan pergudangan. Terkadang Anda meninggalkan muatan Anda di gudang saat transit. Hal ini bisa menimbulkan biaya pergudangan tambahan dan biasanya dengan tarif yang jauh lebih tinggi daripada biaya pergudangan normal.

Biaya lainnya perlu Anda siapkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga. Misalnya, manajemen gudang yang buruk menyebabkan suatu produk tidak tersedia saat konsumen memesannya. Salah satu antisipasinya adalah Anda mungkin perlu mempercepat pengiriman untuk menjamin bahwa produk tiba sesuai jadwal.

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Logistik Untuk Sistem Manajemen Transportasi

2. Biaya gudang (warehouse)

Biaya ini termasuk menandatangani sewa dan membeli tanah, yang seringkali merupakan komitmen jangka panjang. Biaya akan bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan rencana pertumbuhan Anda.

Beberapa biaya gudang potensial yang mungkin tidak Anda sadari, seperti:

  1. Biaya asuransi. Tidak semua menanggung asuransi untuk keamanan barang Anda.
  2. Biaya pergudangan yang lebih tinggi untuk stok yang sudah tidak laku (stok mati). Sebagian besar gudang tidak ingin stok Anda disimpan di sana selama bertahun-tahun. Begitupun dengan Anda.
  3. Biaya pemrosesan dokumentasi. Dokumentasi atau layanan tambahan apa pun yang mungkin Anda perlukan.

Baca Juga: Jenis Pergudangan Logistik dan Fungsinya

3. Biaya inventori (inventory)

Prinsipnya adalah semakin banyak persediaan maka semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan. Mengelola jumlah produk yang Anda miliki dalam produksi vs permintaan memiliki dampak langsung pada laba Anda. Persediaan terlalu banyak maka Anda akan memakan biaya yang seharusnya dialokasikan untuk bagian lain. Namun, jika stok terlalu sedikit maka Anda beresiko kehilangan bisnis.

Hal lain yang berpotensi untuk menambah biaya inventaris Anda adalah tidak efektifnya manajemen pergudangan Anda untuk melacak sejumlah besar data secara real time. Alhasil, dapat menyebabkan perencanaan manajemen rantai pasok yang buruk, keterlambatan pengiriman, menaikkan biaya produksi, persediaan yang terbuang atau usang, tingkat perputaran persediaan (inventory turnover) yang rendah, kesalahan memasukkan data (untuk pelacakan), dan kehilangan pelanggan.

Skalabilitas, akurasi, dan visibilitas total adalah kuncinya di sini – terutama jika bisnis Anda berkembang pesat.

4. Biaya distribusi

Biaya distribusi adalah semua biaya yang berhubungan dengan proses distribusi barang dari produsen atau pemasok ke pelanggan akhir. Ini meliputi biaya-biaya yang terkait dengan pengiriman, penanganan, penyimpanan, dan pengiriman barang ke lokasi tujuan.

Efisiensi vendor, pemanfaatan kendaraan, penjadwalan, dan waktu pengerjaan semuanya dapat menjadi kontributor besar bagi biaya logistik Anda. Secara alami, area pengoptimalan rantai pasokan ini sudah matang untuk pelacakan di seluruh titik kontak vendor karena variabilitas biaya yang tinggi.

Faktanya, lebih banyak variabilitas berarti lebih sulit bagi bisnis Anda dalam melacak dan mengelola data untuk membuat keputusan yang tepat. Ketika Anda tidak dapat melacak data maka layanan kepada konsumen Anda juga tidak optimal. Konsumen yang marah mungkin ingin mengetahui status pesanan mereka dan Anda tidak bisa memberikannya.

5. Biaya tenaga kerja

Tenaga kerja sudah pasti Anda butuhkan dalam proses logistik dan rantai pasok Anda. Mulai dari personel untuk memindahkan inventaris dan melakukan pengemasan hingga untuk layanan pelanggan (customer service). Berikut adalah biaya tambahan tenaga kerja yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya.

  1. Pertama, lembur. Upah per jam tambahan mungkin diperlukan untuk tenaga kerja yang bekerja lembur.
  2. Kedua, pembayaran liburan. Jika Anda membutuhkan mereka untuk bekerja pada akhir pekan atau hari libur maka upah yang harus diberikan per jam menjadi lebih tinggi.
  3. Ketiga, asuransi. Biaya ini tergantung apakah tenaga kerja Anda dianggap sebagai karyawan tetap atau kontrak.

Sebenarnya, biaya logistik ini hanyalah sebagian kecil dari manajemen logistik keseluruhan. Namun terlepas dari biaya apa yang Anda nilai, Anda memerlukan beberapa metode untuk menerapkan perencanaan Anda ke dalam tindakan.

Baca Juga: Meningkatkan Efisiensi Logistik dengan Software Logistik

MileApp menjadi salah satu Rekomendasi Aplikasi Logistik terbaik yang hadir untuk membantu permasalahan transportasi perusahaan anda mulai dari waktu pengiriman hingga pemantauan proses pengiriman. seperti salah satunya MileApp yang dapat membantu memudahkan kegiatan operasional logistik sehari-hari dengan fitur seperti route optimization dan kecanggihan real-time dashboard. Daftar MileApp sekarang dengan cara klik di sini.

Sumber:

  • tracks-app.com
  • knic.co.id
  • cnbc.id
  • kemenperin