MileApp
Distribution

Manufaktur: Pengertian, dan Jenis-Jenis

Manufaktur: Pengertian, dan Jenis-Jenis

Industri manufaktur bisa dibilang sudah menjadi tulang punggung perekonomian global sejak ratusan tahun lalu hingga sekarang. Hal tersebut sejalan dengan data dari kementrian perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) dimana kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional masih yang tertinggi. 

Misalnya, pada pada triwulan II dengan capaian 16,30% persen hingga triwulan III tahun 2023, memberikan sumbangsih hingga 18,75%. Artinya, industri ini masih berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

Lantas, bagaimana bentuk industri manufaktur tersebut? dan apa saja jenis-jenisnya? Simak dalam artikel berikut, ya!

Kenali Apa itu Manufaktur?

Ilustrasi pekerja industri manufaktur (Freepik.com)
Ilustrasi pekerja industri manufaktur (Freepik.com)

Manufaktur adalah proses produksi skala besar untuk menciptakan produk yang bernilai tinggi melalui penggunaan alat, mesin, dan tenaga kerja. Di era teknologi yang semakin canggih, sekarang manufaktur telah berkembang pesat, berangkat dari proses yang sederhana hingga menjadi hal menarik untuk dibahas, dimana kini dapat melibatkan teknologi canggih seperti otomatisasi hingga AI.

Tidak heran, Produk yang dihasilkan dari manufaktur ini kian beragam mulai dari jenis logam hingga makanan. Manufaktur juga dapat dilakukan dalam skala besar, seperti produksi massal peralatan rumah tangga dan kendaraan. atau bisa juga dalam skala yang lebih kecil untuk produk yang lebih kompleks. 

Dalam manufaktur modern perlu banyak tahapan yang dilewati. Misalnya,seperti melansir dari bisnis.tempo.co diantaranya mulai dari desain produk, pemilihan material, pengolahan, hingga modifikasi, dan menjadi produk jadi. Untuk mencapai hasil yang optimal, teknik dan teknologi seringkali digunakan dalam proses ini.

Baca Juga:  8 Inovasi Terkini dalam Produksi Industri Manufaktur

Jenis-Jenis Manufaktur

Ilustrasi menyelesaikan pekerjaan di gudang (Freepik.com)
Ilustrasi menyelesaikan pekerjaan di gudang (Freepik.com)

Nyatanya, dalam setiap industri memiliki tugas dan fungsi manufaktur yang berbeda. Berikut tiga jenis strategi produksi manufaktur yang bisa diterapkan dalam sebuah bisnis

1. Make to Stock (MTS)

Make to Stock (MTS) dalam manufaktur adalah jenis produksi di mana barang diproduksi terlebih dahulu dan disimpan dalam toko untuk memenuhi permintaan pelanggan nantinya. Caranya, Perusahaan perlu menggunakan data historis dan analisis tren pasar untuk memperkirakan permintaan, lalu memproduksi barang dalam jumlah besar.

Keuntungan cara ini yaitu meliputi efisiensi produksi massal yang dapat menekan biaya per unit dan kemampuan merespons cepat terhadap permintaan pasar. Sebagai contoh, perusahaan elektronik bisa memproduksi banyak televisi berdasarkan prediksi penjualan musiman, sehingga ketika pelanggan ingin membeli, produk sudah siap tersedia.

Namun, jenis ini  juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah risiko kelebihan stok jika prediksi permintaan meleset yang menyebabkan biaya penyimpanan yang besar dan potensi penurunan harga produk karena barang yang tidak terjual. 

2. Make to Order (MTO)

Selanjutnya, Make to Order dalam manufaktur adalah metode produksi di mana barang-barang hanya diproduksi setelah menerima pesanan dari pelanggan. Dalam sistem ini, setiap produk dibuat khusus sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh pelanggan, sehingga tidak ada stok yang disimpan sebelumnya.

Jenis produksi manufaktur ini memiliki kelebihan, yaitu mengurangi risiko kelebihan stok dan biaya penyimpanan karena barang hanya dibuat sesuai permintaan. Misalnya, produsen furniture yang menggunakan jenis ini dapat menawarkan berbagai desain dan ukuran yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan.

Namun, disamping kelebihannya, terdapat kelemahan yang cukup memakan waktu karena  produksi baru dimulai setelah pesanan diterima. hal Ini bisa menjadi tantangan Anda jika pelanggan menginginkan barang dengan cepat. Selain itu, biaya produksi per unitnya bisa lebih besar  dibandingkan produksi massal karena kurangnya skala ekonomi.

Baca Juga: Tantangan Transportasi Logistik dalam Industri Manufaktur

3. Make to Assemble (MTA)

Terakhir,  Make to Assemble dalam manufaktur jenis produksi manufaktur di mana barang diproduksi terlebih dahulu dan disimpan dalam toko, kemudian mulai dirakit ketika ada pesanan dari pelanggan. Sistem ini menggabungkan elemen dari Make to Stock dan Make to Order diatas. 

Tujuan make to assemble adalah memberikan fleksibilitas dalam merakit barang sambil mengurangi waktu tunggu dan tetap mempertahankan efisiensi produksi. Melansir dari laman accurate, dengan jenis ini pelanggan bisa menyesuaikan barang dan menerimanya lebih cepat karena produsen memiliki komponen dasar yang siap.

Tetapi, jika pesanan tidak masuk, produsen terjebak dengan stok suku cadang yang tidak diinginkan. Tentu jika melihat penjelasan ketiganya diatas, masing-masing memiliki tantangannya tersendiri. 

Baca Juga: Peran Teknologi Digital dalam Transformasi Industri Manufaktur

Jika memproduksi terlalu banyak barang dapat menyebabkan kerugian finansial karena uang terikat pada persediaan yang tidak diinginkan. Sebaliknya, jika memproduksi terlalu sedikit berarti tidak memenuhi permintaan, sehingga dapat menyebabkan pelanggan beralih ke kompetitor dan menyebabkan penurunan penjualan.

Untuk mengurangi resiko, seharusnya semua jenis bisnis manufaktur mulai fokus pada menjaga biaya produksi tetap rendah serta mempertahankan kontrol kualitas yang baik. Kini anda bisa mengoptimalkan kegiatan operasional barang Anda dengan MileApp. Penasaran dengan cara kerjanya? Langsung saja hubungi kami disini ya.

Sumber:

  • accurate.id
  • kemenperin.go.id
  • nasional.kontan.co.id
Hubungi sales

Jadwalkan demo

Isi form di bawah dan tim kami akan segera menghubungi Anda.