Cara Mengelola Produk FMCG di Berbagai Lokasi Penjualan
Dari makanan hingga produk kebersihan, FMCG menyediakan barang konsumen yang cepat berputar dan memiliki permintaan yang terus-menerus. Dalam konteks ini, cara mengelola ketersediaan produk FMCG di berbagai lokasi penjualan menjadi tantangan utama bagi perusahaan yang bergerak di sektor ini.
Dengan adanya beragam lokasi penjualan seperti toko ritel, supermarket, minimarket, hingga toko online, pengelolaan produk FMCG membutuhkan strategi yang cermat dan adaptabilitas tinggi. Hal ini karena masing-masing lokasi penjualan memiliki karakteristik dan tuntutan tersendiri, yang perlu dipahami dengan baik agar perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif. Lantas, bagaimana caranya? Berikut ulasan yang dapat Anda simak!
Implementasi Pemantauan Ketersediaan Produk FMCG
Untuk mengelola ketersediaan stok, pengecer harus menjaga visibilitas tidak hanya pada inventaris saat ini tetapi juga pada rantai pasokan dan permintaan pelanggan yang diharapkan. Berikut adalah beberapa cara terbaik bagi pengecer untuk meningkatkan ketersediaan stok, sehingga dapat meningkatkan kinerja bisnis, dilansir dari Linkedin.
1. Kenali inventaris di masing-masing lokai
Langkah pertama dalam mengelola ketersediaan produk adalah mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat tentang tingkat inventaris, lokasi, dan status produk saat ini. Untuk mengetahui hal ini, perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak manajemen inventaris, pemindai kode batang, tag RFID, atau alat lainnya untuk melacak inventaris secara real-time dan menghindari perbedaan di setiap lokasi.
Perusahaan juga harus melakukan penghitungan fisik dan audit secara rutin untuk memverifikasi data inventaris serta mengidentifikasi masalah apapun, seperti penyusutan, kerusakan, atau salah penempatan.
Baca juga: Merencanakan Pengadaan Produk FMCG dengan Analisa Data
2. Perkirakan permintaan (demand forecasting)
Langkah selanjutnya adalah mengantisipasi permintaan produk di masa mendatang berdasarkan data historis, tren pasar, masukan pelanggan, dan variasi musiman. Dalam hal ini, perusahaan dapat menggunakan metode perkiraan, seperti rata-rata bergerak, pemulusan eksponensial, atau analisis regresi, untuk memperkirakan perkiraan penjualan dan permintaan untuk setiap kategori produk, SKU, atau lokasi toko.
Perlu diingat juga harus mempertimbangkan acara khusus, promosi, atau faktor eksternal yang mungkin memengaruhi permintaan produk, seperti hari libur, cuaca, atau pesaing.
3. Kelola stok habis
Terlepas dari upaya terbaik dalam mengelola ketersediaan produk FMCG, perusahaan mungkin masih menghadapi situasi di mana kehabisan stok untuk beberapa produk. Dalam kasus ini, Anda harus memiliki rencana darurat untuk meminimalkan dampak terhadap penjualan dan kepuasan pelanggan.
Perusahaan dapat mengambil langkah strategi seperti mengganti produk serupa atau pelengkap, melakukan cross-selling atau upselling produk lain atau mengarahkan pelanggan ke saluran atau lokasi lain di mana produk tersebut tersedia.
4. Analisis kinerja setiap lokasi
Langkah terakhir untuk mengelola ketersediaan produk FMCG di berbagai lokasi adalah mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Perusahaan dapat menggunakan metrik seperti rasio pengisian, rasio kehabisan stok, perputaran inventaris, atau akurasi inventaris untuk menilai seberapa baik Anda mengelola ketersediaan produk.
Perusahaan juga harus mengumpulkan dan menganalisis umpan balik, keluhan, dan ulasan pelanggan untuk memahami bagaimana ketersediaan produk dapat memengaruhi persepsi dan perilaku pelanggan. Nantinya, informasi ini digunakan untuk menyesuaikan perencanaan inventaris dan permintaan, proses pemesanan, dan manajemen kehabisan stok.
5. Kolaborasi dengan pemasok dan distributor
Kolaborasi yang efektif dengan pemasok dan distributor sangat penting dalam manajemen ketersediaan produk FMCG. Sistem pemantauan otomatis dapat memfasilitasi pertukaran informasi real-time antara semua pihak terkait. Adanya komunikasi yang lebih baik dengan pemasok dan distributor juga akan membantu dalam mengoptimalkan rantai pasok, mengurangi lead time dan memastikan produk dapat segera diisi kembali ketika diperlukan.
6. Pengembangan rencana distribusi yang efisien
Pengembangan rencana distribusi yang efisien memerlukan penggunaan data historis dan real-time dari sistem pemantauan otomatis. Dengan memahami pola konsumen, volume penjualan, dan tingkat persediaan di berbagai lokasi penjualan, perusahaan dapat merancang rencana distribusi yang optimal. Rencana ini mencakup pemilihan rute yang efisien, alokasi stok yang tepat, dan pemenuhan pesanan yang akurat.
Baca juga: 5 Keuntungan Pelacakan Real-Time dalam Estimasi Waktu Pengiriman
Dengan mengimplementasi langkah-langkah ini dalam mengelola ketersediaan produk FMCG dengan sistem pemantauan otomatis, tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan fleksibilitas dan ketepatan waktu yang diperlukan.
Integrasi MileApp dalam hal ini dapat membuka peluang untuk mengoptimalkan rantai pasok dalam FMCG yang harus sedia diberbagai lokasi. Dengan pemantauan real-time, perusahaan dapat merancang rencana distribusi yang efisien, meningkatkan kecepatan pengiriman, dan merespons dinamika pasar dengan lebih cepat. Coba MileApp agar Anda #GoExtraMile dengan sign up sekarang!
Sumber:
- Linkedin.com
- Netsuite.com
Jadwalkan demo
Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.