Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Perbedaan TMS dan Sistem Manajemen Rantai Pasokan (SCM)

Perbedaan TMS dan Sistem Manajemen Rantai Pasokan (SCM)

Transportation Management System (TMS) menjadi kebutuhan yang semakin krusial untuk para pelaku bisnis. Saat ini, menempatkan pesanan di toko online, konsumen berharap untuk menerima barang dengan kualitas terbaik dan harga yang relatif rendah. Namun, belakangan ini banyak orang tidak mengenal perbedaan TMS dan SCM dalam dunia distribusi.

Sebelum Anda mengoperasikan keduanya dalam bisnis. Sebaiknya Anda pahami dulu pengertian keduanya dan perbedaan antara TMS dan SCM. Maka dari itu mari simak pembahasan lengkapnya dibawah ini, simak yuk!

Pengertian TMS dan SCM

ilustrasi seseorang sedang melakukan pekerjaan memantau barang

Ilustrasi pekerja gudang memantau barang (Pinterest.com)

Apakah Anda mengenal Transportation Management System? Dalam dunia logistik TMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan mengoptimalkan operasi transportasi mereka. Fungsi utama TMS adalah membantu perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan, dan memantau semua aspek transportasi dalam rantai pasokan mereka.

TMS bekerja dengan mengkoordinasikan dan mengatur pengiriman barang, mengoptimalkan rute pengiriman, dan mengelola jadwal pengiriman. Tidak hanya itu, TMS juga memungkinkan pelacakan real-time terhadap kendaraan dan pengiriman, memastikan bahwa pengiriman tepat waktu.

Sedangkan pengertian Supply Chain Management (SCM) adalah pendekatan yang mengintegrasikan semua proses yang terlibat dalam pergerakan produk dari bahan mentah hingga produk jadi ke tangan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menciptakan rantai pasokan yang efisien, terkoordinasi, dan responsif.

Fungsi SCM meliputi perencanaan, pengadaan, produksi, distribusi, dan manajemen persediaan. Ini membantu perusahaan mengoptimalkan biaya, meningkatkan kualitas produk, dan memenuhi permintaan pelanggan dengan lebih baik. SCM juga berfokus pada kolaborasi dengan pemasok, produsen, distributor, dan retailer untuk mengkoordinasikan aliran barang dan informasi.

Baca Juga: 5 Manfaat Kunci Transportasi Management System (TMS)

Kelebihan dan kekurangan TMS

ilustrasi seseorang sedang menurunkan barang

Ilustrasi pekerja menurunkan barang (Pinterest.com)

Setelah Anda mengetahui pengertian dari TMS dan SCM, berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari keduanya,

1. Kelebihan TMS

  • Memungkinkan akses data secara real time : Kelebihan utama dari Transportation Management System (TMS) adalah kemampuannya untuk memberikan akses data secara real-time dalam operasi transportasi. Ini berarti perusahaan dapat melacak, memantau, dan berinteraksi dengan informasi terkini tentang pengiriman dan kendaraan mereka. Manfaat utama dari akses data real-time ini adalah meningkatnya visibilitas dan kontrol dalam operasi transportasi.
  • Kecepatan dan skalabilitas : Salah satu kelebihan yang signifikan dari Transportation Management System (TMS) adalah kemampuan untuk memberikan kecepatan dan skalabilitas dalam mengelola operasi transportasi. TMS dirancang untuk beradaptasi dengan pertumbuhan bisnis dan volume transportasi yang berfluktuasi.TMS membantu perusahaan meningkatkan fleksibilitas operasional dan menghadapi tantangan pertumbuhan bisnis dengan lebih baik.
  • Meningkatkan layanan kepada konsumen : kemampuan kelebihan TMS selanjutnya untuk secara signifikan meningkatkan layanan kepada konsumen. TMS memberikan visibilitas yang lebih baik atas pengiriman dan memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik dan responsif kepada pelanggan. Melalui TMS, perusahaan dapat membangun reputasi yang kuat dan memberikan layanan yang superior kepada pelanggan mereka, yang pada gilirannya dapat menghasilkan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
  • Ketepatan waktu pengiriman : TMS membantu perusahaan merencanakan rute pengiriman yang lebih efisien, memantau kendaraan secara real-time, dan mengidentifikasi potensi hambatan atau keterlambatan. Dengan TMS, perusahaan dapat mengandalkan ketepatan waktu pengiriman yang lebih baik, meningkatkan reputasi mereka di mata pelanggan, dan memaksimalkan efisiensi operasional, semua ini berkontribusi pada kesuksesan bisnis jangka panjang.

2. Kekurangan TMS

  • Privasi data : TMS mengumpulkan dan menyimpan data yang signifikan tentang operasi transportasi, termasuk informasi tentang pengiriman, pengemudi, dan pelanggan. Kekhawatiran tentang privasi data timbul karena potensi risiko kebocoran data atau penyalahgunaan informasi ini. Penting untuk memastikan bahwa kebijakan keamanan data yang tepat diterapkan dan data pelanggan serta perusahaan dilindungi dengan baik.
  • Ketergantungan internet : TMS mengandalkan internet untuk mengumpulkan data real-time, melakukan pemantauan, dan mengkoordinasikan operasi transportasi. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan atau matinya koneksi internet, ini dapat mengganggu fungsi TMS dan mempengaruhi operasi. Dengan memahami kelemahan ini, perusahaan dapat mempersiapkan rencana darurat untuk mengatasi gangguan internet.
  • Manajemen perubahan : Salah satu kekurangan yang perlu diwaspadai dalam penggunaan Transportation Management System (TMS) adalah tantangan yang mungkin timbul dalam manajemen perubahan. Implementasi TMS seringkali memerlukan perubahan dalam proses bisnis dan budaya perusahaan yang dapat menghadirkan resistensi atau ketidaknyamanan bagi karyawan.

Baca Juga: Pentingnya Efesiensi Supply Chain dalam Bisnis FMCG

Kelebihan dan kekurangan SCM

seseorang sedang mengirim paket

Ilustrasi mendata barang (Pinterest.com)

1. Kelebihan SCM

  • Meningkatkan kepuasan para pelanggan : Dengan SCM yang baik, perusahaan dapat lebih tepat waktu dalam memberikan produk kepada konsumen. Hal ini berarti pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan. Selain itu, SCM juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya.
  • Pemanfaatan aset perusahaan : Salah satu manfaat utama SCM adalah optimalisasi penggunaan aset perusahaan. Dengan SCM yang baik, perusahaan dapat mengelola stok dan persediaan dengan lebih efisien, sehingga menghindari pemborosan dan pengendalian biaya yang lebih baik. Selain itu, SCM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi aset yang kurang dimanfaatkan dengan baik, seperti mesin atau fasilitas produksi yang mungkin berada dalam kondisi underutilized.
  • Meningkatkan keuntungan : Supply Chain Management (SCM) adalah alat yang sangat berguna dalam meningkatkan keuntungan perusahaan. Salah satu kelebihan utamanya adalah efisiensi yang diberikannya. Dengan SCM yang baik, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi, pengelolaan stok yang lebih baik, dan pengurangan waktu siklus produksi. Semua ini berkontribusi pada peningkatan margin keuntungan. Selain itu, SCM juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi peluang untuk mengurangi pemborosan dalam rantai pasokan, seperti biaya transportasi yang berlebihan atau persediaan yang terlalu besar.
  • Meminimalisir biaya yang dikeluarkan : Salah satu kelebihan utama SCM adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan proses-proses bisnis yang ada dalam rantai pasokan. Ini berarti perusahaan dapat mengurangi biaya produksi, pengelolaan persediaan yang lebih efisien, dan bahkan menghemat biaya transportasi dengan mengidentifikasi rute terbaik. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari pemborosan yang merugikan. Selain itu, SCM membantu dalam mengurangi risiko yang terkait dengan persediaan berlebih atau kekurangan bahan baku, yang dapat mengakibatkan biaya yang tidak perlu. Manfaat lainnya adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pemasok yang lebih efisien dan harga yang lebih kompetitif.

2. Kekurangan SCM

  • Kapasitas Pabrik yang Kurang Dimaksimalkan : Salah satu kekurangan yang sering muncul dalam Supply Chain Management (SCM) adalah ketidakmaksimalan dalam pengelolaan kapasitas pabrik. Ini terjadi ketika perusahaan tidak dapat mengoptimalkan penggunaan fasilitas produksi mereka dengan baik. Dalam kasus seperti ini, beberapa mesin atau lini produksi mungkin bekerja di bawah kapasitas maksimum mereka atau bahkan tidak digunakan sama sekali.
  • kekurangan bahan baku : Salah satu kekurangan yang seringkali muncul dalam Supply Chain Management (SCM) adalah masalah kekurangan bahan baku. Ini terjadi ketika perusahaan tidak dapat memprediksi atau mengelola persediaan bahan baku dengan baik, yang bisa mengakibatkan gangguan dalam proses produksi. Namun, mengatasi masalah ini melalui SCM dapat memberikan manfaat besar. Dengan SCM yang baik, perusahaan dapat memantau persediaan bahan baku dengan lebih akurat, mengidentifikasi potensi kekurangan, dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
  • Biaya transportasi yang tinggi : Salah satu kekurangan yang seringkali terjadi dalam Supply Chain Management (SCM) adalah biaya transportasi yang tinggi. Ketika perusahaan tidak dapat mengelola rantai pasokan mereka dengan baik, biaya transportasi dapat melonjak karena pengiriman barang yang tidak efisien atau pemilihan rute yang tidak optimal. Namun, ketika perusahaan memperbaiki manajemen rantai pasokan melalui SCM, mereka dapat mengatasi masalah ini dan meraih manfaat signifikan.
  • Permintaan produk yang tidak pasti : kekurangan yang seringkali terjadi dalam Supply Chain Management (SCM) adalah ketidakpastian dalam permintaan produk. Ketika perusahaan tidak dapat memprediksi dengan tepat berapa banyak produk yang akan diminta oleh pelanggan, hal ini dapat mengakibatkan masalah seperti kelebihan persediaan yang tidak terjual atau kekurangan produk saat permintaan meningkat tiba-tiba. Meskipun demikian, mengatasi masalah ini melalui SCM dapat memberikan manfaat besar.

Baca Juga: Strategi Inbound Logistics dalam Supply Chain: Optimalisasi Rantai Pasokan

Kapan harus menggunakan TMS atau SCM

Ilustrasi menggunakan TMS (Pinterest.com)

Kapan sebaiknya Anda menggunakan Transportation Management System atau Supply Chain Management adalah pertanyaan yang penting dalam pengelolaan rantai pasokan perusahaan. Dalam penggunaannya, tergantung pada fokus dan kebutuhan bisnis Anda. Jika Anda ingin meningkatkan efisiensi transportasi, mengoptimalkan rute, dan mengurangi biaya pengiriman, maka TMS adalah pilihan yang tepat. TMS membantu Anda mengelola proses pengiriman barang dengan lebih baik, mengendalikan biaya transportasi, dan memaksimalkan kapasitas armada.

Di sisi lain, jika Anda ingin mengelola seluruh rantai pasokan, termasuk produksi, persediaan, dan koordinasi dengan pemasok, maka SCM adalah solusi yang lebih komprehensif. SCM memungkinkan Anda mengintegrasikan semua aspek bisnis Anda, meningkatkan responsivitas terhadap perubahan pasar, dan mengurangi biaya persediaan.

Baca Juga: Peluang Transportation Management System (TMS) di Indonesia

Namun kini tidak usah khawatir jika Anda ingin menggunakan bersamaan, karena MileApp merupakan salah satu platform logistik yang dapat mengintegrasikan penggunaan TMS dan SCM. Didukung dengan fitur-fitur canggih yang dimilikinya, MileApp dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan rantai pasok. untuk itu langsung saja miliki segera MileApp dengan klik disini, ya!

Sumber:

  • linamasa.com
  • mercurygate.com
  • transflynd.com