Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Ini Dia, 5 Tantangan Utama Logistik di Indonesia

Ini Dia, 5 Tantangan Utama Logistik di Indonesia

Bagi Anda pelaku bisnis logistik, tantangan logistik sekarang tidak hanya sekedar bagaimana menjaga keamanan muatan agar tidak hilang atau rusak di jalan. Terlebih dengan pesatnya industri e-commerce, tantangan logistik pun semakin berubah dari yang sebelumnya hanya sebagai penyedia makanan untuk para prajurit kini menjadi fungsi yang lebih komersil. Berikut beberapa tantangan logistik di era sekarang.

1. Biaya pengiriman

Dampaknya adalah para perusahaan ekspedisi bersaing harga untuk memikat konsumen

Aspek yang paling dirasakan pelaku bisnis logistik dan pengguna layanan logistik itu sendiri. Contohnya, masih banyak penetapan harga di pelabuhan yang sudah tidak dipakai lagi oleh para negara lain. Kenaikan biaya bahan bakar, biaya internal, hingga infrastruktur yang tidak stabil mempengaruhi besarnya biaya pengiriman yang akan dibayar masyarakat. Hal ini pula yang mempengaruhi tingkat konsumerisme masyarakat untuk lebih memilih berbelanja di e-commerce tertentu yang menawarkan gratis ongkos kirim (ongkir). 

2. Manajemen bisnis proses dan informasi yang perlu improvisasi

Bisnis proses yang kompleks tidak diimbangin dengan manajemen yang tertata

Tantangan yang semakin dirasakan akibat meningkatnya permintaan barang sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Akibatnya, ada peningkatan jumlah informasi yang diterima dan mesti diolah untuk mewujdkan rantai logistik yang benar.

Selain itu, manajemen stok barang dan aliran perpindahan barang dari gudang ke tangan penerima juga ikut membengkak seiring meningkatnya permintaan barang. Maka dari itu perlu suatu manajemen yang bisa memantau secara akurat untuk menimalisasi kesalahan.

3. Sistem konvensional dan kebimbangan menggunakan teknologi

Penggunaan kertas tergolong cara konvensional di dunia logistik

Khususnya di Indonesia, masih banyak perusahaan ekspedisi yang masih ‘betah’ menggunakan sistem konvensional dalam bisnis logistik mereka. Salah satunya, banyaknya penggunaan kertas untuk pencatatan stok maupun sebagai tanda serah terima barang. Tidak hanya memakan waktu, tetapi juga memakan biaya, dan mengurangi tingkat akurasi dan meningkatkan kompleksitas pembuatan laporan sebagai bahan penyusunan strategi bisnis kedepannya.

Salah satu faktor keraguan untuk mengadopsi teknologi dalam bisnis logistik seperti logistics software dan RFID adalah stigma biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Padahal ada logistics software dengan biaya terjangkau dan mampu disesuaikan dengan bisnis proses yang ada. Selain itu, dapat memangkas biaya penggunaan kertas serta waktu untuk pencatatan dan pengantaran barang.

4. Infrastruktur yang belum merata

Distribusi logistik belum bisa merata karena kendala infrastruktur

Salah satu tantangan pemerintah Indonesia adalah penyediaan infrastruktur yang merata di seluruh daerah. Salah satu contohnya, Indonesia belum memiliki pelabuhan penghubung dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Hal tersebut tentunya memuat pengiriman barang memakan waktu lama dan biaya besar. 

5. Isu lingkungan yang semakin bergema

Isu lingkungan menuntut perkembangan logistik yang lebih ramah lingkungan

Pemanasan global menjadi isu yang semakin dikritisi oleh masyarakat dunia saat ini. ‘Hidup sehat dan ramah lingkungan’ menjadi suatu gaya hidup yang semakin digandrungi masyarakat. Oleh sebab itu, migrasi dari sistem konvensional ke modern menggunakan teknologi secara tidak langsung juga memberikan kontribusi positif kepada keberlanjutan lingkungan. Misalnya, penggunaan kertas yang diganti dengan aplikasi turut membantu mengurangi penebangan pohon. Serta penggunaan sepeda maupun sepeda motor berbahan bakar ramah lingkungan.

Tantangan-tantangan tersebut tentunya tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan logistik, perusahaan pengembang teknologi, perusahaan lainnya, dan masyarakat untuk mewujudkan logistik yang lebih ideal dan ramah lingkungan.

Mile App adalah platform logistik yang menyediakan ragam solusi untuk memudahkan kegiatan operasional sehari-hari dengan fitur seperti route optimization, real-time dashboard, dan e-POD.