MileApp

Simak! 8 Inovasi Industri Manufaktur Terkini

Simak! 8 Inovasi Industri Manufaktur Terkini

Melansir dari Kumparan, pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia pada kuartal II 2025 yang mencapai 5,60% secara year-on-year (yoy), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12%, menunjukkan ketangguhan sektor manufaktur dalam menghadapi tekanan global. Hal ini membuktikan peran vital sektor manufaktur sebagai motor penggerak utama perekonomian nasional. Dalam perkembangannya, industri manufaktur memungkinkan untuk adanya inovasi-inovasi industri.

Produksi industri manufaktur berperan penting untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Oleh karenanya, industri manufaktur membutuhkan kecanggihan teknologi yang dapat menunjang permintaan. Kecanggihan teknologi tersebut tentu berasal dari inovasi-inovasi industri terkini. Inovasi terkini dalam produksi industri manufaktur telah membawa perubahan signifikan dalam cara produksi dilakukan. Berikut ini beberapa inovasi terkini dalam produksi industri manufaktur.

banner news

1. Manufaktur berbasis cloud

Dengan teknologi cloud computing, industri manufaktur berbasis cloud memungkinkan perusahaan untuk mengakses dan berbagi data produksi secara real-time melalui platform cloud. Teknologi cloud memungkinkan perusahaan untuk mengatur kapasitas dan sumber daya sesuai dengan kebutuhan produksi. Dalam hal ini, perusahaan dapat dengan mudah meningkatkan atau menurunkan kapasitas server atau penyimpanan data sesuai dengan permintaan produksi, sehingga dapat menghasilkan kolaborasi yang lebih baik antara berbagai tim dan lokasi, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.

2. Manufaktur hibrida

Manufaktur hibrida menggabungkan produksi tradisional dengan teknologi canggih seperti robotika, automasi, dan Internet of Things (IoT). Adanya inovasi Ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam produksi, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya produksi.Manufaktur hibrida menerapkan kolaborasi antara manusia dan mesin. Sistem ini memungkinkan manusia dan mesin bekerja bersama secara harmonis.

Human bertanggung jawab atas tugas-tugas yang membutuhkan keahlian manusia, seperti pengaturan mesin, pengawasan kualitas, dan pengambilan keputusan strategis. Sementara itu, mesin digunakan untuk tugas-tugas yang membutuhkan presisi, kecepatan, dan repetisi yang tinggi.

3. Additive manufacturing (3D printing)

Additive manufacturing atau lebih dikenal sebagai 3D printing adalah proses pembuatan objek fisik dengan membangun lapisan demi lapisan berdasarkan desain digital. Teknologi ini memungkinkan produksi prototipe cepat, penyesuaian desain yang fleksibel, dan pengurangan limbah material. Dalam beberapa kasus, additive manufacturing dapat mengurangi biaya produksi karena tidak memerlukan peralatan yang mahal atau cetakan khusus. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan rantai pasok yang lebih pendek, karena objek dapat dicetak langsung dari desain digital, menghindari kebutuhan untuk penyimpanan dan pengiriman produk yang jadi.

Baca juga: Faktor Pengembangan Strategi Logistik & Penerapannya

4. Artificial Intelligence (AI) dalam produksi

Tak dapat dipungkiri, kecerdasan buatan digunakan dalam produksi untuk mengoptimalkan proses, meningkatkan produktivitas, dan mengidentifikasi masalah secara otomatis. AI digunakan dalam analisis data, peramalan permintaan, pemeliharaan prediktif, dan pengawasan kualitas.AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi berbagai proses produksi, termasuk perencanaan, pengawasan, dan pengendalian.

Dengan menggunakan teknik seperti machine learning dan algoritma cerdas, AI dapat mengidentifikasi pola, tren, dan anomali dalam data produksi, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Dengan menerapkan teknologi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

5. Autonomous Mobile Robots (AMR)

Autonomous Mobile Robots (AMR) adalah robot yang dapat bergerak secara otonom tanpa memerlukan kendali manusia langsung. AMR dilengkapi dengan sensor, pemrosesan data, dan kemampuan navigasi yang memungkinkannya beroperasi di lingkungan yang kompleks, seperti pabrik, gudang, atau pusat distribusi.

AMR dapat bergerak dengan bebas di sekitar lingkungan kerja tanpa memerlukan jalur tetap atau infrastruktur yang khusus. Robot ini dapat beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan produksi, menghindari rintangan, dan menavigasi sekitar mesin atau peralatan lainnya dengan kecepatan dan keakuratan yang tinggi. Penggunaan AMR dalam industri memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keamanan operasional.

6. Digital twin technology

Digital twin technology adalah representasi virtual dari produk, proses, atau sistem yang dapat memantau, menganalisis, dan memodelkan performa dan karakteristik dalam dunia nyata. Teknologi ini memungkinkan simulasi, pemantauan, dan pengoptimalan yang lebih baik dalam proses produksi.

Penerapan digital twin technology memberikan manfaat yang signifikan dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, otomotif, energi, dan perawatan kesehatan. Dengan memanfaatkan replika digital yang akurat, perusahaan dapat meningkatkan pemantauan, prediksi, pengujian, analitik, dan pengambilan keputusan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keandalan operasional.

Baca juga: Cara Memilih Distribution Management System yang Tepat untuk Bisnis Anda

7. Manufaktur berkelanjutan (sustainable manufacturing)

Manufaktur berkelanjutan berfokus pada pengurangan limbah, penggunaan energi yang efisien, dan pemulihan sumber daya. Ini melibatkan penggunaan teknologi dan strategi untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan keberlanjutan dalam proses produksi.

Lebih dari itu, pendekatan ini juga menekankan tanggung jawab sosial dan ekonomi, seperti memilih bahan baku ramah lingkungan, mengoptimalkan daur ulang, hingga memastikan kesejahteraan pekerja dan masyarakat sekitar. Perusahaan yang menerapkan manufaktur berkelanjutan tidak hanya menekan biaya produksi jangka panjang, tetapi juga meningkatkan reputasi merek serta daya saing di pasar global yang kini semakin menuntut praktik ramah lingkungan.

8. Human-machine collaboration

Kolaborasi antara manusia dan mesin menjadi semakin penting dalam industri manufaktur. Teknologi seperti cobots (robot kolaboratif) memungkinkan manusia dan mesin bekerja bersama-sama, memanfaatkan kekuatan dan keahlian masing-masing untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Inovasi-inovasi ini telah mengubah cara produksi industri manufaktur dilakukan, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, fleksibilitas, dan keberlanjutan.

Baca juga: 5 Cara Menyederhanakan Bisnis dengan Distribution Management System

banner news

Dalam era digital dan teknologi yang terus berkembang, inovasi industri menjadi kunci dalam mempertahankan daya saing di pasar global. Agar industri manufaktur Anda semakin bersaing, Anda bisa coba MileApp sekarang dan jadikan sales lapangan Anda #GoExtraMile.

Sumber:

  • glints.com
  • supplychainindonesia.com

Written By

aldistannos

aldistannos

Talk to sales

Schedule a demo

Fill the form below and we'll get back to you as soon as possible.