Mengenal Metode Kaizen untuk Perbaikan Proses Supply Chain
Operational Excellence (OPEX) bukan sekadar jargon bisnis, tetapi tujuan strategis yang bisa dicapai melalui berbagai pendekatan. Salah satu metode yang terbukti efektif dan telah digunakan oleh banyak perusahaan dunia adalah metode Kaizen, yang berasal dari Jepang.
Kaizen dikenal sebagai pendekatan perbaikan berkelanjutan yang fokus pada peningkatan proses secara bertahap namun konsisten, melibatkan semua level karyawan dalam perusahaan. Dengan menerapkan prinsip metode Kaizen, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan menciptakan budaya kerja yang adaptif terhadap perubahan.
Nah, jika Anda sudah mendapatkan gambaran awal mengenai operational excellence, maka Anda siap untuk mengetahui filosofi kerja asal Jepang yang sudah diadaptasi oleh banyak orang ini. Seperti apa penerapan Kaizen pada lini bisnis supply chain? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Apa itu Kaizen?

Melansir dari Genba Academy, istilah Kaizen berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang: Kai, yang berarti perubahan dan Zen yang berarti baik. Dalam hal ini, Kaizen berarti “perubahan menjadi lebih baik” atau “perbaikan berkelanjutan”. Perbaikan yang dimaksud adalah perbaikan kecil yang dilakukan terus-menerus sehingga sangat efektif untuk hasil jangka panjang.
Metode Kaizen juga dikenal sebagai elemen dasar untuk metodologi produksi lean. Penerapan Kaizen telah membantu banyak produsen dan pengecer menjadi lebih kompetitif, menghemat biaya, dan menciptakan kepuasan pelanggan dan karyawan yang lebih tinggi. Pada praktiknya, metode Kaizen memiliki teknik yang terdiri dari empat siklus berkelanjutan yang dikenal sebagai Plan-Do-Check-Act (PDCA) dan cocok diimplementasikan ke dalam sistem supply chain.
Teknik PDCA ini dapat digunakan untuk mengontrol dan meningkatkan proses manajemen supply chain menjadi yang lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, keempat tahap pada teknik ini bermanfaat untuk mengawasi dan menyesuaikan ketidaknormalan yang mungkin terjadi dalam sebuah proses bisnis dengan tujuan utama untuk meningkatkannya dengan lebih baik lagi. Lebih lengkapnya, simak penjelasan PDCA di bawah ini!
Baca Juga: 7 Tips Efisiensi Biaya Supply Chain Agar Tidak Membebani dalam Jangka Panjang
1. Perencanaan (planning)

Tahap pertama adalah melakukan perencanaan dengan cara mengidentifikasi masalah yang ingin diselesaikan. Melihat lebih dekat operasi sehari-hari dalam proses supply chain Anda dapat membuat Anda lebih mengetahui tentang berbagai masalah yang perlu diselesaikan dan hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Identifikasi masalah harus dilakukan dengan benar-benar dalam dan teliti agar membuahkan hasil yang berarti. Kemudian, Anda dapat membuat rencana sebagai solusi untuk permasalahan yang telah ditemukan. Jangan lupa untuk libatkan tim agar proses perencanaan bisa berjalan lebih matang dan efektif.
2. Melakukan (do)

Setelah selesai melakukan perencanaan maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan dan mengeksekusi rencana Anda. Dengan kata lain, di tahap ini melakukan kegiatan sesuai rencana dan mengukur seberapa efektif langkah yang sudah diambil. Selain itu, dalam fase ini dilakukan juga pengumpulan data dan informasi untuk dapat dianalisa dan sebagai umpan balik untuk tahap selanjutnya.
Baca Juga: Tanda Anda Perlu Route Optimization Software
3. Pemeriksaan (check)

Dalam tahap ini, dilakukan evaluasi dari rencana yang telah dijalankan pada tahap “Do” sebelumnya. Selain itu, informasi yang sudah dirangkum dan dikonsolidasi untuk digunakan pada tahap selanjutnya yakni “Act”. Hal itu cukup penting untuk mengukur seberapa efektif peningkatan yang dihasilkan atau dengan kata lain tahap ini adalah melihat berhasil atau tidaknya perencanaan di awal proses perbaikan supply chain.
4. Aksi (act)

Act merupakan tahap akhir dari siklus PDCA. Pada dasarnya tahap ini adalah akumulasi dari tahap-tahap sebelumnya. Semua informasi dari langkah siklus yang telah dilakukan sebelumnya dikumpulkan dan dianalisa.
Lalu keputusan diambil untuk melihat apakah perbaikan yang dilakukan pada tahap “Do” berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka implementasinya akan menjadi sebuah garis dasar untuk siklus PDCA berikutnya. Di lain sisi, jika implementasinya kurang berhasil, maka yang dapat Anda lakukan adalah merancang ulang dan merencanakan kembali kegiatan dengan pendekatan yang baru.
Tertarik untuk mengimplementasikan metode Kaizen untuk perbaikan proses supply chain pada tempat kerja Anda? Pastikan perbaikan menggunakan pendekatan ini sudah sejalan dengan tujuan perbaikan bisnis Anda. Seperti yang kita ketahui, satu metode saja belum tentu tepat untuk tiap pebisnis yang berbeda. Maka dari itu, untuk mencapai OPEX memiliki berbagai macam pendekatan lain.
Baca Juga: 7 Fitur Penting pada Route Optimization Software
Sekarang Anda juga bisa mencapai keunggulan operasional dengan automasi operasional tim lapangan menggunakan MileApp. Didukung dengan fitur untuk pick up delivery, survey & inspection, serta field sales, MileApp dapat membantu berbagai lini bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka. Segera daftar dan buat bisnis Anda #GoExtraMile. Isi formulir di bawah ini!
Sumber:
Genbaacademy.com
Written By
aldistannos
Jadwalkan demo
Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.