Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Cara Meningkatkan Produksi dan Distribusi FMCG Berkelanjutan

Cara Meningkatkan Produksi dan Distribusi FMCG Berkelanjutan

Cara meningkatkan produksi dan distribusi Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) menjadi hal yang perlu diperhatikan, mengingat industri FMCG adalah salah satu industri terbesar di dunia, dan megahnya industri ini menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Bahkan, dilansir dari beberapa penelitian dan sumber, industri ini merupakan kontributor utama emisi gas rumah kaca, polusi air, dan limbah. 

Perlunya perhatian akan lingkungan ini dipicu oleh kesadaran konsumen yang besar akan lingkungan, dan keputusan pembelian mereka dipengaruhi oleh praktik keberlanjutan perusahaan. Sebuah studi yang dilansir dari Faster Capital, menunjukkan bahwa 81 persen konsumen berpendapat bahwa perusahaan harus membantu memperbaiki lingkungan. 

Oleh karena itu, penerapan praktik keberlanjutan dalam industri FMCG dapat menarik lebih banyak konsumen dan menciptakan loyalitas merek. Lantas, bagaimana langkah meningkatkannya? Berikut ulasannya dilansir dari Linkedin

1. Material ramah lingkungan

Ilustrasi shopping bag ramah lingkungan (pexels.com)

Salah satu cara untuk mewujudkan produksi FMCG yang ramah lingkungan adalah dengan memulai menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan beralih ke sumber produksi yang berkelanjutan. 

Beberapa merek mengganti plastik dengan alternatif yang dapat terbiodegradasi seperti tas kain, material berbahan bambu, kertas, kardus, atau wadah isi ulang. Penggunaan bahan kemasan terbiodegradasi dan kompos merupakan tren baru yang memastikan bahan kemasan dapat terurai secara alami sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Penerapan kemasan biodegradable dan dapat digunakan kembali merupakan strategi tanpa limbah yang berdampak besar. Solusi material ramah lingkungan ini memastikan perlindungan lingkungan sekaligus menjaga kualitas produk dan kepuasan konsumen, menjadikannya solusi yang saling menguntungkan bagi industri dan lingkungan.

2. Praktik energi efisien

hemat energi
Ilustrasi hemat energi (pexels.com)

Energi terbarukan adalah masa depan industri FMCG, dan penerapannya sangat penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Manfaat penggunaan energi terbarukan sangat banyak, termasuk penghematan biaya dan pengurangan dampak terhadap lingkungan. 

Perusahaan yang memanfaatkan energi terbarukan juga kemungkinan besar akan menarik konsumen yang sadar lingkungan dan semakin menuntut produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Beberapa strategi yang dapat diterapkan seperti menggunakan panel surya untuk menggerakkan operasi untuk mengurangi jejak karbon dan biaya energi. Selain itu, tenaga angin juga dapat dimanfaatkan. Banyak perusahaan berinvestasi pada turbin angin untuk menggerakkan operasi. Tak hanya itu, menggunakan biofuel untuk menggerakkan armada transportasi juga dapat menjadi pilihan.

Di samping strategi itu, perusahaan yang ingin menghemat biaya dapat melakukan penghematan energi dengan mengurangi jejak karbon mereka. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghemat energi adalah menggunakan lampu LED dan sistem pendingin hemat energi untuk mengurangi konsumsi energi.

Baca juga: Menerapkan Konsep Green Logistics dan Menghemat Biaya Pengiriman 

3. Praktik berkelanjutan dalam rantai pasokan FMCG

pengiriman
Ilustrasi pengiriman (pexels.com)

Industri FMCG memiliki peran penting dalam mendorong praktik berkelanjutan dalam rantai pasokan. Dalam hal ini, perusahaan dapat menciptakan rantai pasokan berkelanjutan yang mengurangi limbah makanan. 

Hal ini dapat dicapai dengan mengadopsi praktik-praktik seperti kolaborasi antara pemasok dan pengecer dengan menerapkan sistem manajemen inventaris yang lebih baik, dan mengoptimalkan logistik transportasi. Menurut survei dari Waste and Resources Action Program (WRAP) yang disadur dari Faster Capital, 61 persen konsumen percaya bahwa mereka membuang lebih sedikit makanan karena pandemi COVID-19. 

Hal ini menunjukkan bahwa konsumen terbuka untuk belajar tentang pengurangan sampah makanan. Perusahaan FMCG dapat mengedukasi konsumen dengan memberikan informasi mengenai tanggal kadaluarsa, penyimpanan yang tepat, dan pengendalian porsi. 

4. Menciptakan masa depan berkelanjutan untuk FMCG

FMCG
Ilustrasi supermarket yan menjual kebutuhan rumah tanggan (pexels.com)

Sebagaimana diketahui, industri FMCG telah menghadapi pengawasan yang semakin ketat selama bertahun-tahun atas kontribusinya terhadap degradasi lingkungan. Akibatnya, industri ini terpaksa menerapkan keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam upaya memitigasi dampaknya terhadap lingkungan. 

Dalah menanggapi hal tersebut, salah satu konsep yang mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular adalah model yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan mendorong penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. 

Hal ini merupakan penyimpangan dari ekonomi linier tradisional, yang melibatkan penggalian sumber daya, memproduksi barang, dan membuangnya setelah digunakan. Adanya praktik ekonomi ini menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan dan berfokus pada penjagaan sumber daya tetap agar dapat digunakan selama mungkin.

5. Berkolaborasi dengan pemangku kepentingan

Ilustrasi kolaborasi (pexels.com)

Selain beberapa cara menjadikan FMCG ramah lingkungan di atas, perusahaan juga dapat perusahaan dapat berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, LSM, dan pemerintah, untuk mendorong pengelolaan air yang bertanggung jawab.

Baca juga: Tips Mengelola Persediaan Produk FMCG Berumur Pendek  

Dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, industri FMCG harus berkomitmen untuk terus meningkatkan praktik produksi dan distribusi. Dalam hal ini, keberlanjutan juga bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga merupakan strategi bisnis yang cerdas. Dengan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam operasional sehari-hari, perusahaan FMCG dapat mencapai keberlanjutan jangka panjang.

Tak sampai disitu, penggunaan teknologi informasi dan sistem manajemen rantai pasok yang terpadu dapat membantu mengoptimalkan proses distribusi, mengurangi limbah, dan meningkatkan ketepatan waktu pengiriman. Salah satu platfrom yang dapat dipilih adalah MileApp dengan fitur task management dan route optimization yang dimiliki. Fitur tersebut dapat membantu perusahaan menjalankan operasional secara efektif dan ramah lingkungan, bahkan hemat biaya. 

Dengan mengintegrasikan sistem MileApp, memberikan keunggulan tambahan dalam manajemen risiko TMS agar dapat terus bersaing. Yuk coba MileApp sekarang agar bisnis Anda semakin #GoExtraMile. Klik di sini untuk sign up!

Sumber:

  • Linkedin.com
  • fastercapital.com