Get in touch
By clicking the button below, you're agreeing with our privacy policy.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

10 Cara Menetapkan Target Penjualan Secara Strategis di Industri FMCG

10 Cara Menetapkan Target Penjualan Secara Strategis di Industri FMCG

Dalam industri FMCG, menetapkan target penjualan dengan strategis merupakan langkah penting untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang sehat.Menetapkan target sales bisa menjadi tugas yang sulit, namun hal ini merupakan bagian penting dari strategi pemasaran yang sukses. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menetapkan target penjualan, berikut penjelasannya.

1. Analisis Pasar

[caption id="attachment_4528" align="aligncenter" width="768"]

target penjualan

Ilustrasi Analisis (Sumber: Pixabay) [/caption]Langkah pertama dalam menetapkan target penjualan adalah melakukan analisa pasar secara menyeluruh. Hal ini meliputi pemahaman tentang tren pasar, preferensi konsumen, dan kebutuhan yang sedang populer. Dengan memahami kondisi pasar, perusahaan bisa menentukan target penjualan yang realistis dan relevan. Analisis pasar juga melibatkan identifikasi pesaing dan pemahaman terhadap strategi penjualan mereka. Dengan mempelajari strategi pesaing, perusahaan bisa menentukan langkah-langkah yang tepat untuk memposisikan diri secara kompetitif di pasar dan mencapai penjualan yang telah ditetapkan.

2. Penetapan Tujuan yang Realistis

[caption id="attachment_4529" align="aligncenter" width="700"]

Ilustrasi tujuan (Sumber: Pixabay) [/caption]Ketika menetapkan target sales, sangat penting untuk mempunyai tujuan yang realistis dan bisa dicapai. Tujuan yang terlalu tinggi atau tidak realistis bisa menjadi beban yang berlebihan untuk tim penjualan dan bisa mengurangi motivasi mereka. Dalam menentukan tujuan yang realistis, perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti pangsa pasar, pertumbuhan industri, dan sumber daya yang tersedia.

3. Analisis Penjualan Tahun Sebelumnya

[caption id="attachment_4516" align="aligncenter" width="700"]

Ilustrasi seseorang sedang mememantau aplikasi perjalanan

Ilustrasi analisis penjualan (Sumber: Pixabay) [/caption]Menganalisis data penjualan tahun sebelumnya juga menjadi langkah penting dalam menetapkan target penjualan yang efektif. Dengan melihat tren penjualan, puncak dan lembah musiman, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penjualan pada periode sebelumnya, perusahaan bisa membuat perkiraan yang lebih akurat untuk target penjualan di masa mendatang.Analisis penjualan tahun sebelumnya juga membantu perusahaan mengidentifikasi produk atau segmen pasar yang mempunyai performa baik atau yang perlu diperbaiki. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan mengoptimalkan strategi penjualan.

4. Segmentasi Pasar

[caption id="attachment_4531" align="aligncenter" width="700"]

Ilustrasi segmentasi Pasar

Ilustrasi analisis pasar (Sumber: Pixabay)[/caption]Segmentasi pasar adalah langkah penting dalam menetapkan target penjualan yang efektif. Dalam industri FMCG, pasar bisa dibagi menjadi segmen yang berbeda berdasarkan kriteria seperti demografi, geografi, perilaku konsumen, atau preferensi produk. Dengan memahami segmen pasar yang berbeda, perusahaan bisa menyesuaikan strategi penjualan dan pemasaran untuk setiap segmen tersebut.Misalnya, produk dengan karakteristik tertentu mungkin lebih diminati oleh konsumen dalam satu segmen pasar, sementara segmen lainnya lebih responsif terhadap strategi harga atau promosi tertentu. Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan bisa mengoptimalkan upaya penjualan untuk masing-masing segmen pasar dan meningkatkan peluang dalam memperoleh kesuksesan.Baca Juga: 7 Tren Perubahan yang Inovatif di Industri FMCG[caption id="attachment_4530" align="aligncenter" width="700"]

Ilustrasi kolaborasi (Sumber: Pixabay) [/caption]Kolaborasi dengan ritel dan distributor merupakan langkah penting dalam mencapai target sales di industri FMCG. Ritel dan distributor mempunyai akses langsung ke konsumen dan pengetahuan tentang preferensi dan kebutuhan konsumen di wilayah masing-masing. Bekerja sama dengan ritel dan distributor, bisa membuat perusahaan memperluas jangkauan produknya, meningkatkan visibilitas merek, dan mencapai target penjualan dengan lebih efisien.Kolaborasi ini bisa meliputi penyediaan pelatihan dan materi pemasaran kepada tim penjualan ritel, pengembangan strategi promosi bersama, pertukaran data dan informasi tentang tren penjualan dan preferensi konsumen. Hubungan yang kuat dengan ritel dan distributor membuat perusahaan mencapai sinergi yang saling menguntungkan dan mencapai target penjualan yang lebih baik.

6. Analisis Kinerja Produk

[caption id="attachment_4532" align="aligncenter" width="700"]

ilustrasi analisis produk (Sumber: Pixabay) [/caption]Menganalisis kinerja produk adalah langkah penting dalam menetapkan target penjualan yang efektif. Dalam industri FMCG, portofolio produk biasanya terdiri dari berbagai varian atau SKU (Stock Keeping Unit). Dengan menganalisis kinerja masing-masing produk, perusahaan bisa mengidentifikasi produk yang mempunyai performa baik dan produk yang mungkin perlu diperbaiki atau ditarik dari pasar.Analisis kinerja produk melibatkan pemantauan penjualan, pangsa pasar, tingkat persediaan, dan feedback dari konsumen. Dengan memahami kinerja produk secara holistik, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih baik tentang penetapan target sales untuk setiap produk atau varian.Baca Juga: 5 Cara Menyederhanakan Bisnis dengan Distribution Management System

7. Penetapan Target Berdasarkan Wilayah

Dalam industri FMCG yang mencakup wilayah yang luas, penting untuk menetapkan target penjualan berdasarkan wilayah. Setiap wilayah mungkin memiliki karakteristik pasar yang berbeda, preferensi konsumen yang berbeda, atau kebutuhan yang spesifik. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, perusahaan bisa menetapkan target penjualan yang sesuai untuk setiap wilayah.Penetapan target berdasarkan wilayah juga memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan mengoptimalkan strategi pemasaran dan distribusi. Misalnya, wilayah perkotaan mungkin memerlukan pendekatan pemasaran yang berbeda dari wilayah pedesaan. Dengan menyesuaikan target penjualan untuk setiap wilayah, perusahaan bisa meningkatkan peluang kesuksesan di masing-masing wilayah tersebut.

8. Penggunaan Data dan Analitik

[caption id="attachment_4534" align="aligncenter" width="700"]

Ilustrasi data analitik. (sumber: pixabay) [/caption]Dalam era digital, penggunaan data dan analitik menjadi faktor penting dalam menetapkan target penjualan yang efektif. Dengan memanfaatkan data penjualan, data pasar, dan alat analitik yang tersedia, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi peluang bisnis, dan mengoptimalkan strategi penjualan.Analisis data bisa membantu perusahaan memahami tren penjualan, mengidentifikasi pola pembelian konsumen, dan mengukur efektivitas strategi penjualan yang sedang dilakukan. Dengan menggunakan data dan analitik, perusahaan bisa mengidentifikasi peluang peningkatan penjualan, mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif, dan meningkatkan keunggulan kompetitif di pasar.

9. Evaluasi Kompetitor

[caption id="attachment_4535" align="aligncenter" width="780"]

Ilustrasi evaluasi kompetitor. (sumber:pixabay) [/caption]Dalam industri FMCG yang kompetitif, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kompetitor. Dengan memahami strategi penjualan, keunggulan produk, dan aktivitas pemasaran pesaing, perusahaan bisa menyesuaikan strategi penjualan.Evaluasi kompetitor bisa melibatkan analisis kompetitif, pemantauan harga, pemantauan promosi, dan pemantauan perilaku konsumen terhadap merek pesaing. Dengan memahami pesaing, perusahaan bisa mengidentifikasi peluang pasar yang belum dimanfaatkan dan mengambil langkah-langkah untuk memenangkan persaingan di pasar.

10. Peninjauan dan Penyesuaian Berkala

[caption id="attachment_4536" align="aligncenter" width="700"]

Ilustrasi peninjauan (Sumber: Pixabay) [/caption]Terakhir, peninjauan dan penyesuaian berkala terhadap target sales sangat penting. Industri FMCG terus berkembang dan berubah, dengan perubahan tren pasar, preferensi konsumen, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penjualan. Oleh karena itu, perusahaan perlu secara berkala meninjau dan menyesuaikan target penjualan untuk tetap relevan dan responsif terhadap perubahan pasar.Peninjauan berkala juga melibatkan evaluasi terhadap kinerja penjualan, pencapaian target, dan efektivitas strategi penjualan yang sedang dilakukan. Dengan melakukan peninjauan dan penyesuaian berkala, perusahaan bisa memperbaiki dan mengoptimalkan strategi penjualan, serta memastikan pencapaian target penjualan jangka panjang.Baca Juga: Cara Menganalisis Pasar untuk Menemukan Peluang Saluran Distribusi BaruNah itulah tadi beberapa cara menetapkan target penjualan secara strategis di industri FMCG. Mulai dari analisis pasar, penetapan tujuan yang realistis, hingga penggunaan data dan analitik. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan bisa meningkatkan peluang kesuksesan, mengoptimalkan strategi penjualan, dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.Namun perlu diingat bahwa setiap perusahaan memiliki karakteristik pasar, tujuan bisnis, dan sumber daya yang unik. Oleh karena itu, langkah-langkah yang telah dijelaskan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Dengan pendekatan yang tepat dan penyesuaian yang berkala, perusahaan bisa mencapai target penjualan dengan efektif dan memperkuat posisinya di industri FMCG.Dapatkan keuntungan ekstra dan penawaran istimewa dengan menggunakan MileApp, yuk daftar sekarang dengan cara klik di sini, ya!Sumber :

  • deltasalesapp.com
  • omnichannel-fmcg.com
  • fieldsales.com