Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Cara Meningkatkan Layanan Last-mile dengan Digitalisasi Logistik

Cara Meningkatkan Layanan Last-mile dengan Digitalisasi Logistik

Salah satu tahap yang krusial dalam rantai pasok adalah cara meningkatkan layanan Last-mile delivery dengan digitalisasi logistik. Last-mile delivery itu sendiri adalah pengiriman pada jarak terakhir. Pada tahap ini, terjadi perpindahan barang dari pusat distribusi ke tangan akhir konsumen. 

Seringkali, last-mile delivery ini menjadi tantangan bagi penyedia layanan logistik karena banyak hal tak terduga yang sulit diprediksi, seperti kemacetan lalu lintas hingga perubahan rencana pengiriman. Hal-hal tersebut dapat menghambat efisiensi operasional. 

Untuk mengatasi kendala-kendala ini, digitalisasi logistik muncul sebagai solusi yang dapat membantu penyedia layanan untuk melacak dan mengelola pengiriman secara real-time. Dengan menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT), perusahaan dapat memantau kondisi barang, lokasi truk, dan mengidentifikasi potensi hambatan dalam perjalanan. Namun, bagaimana caranya? Berikut ulasannya yang dapat Anda simak, dilansir dari Shispy.io

1. Optimasi rute pengiriman

Optimasi rute pengiriman merupakan langkah strategis dalam meningkatkan layanan last-mile. Dengan memanfaatkan algoritma cerdas, perusahaan logistik dapat menyusun rute yang paling efisien, menggabungkan pengiriman untuk destinasi yang berdekatan, dan meminimalkan waktu tempuh. 

Hal ini tidak hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga mempercepat pengiriman, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengurangi dampak lingkungan dengan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien.

Baca juga: Tips Memastikan Keamanan Data dalam Menggunakan Route Optimization

2. Pelacakan pengiriman real-time

Pelacakan real-time memberikan visibilitas yang tidak terbandingkan selama perjalanan produk dari gudang hingga pintu pelanggan. Sistem pelacakan ini memungkinkan pelanggan untuk memantau pergerakan barang secara akurat dan mendapatkan perkiraan waktu kedatangan yang lebih tepat. 

Selain memberikan rasa aman kepada pelanggan, pelacakan real-time juga memungkinkan perusahaan logistik untuk merespon dengan cepat terhadap kendala atau keterlambatan yang mungkin terjadi, meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

3. Pemberitahuan dan notifikasi

Memberikan pemberitahuan dan notifikasi kepada pelanggan tentang status pengiriman adalah elemen penting dalam pengalaman last-mile. Dengan memberikan informasi yang jelas tentang waktu kedatangan, estimasi pengiriman, dan konfirmasi pengantaran, perusahaan logistik dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan memberikan pengalaman yang lebih transparan. 

Notifikasi ini juga memungkinkan pelanggan untuk merencanakan penerimaan barang dengan lebih baik, menciptakan hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan pelanggan.

4. Layanan pengiriman fleksibel

Fleksibilitas layanan pengiriman memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini dapat mencakup pilihan waktu pengiriman yang spesifik, opsi pengiriman pada hari yang sama, atau bahkan opsi pick-up sendiri. 

Layanan yang fleksibel tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga menciptakan pengalaman pengiriman yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, membuktikan bahwa perusahaan logistik memahami variasi kebutuhan pelanggan.

Baca juga: Tips Pengiriman Ramah Lingkungan

5. Integrasi dengan sistem E-Commerce

Integrasi dengan sistem e-commerce adalah langkah esensial untuk memastikan keterkaitan yang mulus antara platform e-commerce dan operasional logistik. Dengan melakukan integrasi ini, informasi pesanan secara otomatis terupdate, menghindari risiko kesalahan manusia dan memastikan konsistensi data. 

Ini tidak hanya membantu perusahaan logistik tetapi juga memudahkan pelanggan untuk melacak pengiriman secara langsung melalui platform e-commerce yang mereka gunakan.

6. Penggunaan teknologi terkini

Pemanfaatan teknologi terkini, seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan, memungkinkan perusahaan logistik untuk mengambil langkah lebih jauh dalam meningkatkan layanan last-mile

Sensor IoT pada kendaraan pengiriman dapat memberikan data real-time tentang kondisi dan lokasi, sementara kecerdasan buatan dapat memprediksi dan mengatasi potensi kendala. Penggunaan teknologi ini membawa efisiensi operasional ke tingkat yang lebih tinggi, memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan logistik.

7. Umpan balik pelanggan

Umpan balik pelanggan adalah sumber berharga untuk terus meningkatkan layanan last-mile. Melalui pengumpulan dan analisis umpan balik, perusahaan logistik dapat memahami kebutuhan dan harapan pelanggan secara lebih baik. 

Respons yang cepat terhadap umpan balik memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi layanan, memperbaiki kelemahan, dan memperkuat aspek positif dalam pengalaman pelanggan. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan kepuasan pelanggan tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Dengan menggabungkan semua langkah-langkah ini, perusahaan logistik dapat merancang dan memberikan layanan last-mile yang optimal, memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang dan menciptakan keunggulan kompetitif di dalam industri yang kompetitif. 

Dengan demikian, digitalisasi logistik bukan hanya tentang mengadopsi teknologi baru, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman pelanggan yang luar biasa. Melalui kolaborasi dengan platform seperti MileApp, perusahaan logistik dapat memperkuat posisinya di pasar, menghadapi tantangan industri, dan menciptakan layanan last-mile yang memenangkan hati pelanggan. Sign up MileApp sekarang agar bisnis Anda #GoExtraMile. 

Sumber:

  • shipsy.io