Hanya dalam beberapa bulan pandemi virus Corona sukses memaksa para pelaku bisnis di seluruh dunia menutup toko mereka, memaksa orang untuk bertransaksi secara online, dan memaksa kita untuk beradaptasi pada perubahan drastis serta tiba-tiba ini ke dalam cara kita bersosialisasi dan bagaimana kita beraktivitas. Sektor e-commerce dan logistik menjadi sangat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari sehingga memaksa mereka untuk mencoba layanan pengantaran yang baru dan berbeda. Aturan normal untuk sistem pengantaran logistik telah berubah dalam semalam demi tetap terjaganya jarak dengan aturan contactless delivery sebagai persyaratannya. Salah satu caranya adalah menggunakan logistics software mengurangi kontak fisik antar manusia.
Sehari sebelum pengiriman barang, biasanya admin (dispatcher) akan melakukan rapat di sore atau malam harinya untuk perencanaan rute hinga pembagian barang yang perlu diantar kurir. Namun, di tengah pandemi dan kondisi new normal kedepannya, mereka dituntut untuk memenuhi protokol #jagajarak. Kini, mereka dapat merencanakan dan memetakan rute secara otomatis salah satunya melalui logistics software. Melalui logistics software, distribusi rute akan lebih mudah dan efisien karena sistem akan memilihkan rute terbaik bagi para kurir untuk mengantarkan barangnya.
Biasanya kurir membutuhkan catatan pengantaran atau disebut juga surat tugas (run sheets) untuk semua barang dan detail alamat yang akan diantarnya pada hari itu. Sayangnya, mempersiapkan surat tugas secara manual akan melibatkan interaksi kerja antar karyawan, seperti misalnya membagikan surat tugas itu ke masing-masing kurir. Tidak hanya mengurangi kontak fisik, solusi logistics software juga bermanfaat mengurangi pemakaian kertas sehingga lebih ramah lingkungan dan memangkas biaya.
Admin hanya perlu mendistribusikan melalui sistem website dan otomatis akan diterima kurir melalui smartphone masing-masing. Proses hand over pun akan lebih mudah. Admin juga tidak perlu melakukan briefing kepada kurir karena semua informasi sudah tersedia melalui sistem yang dapat diakses dengan mudah oleh kurir di smartphone mereka.
Ketika kurir tiba di lokasi penerima, biasanya kurir akan membutuhkan tanda tangan penerima di atas nota kertas, Kemudian kurir harus mengembalikan kertas tanda tangan tersebut ke gudang atau admin untuk diarsipkan. Proses ini tentunya menyebabkan banyaknya interaksi yang dilakukan antar pekerja.
Namun, melalui logistics software proses tersebut bisa teratasi dengan adanya fitur-fitur yang mendukung contactless delivery. Misalnya, fitur chat antara kurir dan penerima atau pembaharuan tanda tangan elektronik (e-POD) dengan cara penerima melakukan scan QR code kemudian halaman tanda tangan akan muncul di smartphone dan mereka hanya tinggal menandatangani saja. Seluruh bukti tersebut dapat dikirim dan diproses kantor pusat secara real-time.
Ketika pandemi Corona terlihat menjadi bagian yang tidak terbatas dalam hidup kita, kita perlu bertindak lebih cepat untuk beradaptasi untuk berbagai ketidakpastian di masa mendatang.
Dengan meningkatnya permintaan pengiriman secara remote, perusahaan harus menemukan cara untuk mengelola sistem last mile delivery secara efisien dan tanpa hambatan. Logistics software profesional seperti Mile App dapat menjadi solusi bagi kelangsungan bisnis perusahaan dengan menjaga karyawan dan pelanggan tetap aman. Sekarang adalah waktunya untuk merangkul inovasi berbasis digital ini.
Mile App adalah platform logistik yang menyediakan ragam solusi untuk memudahkan kegiatan operasional sehari-hari dengan fitur seperti route optimization, real-time dashboard, dan e-POD.