Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Cara Mengelola Reverse Logistics dalam Industri FMCG

Cara Mengelola Reverse Logistics dalam Industri FMCG

Anda mengenal istilah Reverse logistics? Reverse logistics adalah proses pengelolaan aliran barang dari konsumen kembali ke produsen atau sumber asalnya. Belakangan ini proses yang melibatkan pengelolaan aliran barang tersebut dalam industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) menjadi tantangan yang tak bisa dihindari tidak heran cara mengelola reverse logistics menjadi penting karena produk yang dikembalikan oleh pelanggan, pengelolaan kemasan bekas, dan pengurangan limbah merupakan komponen penting dari manajemen rantai pasok modern.Tidak heran, kini industri FMCG di indonesia menjadi salah satu industri yang kian diminati oleh banyak orang. Melansir dari Statista.com pada kuartal ketiga tahun 2022, perdagangan indonesia memegang pangsa pasar tertinggi pada industri FMCG dengan 69%. tentu dengan hal ini mengintegrasikan reverse logistics merupakan strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan. Lantas, sebenarnya bagaimana mengelola reverse logistics dalam industri FMCG? pada artikel ini MileApp akan membahasanya untuk Anda, mari simak artikelnya sampai habis, ya!

1. Pemahaman Terhadap Produk Kembali

[caption id="attachment_6249" align="aligncenter" width="700"]

Cara Mengelola Reverse Logistics

Ilustrasi diskusi product (Pinterest.com) [/caption]Cara yang pertama yaitu hendaknya Anda memahami produk. terutama dalam industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Produk kembali dapat melibatkan pengembalian produk yang rusak, kadaluarsa, atau tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan efisiensi dalam rantai pasok. Dengan pemahaman yang baik tentang produk kembali, perusahaan FMCG dapat mengidentifikasi masalah produk, mengurangi pemborosan, dan mendaur ulang produk jika memungkinkan. Hal ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan, mengoptimalkan persediaan, serta mendukung praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Dalam era yang semakin berfokus pada keberlanjutan, manajemen produk kembali menjadi faktor kunci dalam strategi logistik perusahaan FMCG.

2. Klasifikasi dan Pemilahan Produk Kembali

[caption id="attachment_6250" align="aligncenter" width="700"]

seseorang sedang mengelompokkan barang

Ilustrasi mengelompokan barang (Pinterest.com) [/caption]Selanjutnya, Apakah Anda mengetahui klasifikasi dan pemilahan produk kembali? dalam dunia logistik, Proses ini melibatkan identifikasi produk yang dikembalikan, memisahkan mereka berdasarkan kondisi (rusak, kadaluarsa, atau layak dijual kembali), dan menentukan langkah selanjutnya seperti perbaikan, pengembalian ke pemasok, atau daur ulang. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan produk kembali, meminimalkan kerugian, dan meningkatkan efisiensi rantai pasok. Dengan klasifikasi yang baik, perusahaan FMCG dapat mengidentifikasi masalah produk dengan cepat, memaksimalkan nilai dari produk yang dapat dijual kembali, serta meminimalkan dampak lingkungan dengan mendaur ulang produk yang tidak dapat digunakan lagi.

3. Evaluasi Keamanan dan Kualitas

[caption id="attachment_6251" align="aligncenter" width="700"]

seseorang sedang melakukan pengecekkan barang

Ilustrasi Mengecek barang (Pinterest.com) [/caption]Cara ketiga, Melakukan evaluasi keamanan dan kualitas sangat perlu diperhatikan karena cara ini memastikan bahwa produk yang dikembalikan aman dan sesuai dengan standar kualitas sebelum dijual kembali atau didaur ulang. Tujuannya adalah untuk menjaga reputasi merek, menghindari risiko kesehatan publik, dan memenuhi peraturan yang berlaku. Kemudian, Dengan evaluasi yang ketat, perusahaan FMCG dapat meminimalkan risiko kerugian finansial dan hukum serta menjaga tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Pemantauan yang cermat terhadap keamanan dan kualitas produk kembali adalah komponen penting dalam strategi reverse logistics yang berhasil di industri FMCG.Baca Juga: Kenali Proses Reverse Logistics pada Bisnis

4. Pengelolaan Daur Ulang dan Daur Ulang Kemasan

[caption id="attachment_6253" align="aligncenter" width="700"]

seseorang sedang melakukan pengeckan barang

Ilustrasi cek kualitas barang (Pinterest.com) [/caption]Pengelolaan daur ulang dan daur ulang kemasan adalah langkah yang cukup penting dalam mengelola reverse logistics di industri FMCG. Proses ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, meminimalkan pemborosan, dan memaksimalkan efisiensi sumber daya. Dengan mengelola daur ulang produk yang tidak layak jual atau kemasan yang dapat digunakan kembali, perusahaan FMCG dapat mengurangi jejak karbon, memenuhi persyaratan keberlanjutan, dan mengurangi biaya bahan baku.Dengan melakukan cara ini tentu dapat berkontribusi pada citra merek yang bertanggung jawab secara lingkungan. Dalam lingkungan bisnis yang semakin berfokus pada keberlanjutan, pengelolaan daur ulang dan daur ulang kemasan menjadi elemen penting dalam strategi reverse logistics yang berkelanjutan di industri FMCG.

5. Pelaporan dan Analisis Data

[caption id="attachment_6254" align="aligncenter" width="700"]

peran dalam menggunakan analisis data

Ilustrasi analisis data (Pinterest.com) [/caption]Berikutnya, pelaporan dan analisis data. cara ini merupakan rangkaian Proses yang bertujuan untuk memantau, menganalisis, dan memahami kinerja reverse logistics secara menyeluruh. Dengan data yang akurat, perusahaan FMCG dapat mengidentifikasi tren, mengukur efisiensi, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengoptimalkan proses. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan meminimalkan dampak lingkungan. Analisis data juga membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait dengan produk kembali, termasuk pemilihan solusi daur ulang atau pemasok yang tepat. Dalam lingkungan bisnis yang semakin berbasis data, pelaporan dan analisis data menjadi elemen penting dalam manajemen reverse logistics yang sukses di industri FMCG.Baca Juga: Cara Mengurangi Kerugian dan Keterlambatan dalam Pengiriman Logistik

6. Kemitraan dengan Pemasok dan Produsen

[caption id="attachment_6255" align="aligncenter" width="700"]

berjabat tangan

Ilustrasi berjabat tangan (Pinterest.com) [/caption]Istilah kemitraan dengan pemasik dan produsen sepertinya sudah tidak asing lagi para pebisnis. Cara ini merupakan Kolaborasi yang kuat memungkinkan pertukaran informasi yang lancar, koordinasi yang efisien, dan pemahaman bersama tentang kebijakan dan prosedur reverse logistics. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk yang dikembalikan dikelola dengan baik, apakah itu melalui pengembalian, perbaikan, daur ulang, atau pembuangan yang tepat.Kemitraan ini juga membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah produk yang berulang dan meminimalkan kerugian. Dengan sinergi yang baik antara pemasok, produsen, dan perusahaan FMCG, manajemen reverse logistics menjadi lebih efektif, biaya berkurang, dan dampak lingkungan berkurang, menciptakan lingkungan bisnis yang lebih berkelanjutan.

7. Kepatuhan Terhadap Regulasi

[caption id="attachment_6256" align="aligncenter" width="700"]

 Ilustrasi berdiskusi regulasi barang

Ilustrasi berdiskusi regulasi barang (Pinterest.com) [/caption]Cara terakhir yang wajib diketahui untuk menerapkan reverse logistik adalah patuh terhadap regulasi. Kepatuhan terhadap regulasi merupakan poin penting dalam mengelola reverse logistics. karena FMCG memiliki banyak peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan produk kembali, termasuk pengembalian produk yang rusak atau kadaluarsa serta daur ulang kemasan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku, termasuk yang terkait dengan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tentu, dengan mematuhi regulasi, perusahaan FMCG dapat menghindari sanksi hukum, menjaga citra merek yang baik, dan berkontribusi pada praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Kepatuhan ini juga membantu dalam menciptakan keberlanjutan dan ketertiban dalam manajemen reverse logistics, sehingga menciptakan kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.Baca Juga: Aktivitas Logistik yang Wajib DiketahuiNah itulah pembahasan lengkap terkait Cara Mengelola Reverse Logistics yang dapat menjadi referensi Anda. pada kesimpulannya cara melakukan reverse logistics yang efisien memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kerugian finansial dengan mengidentifikasi dan meminimalkan produk yang rusak atau kadaluarsa. Selain itu, ini juga mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan dengan mempromosikan daur ulang dan penggunaan kembali produk.Untuk mengoptimalkan reverse logistics ini, Hadirnya sebuah platform yang bernama MileApp memberikan jawaban dalam mengefisiensikan dalam hal logistik, didukung dengan fitur canggih seperti, pemantauan proses pengiriman serta membantu memudahkan kegiatan operasional logistik sehari-hari dengan fitur seperti route optimization dan kecanggihan real-time dashboard. Maka dari itu, yuk segera Daftar MileApp sekarang dengan cara klik di sini.Sumber:

  • databoks.katadata.co.id
  • statista.com
  • kledo.com