Setiap pekerja yang bekerja dilapangan, pasti diperkenalkan dengan konsep penerapan HSE. Konsep ini menjadi sebuah standar bagi para pekerja lapangan untuk mengutamakan urusan kesehatan, keselamatan kerja, dan pengelolaan lingkungan tempat kerja.
Peraturan keamanan kerja ini tertulis dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Untuk bisa mengenal lebih dalam apa itu HSE dan bagaimana penerapannya, ulasan berikut dapat Anda pahami.
Sesuai dengan namanya, Health, Safety, and Environment (HSE) adalah manajemen risiko yang ditujukan untuk memberikan perlindungan kesehatan, keamanan, maupun keselamatan, sehingga risiko bahaya dalam lingkungan perusahaan dapat dihindarkan.
Umumnya, di Indonesia, sistem HSE disebut Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan kerap menjadi sebuah hal wajib di perusahaan, terlebih jika perusahaan Anda bergerak dibidang konstruksi, manufaktur atau logistik.
Adapun departemen manajemen HSE biasanya berada di bawah naungan departemen Human Resource (HR) karena berkaitan dengan kesehatan hingga keselamatan kerja para karyawan.
Baca juga: Yuk, Berkenalan Lagi dengan MileApp di 2023
Guna melindungi para karyawan, manajemen HSE harus diterapkan dengan baik. Oleh karenanya, tugas dari HSE perlu teridentifikasi dengan jelas dan dijalankan dengan standar operasional tertentu. Segala aspek yang menyangkut hal berikut menjadi tugas HSE:
Adapun fungsi dari penerapan tugas HSE tersebut adalah untuk beberapa hal berikut, berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970:
Penerapan HSE dalam transportasi dan pengiriman sangat penting untuk menghindari risiko bahaya dan melindungi karyawan. Identifikasi risiko bahaya dapat dilakukan dengan melakukan Job Safety Analysis (JSA) atau hazard identification. Berikut adalah penerapan HSE pada transportasi dan pengiriman:
Evaluasi risiko harus dilakukan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam setiap tahap pengiriman, termasuk pemrosesan, pengepakan, pengangkutan, dan pengiriman.
Memilih metode rute pengiriman yang tepat dapat mengurangi risiko bahaya dalam pengiriman. Pilihlah metode rute pengiriman yang paling aman dan menghindari rute yang berbahaya
Memilih rute yang aman dan tidak melintasi wilayah yang rawan bahaya dapat membantu meminimalkan risiko bahaya pada pengiriman barang. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan survei terlebih dahulu untuk menentukan rute pengiriman yang aman dan tidak membahayakan keselamatan karyawan dan masyarakat sekitar.
Kendaraan pengiriman yang digunakan harus dalam kondisi yang baik dan layak untuk digunakan. Perusahaan perlu melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi kendaraan dan melakukan perbaikan atau penggantian jika ditemukan kerusakan.
Setiap kendaraan memiliki beban maksimal yang dapat diangkut. Perusahaan perlu menentukan beban maksimal kendaraan yang akan digunakan untuk pengiriman dan memastikan tidak melebihi kapasitas maksimal yang telah ditentukan.
Mengatur jadwal pengiriman dapat membantu meminimalkan risiko bahaya pada rute pengiriman. Perusahaan perlu memperhatikan faktor cuaca dan kondisi jalan untuk menentukan waktu pengiriman yang tepat dan aman.
Pengemudi kendaraan pengiriman perlu dilatih untuk memahami konsep HSE dan cara mengemudikan kendaraan dengan aman. Pelatihan tersebut meliputi pengetahuan tentang kondisi kendaraan, penggunaan alat keselamatan, dan cara menghindari risiko bahaya pada rute pengiriman.
Dengan menerapkan HSE atau K3 pada perusahaan transportasi dan pengiriman, maka perusahaan telah menjalankan kegiatan perusahaan sesuai dengan 3 standar internasional, yaitu ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001 (Sistem Manajemen K3).
HSE (Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan) memiliki peran penting dalam industri transportasi dan pengiriman. Beberapa manfaat dari penerapan HSE dalam transportasi dan pengiriman antara lain:
Secara keseluruhan, penerapan HSE pada transportasi dan pengiriman dapat membantu perusahaan meningkatkan keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, memperkuat reputasinya di pasar, dan mengurangi biaya operasional mereka.
Baca juga: Pentingnya SLA Bagi Bisnis Logistik dan Cara Meningkatkannya
Dalam penerapan HSE pada perusahaan transportasi dan pengiriman, metode rute pengiriman juga perlu diperhatikan. Memilih rute yang aman, memeriksa kondisi kendaraan, menentukan beban maksimal kendaraan, mengatur jadwal pengiriman, dan melakukan pelatihan kepada pengemudi adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko bahaya pada rute pengiriman.
Dengan menerapkan HSE secara baik dan benar, perusahaan transportasi dan pengiriman dapat memberikan perlindungan kesehatan, keamanan, dan keselamatan bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Daftar MileApp sekarang juga sebagai proses digitalisasi HSE optimal dan #GoExtraMile.